Asal Muasal Sengketa Tanah di Pematang Lalang Tahun 1988

Jln. Pahlawan 40-42 Medan, dengan agenda pembahasan: 1. Masalah Kepengurusan dan 2. Proyek Persawahan Lampiran 8. 80 Menurut Camelia

2.3. Asal Muasal Sengketa Tanah di Pematang Lalang Tahun 1988

Kebahagiaan, kemakmuran dan rasa syukur yang selama ini menjadi harapan akan kesejahteran yang merupakan wujud dari kemerdekaan yang dimaksudkan di dalam UUD 1945 atas penguasaan tanah persawahan tersebut, pelan-pelan mulai terusik akan kehadiran sebuah perusahaan di desa Pematang Lalang yang bernama PT. Anugerah Tambak Perkasindo Tbk Pengusaha:Isak Charlie yang bergerak dibidang budidaya tambak udang yang disubsidi melalui dana pemerintah dengan alasan untuk pembangunan masyarakat pedesaan. 81 , Pada tahun 1988 PT. Anugerah Tambak Perkasindo Tbk dilegalkan oleh orang-orang yang tidak berwenang untuk membuka bisnis pertambakan udang serta mempunyai keinginan untuk menguasai 360 Ha tanpa membelinya dari masyarakat yang memiliki lahan tersebut. 82 80 Sebagai bukti otentik yang didapatkan dilapangan salah satu surat undangan yang yang dilampirkan ditujukan kepada A.U. Hasibuan. 81 Camelia adalah cucu perempuan dari Bapak A.U. Hasibuan anggota PERTISI yang terlibat aktif dalam perjuangan pengembalian hak akan tanah di Desa Pematang Lalang pada tahun 2003-2005. 82 Keterangan ini diperoleh tahun 2004, ketika membuat membuat kronologis tanah oleh Serikat Tani Nasional. PT. Anugrah Tambak Perkasindo Tbk PT. ATP mulai melakukan perampasan tanah di desa Pematang Lalang oleh karena kebutuhan akan tanah dalam skala luas untuk menjalankan bisnis budidaya udang yang berkualitas ekpor sehingga dengan lahanareal tambak yang semakin luas prokduksi tambak akan semakin menigkat dan dapat dikerjakan dalam kapasitas yang maksimum serta hasil yang didapatkan akan berlipat ganda, maka terjadilah monopoli dan spekulasi penguasaan dan pemamfaatan tanah oleh segelintir orang yang memiliki kekuatan modal dan Universitas Sumatera Utara berkonsfirasi dengan negara. Dan saat inilah awal dari penderitaan yang berkepanjangan yang dialami oleh masyarakat Pematang Lalang karena telah terjadi penyingkiran dan pemiskinan masyarakat desa Pematang Lalang Kec. Percut Sei Tuan yang selama ini menguasai dan mengusahakan tanah tersebut. Mengutip apa yang dikatakan James Scott dalam bukunya yang berjudul “The Moral Ekonomi Of Peasant ” yang telah diterjemahkan dalam bahasa Indonesia menjadi “Moral Ekonomi Petani” menjelaskan sebagai berikut: “Kolonialisme telah mengukir eksploitasi tanpa batas yang dikenakan pada para petani sedemikian rupa sehingga terbentuklah defferensial baru, dislokasi agraria, kemerosoratan dari moral yang mengutamakan kebersamaan, dan kapitalisme agraria yang rakus, kesemuanya ini sungguh- sungguh mengancam keberlangsungan hidup petani” 83 Setelah kejadian perampasan tanah yang dilakukan oleh PT. Anugerah Tambak Perkasindo Tbk berikut dengan pemalsuan surat tanah masyarakat atas dasar jual beli yang sebenarnya tidak pernah dilakukan oleh masyarakat ditambah lagi dengan intimidasi-intimidasi terhadap warga desa Pematang Lalang yang dilakukan oleh Oknum Tak Dikenal OTK yang disinyalir merupakan suruhan Scott menggambarkan kondisi petani di Asia Tenggara seperti yang terjadi di desa Pematang Lalang dalam konteks tertentu ada daerah-daerah dimana penduduk pedesaan ibarat orang yang selama berdiri terendam dalam air sampai keleher, sehingga ombak yang kecil sekalipun sudah cukup menenggelamkannya. Kondisi objektif masyarakat Pematang Lalang itu seperti yang digambarkan oleh Scott mengalami kekacauan yang semula tidak menjadi dugaan mereka. 83 Noer Fauzi, Memahami Gerakan-Gerakan Rakyat Dunia Ketiga, Loc.Cit. Universitas Sumatera Utara dari PT Anugerah Tambak Perkasindo Tbk PT. ATP, salah satu bukti pemalsuan surat yang dilakukan oleh PT. Anugerah Tambak Perkasindo Tbk Lampiran 9 atas dasar jual beli masyarakat atas nama Marcha Harahap pada tanggal 05 Juli 1986. Kemudian pengusaha pemilik perusahaan PT. Anugerah Tambak Perkasindo Tbk, Ishak Charlie diadukan oleh Letkol T. Sianipar pada Polisi Militer. Dan pada tanggal 17 November 1988, Amir Usman Hasibuan dipanggil oleh Polisi Militer Daerah Militer-1 Bukit Barisan DETASMEN-17 sebagai saksi perkara tersebut, dengan nomor surat PGL85XI1988 Lampiran 10. 84 84 Serikat Tani Nasional, Kronologis Permasalahan di Desa Pematang Lalang –Percut Sei Tuan, Kab. Deli Serdang, Op.Cit. hal 2. Sekalipun perampasan tanah dilakukan oleh PT. Anugerah Tambak Perkasindo Tbk pada tahun 1988, tahun 1990 terjadi jual beli tanah persawahan milik Alwi Prawira kepada Zaenal Usman Hasibuan Lampiran 11, kemudian pada tanggal 06 Juni 1994 Pengurus PERTISI Deli Serdang mengeluarkan surat keterangan Lampiran 12 yang ditandatangani oleh Ketua M. Hutauruk dan Sekretarisnya Maddjan Lubis, menjelaskan: Nama : Zainal Arifin. Umur : 40 Tahun. Agama : Islam. K.T.P No. : 1004330063005KM-1988. Alamat : Jln. Pukat I Gg. Syukur No. 3 Medan. Benar memiliki satu hektar tanah persawahan di Pematang Blok VIII Kec. Percur Sei Tuan sesuai dengan SK Bupati Deli Serdang Tahun 1967, yang tanah tersebut diperoleh dari ganti rugi dari Saudara Alwi. Universitas Sumatera Utara Adapun tanah tersebut berbatasan sebagai berikut: Sebelah tiur berbatasan dengan tanah Lukman Harahap Sebelah barat berbatasan dengan Jamartumbak Lubis Sebelah utara berbatasan dengan Amir Usman Hasibuan Sebelah selatan berbatasan dengan Ali Basya Siregar Pada bulan Maret 1996, ada beberapa surat yang menerangkan salah satu status tanah anggota PERTISI oleh pemilik dan pemerintahan desa melalui Kepala Desa Pematang Lalang Kec. Percut Sei Tuan, yang terdiri dari:  Surat Keterangan dan Pernyataan Amir Usman Hasibuan pada tanggal 10 Maret 1996 yang menjelaskan pewarisan tanah kepada Zainal Arifin Lampiran 13.  Surat Pernyataan dan Pengakuan pada tanggal 26 Agustus 1996 yang menjelaskan status tanah yang dikuasai dan dikelolanya sebagai warisan dari orang tuanya Lampiran 14.  Berita Acara Pemeriksaan Tanah bernomor: 00493 pada tanggal 26 Agustus 1996 yang dikeluarkan oleh Pemerintahan desa Pematang Lalang melalui Kepala Desanya yang menjelaskan pemeriksaan dan penelitian atas tanah Zainal Arifin Lampiran 15.  Surat Keterangan No. 5090311996 pada tanggal 26 Agustus 1996 yang dikeluarkan oleh Kepala Desa Pematang Lalang, menjelaskan status tanah yang dikelola oleh Zaenal Arifin Lampiran 16.  Surat Jaminan No. 0321996 pada tanggal 26 Agustus 1996, yang dikeluarkan oleh kepala desa Pematang Lalang Lampiran 17. Universitas Sumatera Utara

2.4. Perusakan dan Perampasan oleh PT. Anugerah Tambak Perkasindo Tbk. Tahun 1997.