Kritik Dan Perubahan Sosial

33 g. Aliran Eksistensialisme Aliran eksistensialisme ini lebih menekankan pada penggambaran tokoh sebagai individu yang bertanggung jawab atas dirinya sendiri dan memiliki kemauan dan kebebasan. h. Aliran Absurd Aliran absurd berkisah tentang tidak adanya kebenaran mutlak dalam kehidupan ini. Manusi a adalah “Tuhan” bagi dirinya sendiri. Contoh dra ma beraliran absurd, misalnya “Kursi-kursi” dan “Mata Pelajar” karya Lonesco. 18

B. Kritik Dan Perubahan Sosial

Krititsme seperti diungkapkan oleh Rayamond Williams “Fault Finding” atau temuan kesalahan. Dia menemukan asal terminologi dalam bahasa Yunani Kritos, ‘a judge’. Sebuah dugaan dari ‘fault finding’ membawa kepada sebuah pendapat yang negatif, contohnya sesuatu yang salah bisa saja dibenarkan dan bisa saja harus lebih baik dari yang dibenarkan. Namun Theodor Ardono menemukan asal kata dari Yunani yang berbeda yaitu berasal dari kata Kirno, ‘to decide’ and ‘crisis’. Sebuah kritikan adalah salah satu penempatan dalam membuat sebuah justifikasi yang mana memutuskan apakah sesuatu itu bagus atau tidak, yang memberi poin kepada yang bersalah kemudian membenarkan untuk menuju hal yang lebih baik. Kritik menyediakan sebuah sistem “checks and balance” yang mencegah dari penyimpangan menuju kelaliman. Kritik dapat membangun 18 Bintang Angkasa Putra, Drama Teori dan Pementasan, Yogyakarta: PT Intan Sejati, 2012 h. 22-24 34 sebuah kemungkinan untuk perlawanan, yaitu membangun sebuah pandangan dan opini. Apa yang implisit disisni dari arti kritik bukan hanya untuk menemukan kesalahan tetapi membentuk sebuah garis perlawanan. Tim Dant mengatakan bahwa “Kita mengkritisi apa yang kita tidak setujui. Ketika kita tidak setuju terhadap pendapat atau tindakan orang lain dan menanyakan ‘mengapa?’, kita sudah mengkritisi mereka”. Untuk menjadi kritis, hal pertama yang kita lakukan adalah membangun sebuah perspektif, sebuah pandangan atau pendapat pada seperti apa dunia ini dan bagaimana seharusnya, termasuk bagaimana kita dan orang lain seharusnya bertindak. Yang ke dua, memberikan sebuah alasan mengapa persepektif atau pendapat itu tepat, dan yang ke tiga melibatkan kecakapan dalam berbicara atau mengemukakan pandangan dan alasan mengenai yang orang lain dengar atau baca. 19 Mengkritisi menempatkan kita di dalam sebuah situasi ketertarikan yang sangat luas dan sebuah hubungan antara ketertarikan kita pada hal tersebut dengan persepektif yang kita gunakan ketika kita mengkritik. Objek dari sebuah kritikan bisa saja sebuah tindakan dari individu yang lain atau bisa dari sebuah kebisaaan banyak orang. Krikitkan juga termasuk sebuah refleksi, sebuah kebalikan dan jawaban dari sebuah kejadian dan tindakan yang telah terjadi. 20 Kritik lebih berkonotasi negatif. Dalam KBBI kamus besar bahasa Indonesia disebutkan arti kritik sebagai kecaman atau tanggapan, kadang- kadang disertai uaraian pertimbangan akan baik dan buruknya suatu hasil 19 Tim Dant, Critical Social Theory: Culture, society and Critique, London: SAGE Publication, 2003 20 Tim Dant, Critical Social Theory: Culture, society and Critique, London: SAGE Publication, 2003 35 karya. Kritik juga sering dikaitkan dengan masalah sosial. Istilah sosial dalam KBBI disebutkan dalam dua pengertian yaitu, berkenaan dengan masyarakat dan suka memperhatikan kepentingan umum. Sementara itu sosial memiliki arti “having to do with human beings living together as a group in a situation that they have dealing with another ” Webster, 1983:1723. Berdasarkan dari defenisi dua kata tersebut. Dengan kata lain dapat dikatakan, kritik sosial adalah membandingkan serta mengamati secara teliti dan melihat perkembangan serta secara cermat tentang baik atau buruknya kualitas masyarakat. Adapun tindakan mengkritiki dapat dilakukan oleh siapapun termasuk susastrawan, dan kritik sosial merupakan suatu variable penting untuk memelihara sistem sosial dalam masyarakat. Kritik sosial selalu berkaitan dengan sebuah perubahan, terutama pada perubahan sosial. Seperti yang dikatakan Wilbert Moore misalnya, bahwa perbahan sosial adalah perubahan penting dari struktur sosial. Dalam hal ini yang dimaksud dengan struktur sosial adalah pola-pola perilaku dan interaksi sosial 21 . Dewasa ini yang melatarbelakangi perubahan sosial dapat dipengaruhi oleh faktor sistem sosial yang kaku, ketimpangan sosial yang mencolok, fragmentasi komunitas dan kepentingan terselubung 22 . Dalam menyampaikan sebuah kritik sosial harus dibarengi dengan ideologi yang mumpuni untuk dapat memepengaruhi dan menimbulkan efek. Seperti yang dikatakan Lerner “ide adalah senjata paling ampuh” dan manusia memiliki ide baik untuk memahami maupun untuk mengendalikan kehidupan 21 Wilbert E. Moore,Order and Change; Essaysin Comparative Sociology, New York, John Wiley Sons, 1967 : 3 22 Robert H. Lauer, Perspektif Tentang Perubahan Sosial, Jakarta : PT Rineka Cipta 2001 36 mereka. Terkadang ide juga dapat menjelma menjadi tukang sihir yang menguasai diri dan menyebabkan manusia melaksanakan perintahnya 23 . Kedua hal tersebut, antara Kritik dan Perubahan adalah dua hal yang saling berkaitan. Awal dari adanya “social changes” adalah berawal dari sebuah kontruski kritik yang dibangun untuk mempengaruhi dan memberikan respon terhadap penyimpangan. Dalam kaitanya antara perubahan dan kritik, perubahan adalah wujud dari sintesis atas bertemunya tesis dan antithesis. Seperti teori dialektik Hegel, pemikiran seperti ini sebelumnya pernah digunakan juga oleh Socrates, filsuf kuno yang menyatakan bahwa untuk mencari kebenaran harus melalui dialog debat atau diskusi. Kemudian didukung oleh sistematika teori Hegel jika Tesis dibantah oleh Antitesis, kemudian melahirkan Sintesis baru. 24 Isi tesis, antithesis dan sintesis berbeda- beda tergantung dari sifat dan aspek-aspek kenyataan dimana pengertian ini diterapkan. Sesuai dengan judul peneliti, dialektik yang dimaksud adalah mengenai kritik sosial terhadap kepemimpinan dan kebijakan politik dalam naskah Demonstran, kemudian meneliti sintesa apa yang muncul dan menjadi makna dari perubahan.

C. Analisis Wacana