Drama Sebagai Medium Wacana

55 khalayak. Selain kontrol yang bersifat langsung kemudian fisik kekuasaan itu dipahami oleh van Dijk sebagai bentuk persuasif. Tindakan seseorang untuk secara tidak langsung mengontrol dengan jalan mempengaruhi kondisi mental, seperti kepercayaan, sikap dan pengetahuan. 2 Akses acces Analisis wacana van Dijk memberi perhatian yang besar pada akses, bagaimana akses di antara masing-masing kelompok dalam masyarakat. Kelompok elit mempunyai akses yang lebih besar dibandingkan dengan kelompok yang tidak berkuasa. Oleh karena itu, mereka yang lebih berkuasa mempunyai kesempatan lebih besar untuk mempengaruhi kesadaran khalayak. Akses yang lebih besar bukan hanya memberi kesempatan untuk mengontrol kesadaran, tetapi juga menentukan topik apa dan isi wacana apa yang disebarkan dan didiskusikan kepada khalayak. 44

D. Drama Sebagai Medium Wacana

Sebuah tulisan adalah sebuah wacana. Tetapi, apa yang dinamakan wacana tidak perlu hanya sesuatu yang tertulis seperti yang diterangkan dalam kamus Webster, sebuah pidato adalah wacana juga. Jadi, kita mengenal wacana lisan dan wacana tertulis. Ini sejalan dengan pendapat Henry Guntur Ta rigan bahwa “istilah wacana mencakup bukan hanya percakapan atau obrolan 44 Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media, h 259. 56 Pembatasan yang paling utama dalam sebuah seni adalah sebuah hal yang tidak bisa ditawar lagi oleh seorang seniman sebagai pengorbanan yang cukup tinggi. Sebab drama bukan hanya sebagai seni tapi juga sebagai ilmu. Karna itu untuk melibatkan drama sebagai sebuah ilmu ada persyaratan yang mutlak yang harus dilakukan oleh seniman drama. Disamping itu pula harus memahami dan menyadari bahwa ilmu akan selalu berkembang. Oleh karena itu deperlukan itelegensi kecerdasan yang cukup tinggi, yang harus ditempa terus menerus untuk kepentingan perkembangan ilmu pengetahuan. Keindahan dalam seni adalah kenikmatan yang diiterima oleh pikiran akibat pertemuan antara subjek dengan objeknya. Tidak hanya menerima, supaya sampai pada tingkat keindahan seperti ini pikiran harus dilatiih dengan jalan dibantu sedikit atau banyak pengetahuan tentang seni. Sebagai salah satu karya seni, teater memang beda dengan sebuah karya novel, roman atapun lukisan. Sebab seni itu secara relatif tidak merubah apa-apa. Sedangkan tearer justru sebaliknya. Teater baru dianggap exist pada saat aktor melakukannya dalam sebuah petunjukan seni. 45 Teater atau drama sebagai medium dakwah adalah variasi baru dalam penyampaian syiar islam dengan cara yang lebih kontemporer untuk mendifusi ajaran islam. Karena drama menjadi aliran baru yg cukup menarik perhatian masyarakat ketimbang tontonan lain yang mainstream. Drama menyajikan sebuah gaya pertunjukan baru dengan materi pertunjukan yang sifatnya dinamis namun mewakili kehidupan yang terjadi sehari-hari. Drama di Indonesia dalam penyampaiannya memerlukan gaya baru yang lebih ringan 45 Adhy Asmara dr, Apresiasi Drama, Yogyakarta: Nur Cahya, 1979 57 dan dapat dinikmati secara umum, tidak melulu melalui khotbah dan majelis ta’lim, pertunjukan drama adalah salah satu cara terbaru. Menurut Keir Elam di dalam bukunya The Semiotic of Theater and Drama, bahwa dalam definisi semiotika, Teater sebenarnya digunakan untuk menunjukan sebuah fenomena yang kompleks yang dihubungkan dengan transaksi antara performer to audience yang dimaksudkan dalam proses komunikasi dari makna sebuah pertunjukan itu sendiri dengan tujuan tertentu yang ingin disampaikan. kemudian Drama dalam arti lain adalah sebuah makna yang artinya konstruksi dan sifatnya tidak nyata diwakili oleh sebuah pertunjukan yang telah diatur secara khusus. 46 Secara Bahasa dapat disimpulkan bahwa drama sebagai medium wacana adalah istilah yang dapat digunakan untuk menjelaskan konstruksi wacana yang dibangun dan meneliti pesan dan makna sebuah dari wacana yang diangkan dari sebuah pertunjukan. Laswell membuat sebuah pernyataan seperti berikut : “Who says what in wich chanel to whon in hat effect”. Paradigma tersebut menunjukan bahwa komunikasi meliputi lima unsur sebagai jawaban dari pertanyaan yang diajukan. Yaitu, komunikator, pesan, media, komunikasi, dan efek. Dari paradigma tersebut dapat diartikan bahwa komunikasi adalah sebuah proes penyampaian pesan yang dilakukan melalui media yang menimbulkan efek. 47 Dalam hal ini, sistem sebuah wacana yang paling penting adalah bahasa dan teks yang meliputi gaya dan pemakaian bentuk kalimatnya. Aspek tersebut sangat dominan dalam proses penyampaiannya. Pada dasarnya ketika 46 Keir Elam, The Semiotic of Theater and Drama, London and New York: Routledge, 1987 47 Morissan dan Andy Corry Wardhany. Teori Komunikasi. hal. 27. 58 kita berbicara, menulis atau membaca sebuah hal kita sudah menggunakan mental kit a dalam basis kognitif yang disebut “an interface between social beliefs and discourse ” ini dapat diasumsikan jika wacana yang diangkat pada sebuah teks akan menimbulkan efek dimana reperesesntasi dari produksi wacana sesuai dengan proporsisi dari si penerima berita. 48 Menurut Saussure, dia berpendapat bahwa ada yang namanya penanda dan petanda. Dengan kata lain, penanda dikatakan sebagai bunyi atau coretan yang mempunyai makna. Bisa diartikan aspek material dari bahasa. Contohnya adalah apa yang dikatakan atau didengar dan apa yang dibaca maupun ditulis. Wacana dan pertanda menurutnya adalah gambaran mental, konsep dan pikiran yang bisa disebut aspek mental dan bahasa. Kedua unsur ini tidak bisa dipisahkan. Saussure menyatakan bahwa penanda dan pertanda merupakan kesatuan seperti dua sisi dari selembar kertas. 49

E. Wacana Kepemimpinan Dalam Islam