Koherensi Bentuk kalimat Sintaksis

141 sendiri secara positif dan lawan secara negatif, itu juga dilakukan dengan memanipulasi politik menggunakan sintaksis kalimat. Kemudian unsur-unsur dari sintaksis adalah sebagai berikut :

a. Koherensi

Koherensi adalah pertalian antar kata atau kalimat dan koherensi, dapat secara mudah diamati diantaranya dari kata hubung yang dipakai untuk menghubungkan fakta atau proposisi. Kata hubung atau konjungsi yang dipakai dan, akibat, tetapi, lalu, karena, meskipun. Hal ini dapat terlihat pada kutipan : “Kita akan terus mencarinya. Sampai ketemu. Karena pencarian kita belum sampai ujung.” babak 12 “Rakyat sejati adalah mereka yang jadi sasaran dalam kita berjuang, dalam kita melakukan unjuk rasa, tetapi siapa mereka, Abang mengira aku tidak tahu, dan memang betul, aku tidak tahu. Jadi, selama ini, maaf saja, ternyata aku masih belum tahu untuk apa ikut berjuang.”babak 19 Penempatan kata ‘karena’ merupakan kata penghubung yang bermakna menjelaskan. Penggunaan kata penghubung memberikan arti bahwa perjuangan untuk mencari siapa sebenarnya rakyat sejati belum selesai. Sedangkan kata ‘tetapi’ pada dialog berikutnya yang digunakan sebagai kata penghubung berfungsi sebagai penjelasan bahwa pencarianan yang dilakukan oleh Jiran, Wiluta dan Niken mengalami kebuntuan karena sangat sulit menafsirkan apa itu dan siapa rakyat sejati. Lalu, penempatan kata ‘dan’ pada keterangan diatas mempunyai fungsi sebagai kata hubung yang menyatakan tambahan 142 atas kalimat sebelumnya. cuplikan dialog Niken dan Topan, bermakna penekanan, penjelasan sebelumnya bahwa mereka mengalami kebuntuan dalam pencarian rakyat sejati.

b. Bentuk kalimat

Bentuk kalimat adalah segi sintaksis yang berhubungan dengan cara berpikir logis, yaitu prinsip kasualitas. Menjelaskan tentang porsi- porsi yang diatur dalam satu rangkaian kalimat. Logika kasualitas adalah menjelaskan susunan atau struktur kalimat yang terdiri dari subjek, predikat, dan objek. Kalimat berikut dapat menjelaskan dan membedakan sebuah bentuk kalimat : “Dulu, Abang juga pernah mimpi sanggup mengubah dunia” babak 5 Dari kutipan di atas maka dapat dijabarkan sebagai berikut : Dulu , Abang juga pernah mimpi sanggup mengubah dunia. Ket.wakt S P O Dari keterangan di atas, dapat terlihat bahwa pengarang mencoba untuk mengikuti Ejaan Yang Disempurnakan EYD. Sang pengarang juga mencoba untuk menempatkan proposisi mana yang lebih tepat digunakan di awal ataupun diakhir kalimat.

c. Kata ganti