110
akhir secara sistematis dari awal mengkosntruksi satu peristiwa adegan ke peristiwa adegan yang lainnya sehingga membentuk sebuah kesatuan cerita.
Dalam konteks penyajian cerita, setiap pertunjukan drama memiliki banyak model menyajian alur. Dari penyajian alur maju, alur mundur, alur
campuran, alur jamak alur erat, alur longgar alur tertutup, alur terbuka, alur bawahan dan alur menanjak. Namunn dalam bagian skematis kali ini peneliti
hanya akan meberikan penjelasan dari point penting yang ada disetiap alur atau biasa disebut plot.
Bagian dari plot drama meliputi enam tahapan yaitu, 1. pemaparan eksposisi adalah bagian dimana pebebera dari
sebuah cerita atau sebagai pengantar ke dalam situasi awal dari lakon atau cerita yang disajikan. Biasanya waktu, tempat, aspek-aspek
psikologis dari situasi tokoh disampaikan pada bagian ini. Tentu saja bagian ini sebagai peng-introduksi-an dari awal kejadian dan
rangsangan sebuah konflik. 2. Penggawatan konflik adalah sebuah insiden permulaan,
bagian ini adalah dasarnya dari konflik sebuah drama. Ia adalah tenaga perangsang exiting force.
3. Penanjakan laku rising action disini adalah bagian dari
penjelasan sebuah motif. Sebagai pembawa kepada rentetan berikutnya dimana konflik itu kian menjadi.
4. Klimaks adalah bagian ketika sebuah titik perselisihan yang
paling ujung yang bisa dicapai oleh sebuah konfrontasi lakon
111
protagonist-antagonis. Ada dua kemungkinan saat sampai pada titik ini konflik bisa semakin menghebat atau menurun.
5. Peleraian atau biasa juga disebut sebagai antiklimak adalah
bagian yang menyajkan ketegangan konflik yang sudah tidak tertahankan. Kemudian mulailah diketengahkan suatu pemecahan
konlfik.
6. Penyelesaian conclusion pada bagian ini biasanya
berfungsi sebagai bagian yang mengakhiri segenap kejadian dalam lakon dan memberikan sebuah jawaban yang diperlukan public yang
telah mengikuti segala persoalan dan menyaksikan konflik-konflik di dalamnya.
4
Kemudian dalam buku Dramaturgi dijelaskan pula istilah mengenai plot dari Aristoteles filsuf yunani dan seorang sastrawan jerman Gustav
Freytag pada dasarnya arti dari istilah yang mereka kemukakan itu secara umum menjelaskan mengenai plot, pada penggunaan istilahnya saja yang
berbeda. Aristoteles memilki empat istilah Dramatik Plot yaitu, protatis permulaan, epitasio jalinan kejadian, catastatis klimaks, catastrophes
penutupan. Kemudian Gustav Freytag memiliki tujuh istilah yaitu,
exposition eksposisi, complication komplikasi, climax klimaks, resolution resolusi, conclusion konklusi, catastrophe penutupan dan
denoument pelurusan.
5
4
Adhy Asmara dr, Apresiasi Drama, Yogyakarta: Nur Cahya, 1979
5
Ma’ruf Ch, DramaTurgi dan Dasar Phantomim, Ponorogo: Teater Islam Darusalam, cet-1 1986
112
Pada tahap ini di dalam sebuah pertunjuakan teater melalui naskah Demontstran telah diceritakan dari awal hingga akhir sebuah plot yang
berkesinambungan hingga membentuk sebuah kesatuan yang padu dari sebuah
cerita. Makna yang terkandung dalam cerita sangat mudah untuk ditangkap walaupun akan menimbulkan penafsiran yang berbeda dari setiap penonton
yang menonton pertunjukan. Berkaitan dengan tema yang diangkat pada penelitian ini yaitu mengenai sebuah kritik sosial dan sebuah perubahan sosial
peneliti ingin memberikan sebuah analiasa skematik melalui perpaduan dari patern skema pada disiplin ilmu skematik dengan dramatik plot yang
dikemukakan oleh Aristoteles. Agar lebih mudah untuk meyampaiakan pesan mengenai kritik sosial
dan perubahan. Kedua hal tersebut memiliki keterkaitan satu sama lain pada tahapan yang memberikan penjelasan bahwa sebuah ideologi mempengaruhi
sebuah perubahan. Ideologi kali ini dimaksudkan pada ideologi dalam kritik sosial dan pengaplikasiannya. Naskah Demonstran karya N. Riantiarno
memberikan sebuah cerita yang menggambarkan kesinambungan dua hal tersebut yaitu kritik sosial dan perubahan.
Dalam skematik biasanya menggunakan tiga stuktur yaitu Babak pertama, Konflik dan Resolusi. Dengan ditambahkan teori Aristoteles, peneliti
akan memberikan sebuah improvisasi dengan menambahkan spesifikasi disetiap strukturnya yaitu pada babak pertama akan ditambahkan Protatis
perkenalan, pada babak konflik, akan ditambahkan Catasitas klimaks dan Epitasitas atau Rising Action komplikasi. Kemudian pada babak resolusi
113
akan ditambahkan Catastrophe yang di dalamnya terdapat Conclusion konklusi dan Denoument pelurusan.
1. Babak Pertama