2.4. Perusakan dan Perampasan oleh PT. Anugerah Tambak Perkasindo Tbk. Tahun 1997.
Setelah ketidakberhasilan PT. Anugerah Tambak Perkasindo Tbk meng- claim
lahan sengketa yang di maksud pada tahun 1988, dengan melakukan imtimidasi Oknum Tak di Kenal OTK ditambah pemalsuan surat-surat yang di
miliki oleh PT. Anugerah Tambak Perkasindo Tbk. Hampir sepuluh tahun kemudian tepatnya 1997, kejadian terulang lagi
seperti di tahun 1988. Namun kwalitas refresifitas yang dilakukan oleh PT. Anugerah Tambak Perkasindo Tbk berbeda dengan saat periode tahun 1988 yang
hanya menakut-nakuti dan membuat keterangan palsu atas surat pelepasan hak Rosmini.
Perampasan tanah pada tahun 1997 di desa Pematang Lalang, di sertai dengan pengrusakan terhadap tanaman rakyat yang sedang diproduksidikelola
oleh rakyat melalui orang-orang bayaran PT. Anugerah Tambak Perkasindo Tbk, seperti: Tanaman padisawah yang hampir panen, mangga, pohon kelapa, kemiri,
dll, hal tersebut diperjelas oleh Op. Jonathan Br. Nababan
85
“ Ai di tikki tahun1997 dalam bahasa batak beliau menyebutkan:saribu siaratus siapuluh pitu, naeng panen ma eme hanami, naeng panen raya
hian ma nian, dang holani gok do nai suan hanami hian, kalapa, gambiri, mangga na nungga marboras, ubi, pining dohot sebagian nai sayur-
sayuran. Ai memang molo sayur-sayuran na naeng tu jabu doi, adong pe na manjuali holan sadia ma i, hape antor ro ma si Ishak Charlie i baen
saat melakukan perbincangan dengan peneliti dalam bahasa Batak Toba:
85
Op. Jonathan Br. Nababan salah seorang anggota Serikat Tani Nasional desa Pematang Lalang disampaikan pada tanggal 12 Maret 2008.
Universitas Sumatera Utara
banama akka pareman i jumai, akka gubuk nami hian tikki mareme I hancuron halaki, molo tanaman i tong do I segai halaki, alai na nungga
marboras songon eme i boan akka paremani do alana holan tinggal mamutiki do, ima ngeri ni di Ishak Charlie on”
Dalam bahasa Indonesia dapat di jelaskan sebagai berikut: “Pada tahun 1997, saat itu kami mau panen raya padi. Disamping itu
ada beberapa tanaman yang juga kami tanam dilahan sebagai tanaman tambahan seperti kelapa, kemiri, mangga, ubi-ubian dan sayur-mayur.
Kalau sayur mayur itu hanya untuk kebutuhan sehari-hari saja, kalaupun ada yang menjualnya tak seberapa. Tetapi datanglah Ishak Charlie
Pemilik PT. Anugerah Tambak Perkasindo Tbk, dengan menempatkan preman dilahan tersebut dan melakukan perusakan terhadap gubuk-gubuk
kami, namun padi yang sudah bisa di panen diambil oleh para preman, itulah kejamnya Ishak Charlie”
Awal Tahun 1998 terjadi bentrok antara rakyat Pematang Lalang dengan
PT. Augerah Tambak Perkasindo Tbk, saat terjadi unjuk rasa di areal tambak
udang perusahaan yang mengakibatkan jatuhnya korban akibat penembakan,
diantaranya: Fariati br Sitonga 46 tahun, Abel Lumban Raja 42 tahun, Hotlina Silaen 23 tahun, kasus ini dipendam dan tidak ditindak lanjuti serta beberapa
warga yang ditahan karena melakukukan penjarahan ditambak tambak udang
milik PT. Anugerah Tambak Perkasindo Tbk, diantaranya: Parulian Simanjuntak,
Ojak Lumban Gaol, Tegi S, Solo Simbolon, Martua Siregar, Syahlan Bukit dan Oloan Simanjuntak.Pada saat itu rakyat mengajukan tuntutan yang dapat
disimpulkan sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
Bebaskan tahanan yang berada dalam tahanan pihak kejaksaan.
Penangkapan terhadap rakyat segera dihentikan.
Perbaikan pintu klep air asin agar tidak masuk ke sawah, pengembalian fungsi benteng pengaman air asin, dan perawatan benteng secara terus
menerus.
Bentang PU agar jangan dipagar, dan memberikan jalan kepada orang menuju sawah untuk mencari kayu bakar.
Perawatan jalan umum secara terus menerus dengan andil pengusaha dan rakyat.
Pengusaha tambak agar bekerja sama dengan pemerintah setempat. Selalu menghadiri setiap musyawarah yang diadakan oleh lembaga yang
dimaksud dan rakyat.
Penembakan Warga harus dituntut dengan ketentuan hukum yang berlaku.
Perusahaan memprioritaskan putra setempat untuk bekerja menurut kemampuannya masing-masing.
Dana TIR agar segera diusut keberadaannya.
ABRI tidak diperkenankan menjaga tambak demi ketentraman bersama. Pemalsuan surat juga dilakukan oleh PT. Anugerah Tambak Perkasindo
Tbk sebagai atas nama Misnan pada tanggal 21 Februari 1998 Lampiran 18,
yang dari keterangan beberapa orang anggota PERTISI, bahwa yang bersangkutan tidak mempunyai tanah disana, Sedangkan kwitansi pembayarannya tertanggal 11
Januari 1998. Hingga tanggal 21 Juli 1998, terjadi perdamaian yang dihadiri oleh Ishak
Charlie berserta muspika Kecamatan Percut Sei Tuan dan menghasilkan beberapa
Universitas Sumatera Utara
kesepakatan Lampiran 19 disimpulkan seluruh tuntutan dipenuhi termasuk
pengusutan kasus penembakan warga kepihak berwajib. Namun belum ada kejelasan tentang kasus tersebut, terkhusus poin nomor 9 tentang Tambak Inti
Rakyat yang disepakati dan dipersilahkan kepada warga untuk menghubungkan kepada instansi terkait.
2.5 Perusakan dan Perampasan Tanah oleh PT. Anugerah Tambak Perkasindo Tbk. Tahun 1998.