Pengertian Akhlak Pembentukan Akhlak Siswa
Alasan dari mengapa manusia berakhlak baik kepada Allah. Di antaranya adalah hal-hal sebagai berikut:
a Karena Allah telah menciptakan manusia dengan segala keistimewaan dan
kesempurnaanya. b
Karena Allah telah memberikan perlengkapan pancaindera, hati nurani, dan naluri kepada manusia.
c Karena Allah menyediakan berbagai bahan dan sarana kehidupan yuang
terdapat di bumi, seperti tumbuhan, air, udara, binatang, dan lain sebagainnya.
d Karena Allah telah memuliakan manusia, dengan diberikannya kemampuan
uantuk menguasai daratan dan lautan.
44
Banyak cara yang dapat dilakukan dalam berakhlak kepada Allah dengan menanamkan nilai-nilai ketuhanan. Nilai-nilai ketuhanan yang sangat mendasar
adalah: a
Iman , sikap batin yang penuh kepercayaan kepada Tuhan,
b
Ihsan,kesadaran yang sedalam-dalamnya bahwa Allah senantiasa hadir atau bersama manusia dimanapun manusia berada,
c Takwa
, sikap yang sadar penuh bahwa Allah selalu selalu mengawasi manusia,
d
Ikhlas, sikap murni dalam tingkah laku dan perbuatan, semata-mata
memperoleh ridho Allah, e
Tawakal , sikap senantiasa bersandar kepada Allah,
f Syukur
, sikap penuh rasa terima kasih dan pernghargaan atas segala nikmat dari Allah,
g
Sabar, sikap tabah menghadapi segala kepahitan hidup, besar dan kecil,
lahir dan bathin.
45
2
Akhlak mulia terhadap diri sendiri
44
Kutipan Muhammad Alim, Pendidikan Agama Islam, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2006, cet. I, h. 152 -153
45
Ibid., h. 153-154
Berakhlak yang baik pada diri sendiri dapat diartikan menghargai, menghormati, menyayangi, dan menjaga diri sendiri dengan sebaik-baiknya,
dengan menjalankan perintah Allah dan bimbingan Nabi Muhammad SAW, seperti:
a Hindarkan minuman beracunkeras; setiap muslim harus menjaga dirinya
sebagai suatu kewajiban, untuk tidak meracuni dirinya dengan minuman beralkohol, narkotika yang merugikan dirinya dan bersifat merusak
b Hindarkan perbuatan yang tidak baik; sikap seorang muslim untuk
mencegah melakukan sesuatu yang tidak baik adalah gambaran untuk pribadi muslim dalam sikap lakunya sehari-hari
c Memelihara kesucian jiwa dengan taubat, dan taat beribadah
d Pemaaf dan pemohon maaf; memaafkan biasanya mudah, namun meminta
maaf sungguh sangat sukar, karena merasa malu e
Sikap sederhana dan jujur, rendah hati, jujur menepati janji, dan dapat dipercaya.
f Hindarkan perbuatan tercela; perbuatan yang tercela dapat mempengaruhi
rusaknya akahlak yang baik.
46
3
Akhlak mulia terhadap sesama manusia
Manusia adalah makhluk sosial yang kelanjutan eksistensinya secara fungsional banyak bergantung pada orang lain. Oleh karena ia perlu menciptakan
suasana yang baik, satu dan lainnya saling berakhlak yang baik, di antaranya mengiringi jenazah, mengabulkan undangan, dan mengunjungi sakit.
47
Islam menganjurkan berakhlak yang baik kepada saudara, karena ia berjasa dalam ikut serta mendewasakan kita, dan merupakan orang paling dekat dengan
kita. Caranya dapat dilakukan dengan memuliakannya, memberikan bantuan, pertolongan, menghargainya dan sebagainya.
48
b. Akhlak Al-Mazmumah
46
Kutipan M. Ardani. Op. Cit., h.. 54 – 56
47
Ibid., h. 57
48
Ibid.
Adalah akhlak tercela yang secara umum sebagai lawan atau kebalikan dari akhlak yang baik tersebut di atas. Berdasarkan petunjuk Islam macam
akhlak tercela, diantaranya: 1
Berbohong, ialah memberikan atau menyampaikan informasi yang tidak
cocok dengan yang sebenarnya. Berdusta ada tiga macam: a berdusta dengan perbuatan, b berdusta dengan lisan, c berdusta dalam hati
2
Sombongtakabur, ialah merasa atau mengaku diri besar, tinggi, mulia,
melebihi orang lain. Pendek kata merasa diri paling hebat. Takabur ada tiga macam: a takabur kepada Tuhan, sikap yang tidak mau pedulikan ajaran-
ajaranNya, b takabur kepada RasulNya, berupa merasa rendah bila mengikuti dan mematuhi Rasul, c takabur kepada manusia, menganggap
dirinya lebih hebat dari orang lain 3
Dengki, ialah rasa atau sikap tidak senang atas kenikmatan yang diperoleh
orang lain, dan berusaha untuk menghilangkannya dari orang itubaik dengan maksud agar pindah ke tangan sendiri atau tidak
4
Kikir bakhil, ialah orang yang sangat demikian hemat dengan apa yang
dimilikinya, bahkan sangat sukar mengurangi sebagian yang milikinya itu untuk diberikan kepada orang lain.
49
Dari penjelasan kedua macam akhlak di atas, penulis menambahkan bahwa, manusia bebas memilih akhlak mana yang akan menjadi cerminan dirinya.
Konsekwensinya hanya bertanggung jawab saja di hadapan Allah atas pilihannya kelak. Masing-masing akhlak mempunyai nilai di sisi Allah. Allah akan
memberikan balasan yang setimpal sesuai perbuatan manusia dengan akhlak pilihannya. Seperti yang tercantum dalam firman Allah SWT, surah Al-
Zalzalah 99 ayat 7 – 8:
“7 Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat balasannya. 8 Dan Barangsiapa yang mengerjakan kejahatan
49
Ibid., h. 57-59