Deskripsi Data HASIL PENELITIAN

Tabel di atas menunjukkan separuh lebih dari jumlah siswa memberikan jawaban sering 36,3 dan selalu 25, yang bila dijumlahkan nilai akan lebih besar dibanding kadang-kadang yang memiliki nilai 36,3, sedangkan yang menjawab tidak pernah hanya 2,4. Dari jawaban siswa membuktikan bahwa guru Pendidikan Agama Islam telah melaksanakan perannya dengan cukup baik, dan dengan memberikan kesempatan pada siswa untuk mengajukan pertanyaan adalah langkah yang baik untuk mengasah kemampuannya berpikir dan menemukan masalah, memacu minat siswa pada materi, memancing siswa untuk aktif dalam berpikir, memahami materi, menyerap materi, dan mengambil hikmahnya. Dengan demikian guru Pendidikan Agama Islam telah melakukan perannya dalam proses belajar mengajar sebagai demonstrator yang baik sekaligus, dan hal ini akan mampu menjadikan siswa memiliki perilaku yang mandiri, berpikir kreatif, cakap, dan kreatif. Tabel 9 Guru PAI memberikan tugas atau evaluasi setelah materi pelajaran disampaikan No Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase 3 Selalu Sering Kadang-kadang Tidak Pernah 11 15 17 25 34,1 38,6 Total 44 100 Tabel di atas menunjukkan separuh dari jumlah siswa menjawab sering 34,1 dan selalu 25, bila dijumlahkan nilainya akan lebih besar dibanding jawaban tertinggi yaitu kadang-kadang yang memiliki nilai 38,6, sementara tidak ada yang menjawab tidak pernah 0. Dari jawaban siswa di atas dapat disimpulkan bahwa guru Pendidikan Agama Islam melakukan perannya dengan memberikan tugas atau evaluasi kepada siswa. Langkah memberikan tugasevaluasi pada anak dapat membuat siswa mampu mengukur sendiri kemampuan dan mengetahui di mana kekurangannya, dan berusaha untuk selalu belajar serta menuntut ilmu, kemudian bisa menghargai dirinya. Disamping itu guru Pendidikan Agama Islam akan menerima gambaran sejauh mana keberhasilan pembelajaran yang diberikannya. Dengan demikianguru Pendidikan Agama Islam telah melakukan perannya dalam pembentukan akhlak siswa pada proses belajar mengajar sebagai evaluator dan melakukan perannya dalam pengadministrasian dimana guru Pendidikan Agama Islam, akan mendata hasil evaluasi anak dalam data perkembangan siswa. Tabel 10 Guru PAI menciptakan suasana belajar yang hangat dan bersemangat di kelas No Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase 4 Selalu Sering Kadang-kadang Tidak Pernah 14 17 13 31,8 38,6 29,5 Total 44 100 Tabel di atas menunjukan sebagian besar siswa menjawab selalu dan sering dengan 31,8 dan 38,6, kadang-kadang hanya 29,5, dan tidak ada yang menjawab tidak pernah 0. Dari jawaban siswa membuktikan bahwa guru Pendidikan Agama Islam mampu menciptakan suasana belajar yang hangat dan bersemangat di kelas. Hal ini dapat memunculkan rasa menyukaipembelajaran yang sedang berlangsung dan siswapun senang mengikuti serta aktf dalam kegiatan pembelajaran, suasana pembelajaran menjadi kondusif. Dengan demikian guru Pendidikan Agama Islam sudah menjalankan perannya dalam proses belajar mengajar sebagai pengelola kelas dan akan mampu menjadikan siswa memiliki perilaku yang penuh semangat, aktif dan kreatif. Tabel 11 Guru PAI mencerminkan akhlakul karimah No Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase 5 Selalu Sering Kadang-kadang Tidak Pernah 25 11 8 56,8 25,0 18,2 Total 44 100 Tabel di atas menunjukkan hampir semua siswa menjawab selaludengan nilai 56,8, dan sering 25, nilai-nilai ini lebih tinggi dibanding dengan jawaban kadang-kadang yang bernilai 18,2, dan tidak ada yang menjawab tidak pernah 0. Dari jawaban siswa di atas memberikan kesan bahwa guru Pendidikan Agama Islam telah melaksanakan perannya untuk selalu mencerminkan akhlak yang baik, yang akan mampu memberikan pencitraan yang seharusnya sebagai seorang guru Pendidikan Agama Islam, yang bisa dijadikan teladan bagi semua siswanya. Cerminan itu harus selalu munculdi manapun guru Pendidikan Agama Islam berada, baik saat sedang berada di kelas, di luar kelas, maupun di luar sekolah, agar baik siswa maupun masyarakat benar-benar dapat melihat, mendengar, dan merasakan bahwa guru Pendidikan Agama Islam adalah tokoh yang mampu dipercaya sebagai pendidik yang baik. Dengan demikian guru Pendidikan Agama Islam telah menjalankan perannya secara pribadi sebagai teladan, dan akan mampu membentuk pribadi yang berakhlak mulia pada diri siswa. Tabel12 Guru PAI menasihati siswa yang telah melakukan kesalahan No Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase 6 Selalu Sering Kadang-kadang 25 17 2 56,8 38,6 04,6 Tidak Pernah Total 44 100 Tabel di atas menunjukkan bahwa hampir semua siswa menjawab selalu dan sering dengan nilai 56.8 dan 38.6. Nilai-nilai tersebut lebih tinggi dibanding nilai kadang-kadang yaitu 4.6, dan tidak ada yang menjawab tidak pernah 0. Dari jawaban siswa tersebut membuktikan bahwa guru Pendidikan Agama Islam membina dan membimbing siswa dengan menasihati siswa yang telah melakukan kesalahan, dan dengan peran tersebut akan mampu membuat siswa menyadari kesalahannya, memahami konsekwensi dari kesalahannya, serta menjauhkan dirinya dari perbuatan yang tidak baik. Pemberian nasihat lebih baik daripada harus memarahi atau melakukan tindakan kekerasan pada siswa. Dengan demikian guru Pendidikan Agama Islam telah melakukan perannya secara psikologi sebagai agen psikologi. Tabel 13 Guru PAI menggunakan media dan metode pembelajaran yang bervariasi dalam proses belajar mengajar No Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase 7 Selalu Sering Kadang-kadang Tidak Pernah 6 16 19 3 13,6 36,4 43,2 06,8 Total 44 100 Tabel di atas menunjukkan bahwa separuh dari jumlah menjawab dengan jawaban selalu dan sering dengan nilai 13,6 dan 36,4, yang bila dijumlahkan nilainya akan lebih tinggi dibanding jawaban kadang-kadang yang memiliki nilai 43,2, sedangkan yang menjawab tidak pernah hanya 6,8. Dari jawaban siswa di atas memberikan kesan bahwa guru Pendidikan Agama Islam memberikan pembelajaran dengan menggunakan metode dan media pembelajaran yang bervariasi dalam proses belajar mengajar. Penggunaan metode dan media dalam pembelajaran akan membuat siswa tidak mudah jenuh pada pembelajaran, menumbuhkan minat, memancing kreativitas siswa, dan menyenangi kegiatan. Dengan demikian guru Pendidikan Agama Islam telah melakukan peran dengan cukup baik dalam proses belajar mengajar sebagai fasilitator dan mediator. Tabel 14 Guru PAI mengaitkan materi pelajaran dengan kehidupan sehari-hari No Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase 8 Selalu Sering Kadang-kadang Tidak Pernah 13 18 12 1 29,5 40,9 27,3 2,3 Total 44 100 Tabel di atas menunjukkan hampir semua dari jumlah siswa yang menjawab dengan sering sebanyak 40,9 , dan selalu 29,5. Nilai-nilai tersebut lebih tinggi dibanding yang menjawab kadang-kadang yang memiliki nilai 27,3, dan yang menjawab tidak pernah hanya sedikit yaitu 2,3. Dari jawaban siswa tersebut membuktikan bahwa guru Pendidikan Agama Islam sering mengaitkan materi kepada kehidupan sehari-hari. Hal ini akan mampu membuat siswa menerima secara langusng gambaran nyata dari contoh- congtoh yang ada dan dekat dengan siswa, kemudian siswapun akan belajar menyuimpulkan serta mengambil nilai-nilai luhur yang ada pada materi yang disampaikan. Dengan demikian dapat terbukti bahwa guru Pendidikan Agama Islam telah melakukan perannya dalam proses belajar mengajar dan secara pribadi sebagai pengelola kelas sekaligus pencari teladan dalam pembentukan akhlak. Tabel 15 Guru PAI mengabsen siswa di kelas dan mencatatnya No Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase 9 Selalu Sering Kadang-kadang Tidak Pernah 18 20 6 40,9 45,5 13,6 Total 44 100 Tabel di atas menunjukkan sebagian besar siswa memberikan alternatif jawaban pada sering 45,5, dan selalu 40,9. Nilai-nilai tesebut lebih tinggi dibanding dengan nilai jawaban kadang-kadang yang hanya 13,6, dan tidak ada siswa yang menjawab tidak pernah 0. Dari jawaban siswa tersebut membuktikan bahwa guru Pendidikan Agama Islam mendata kehadiran anak dikelas yang dilakukan, dan kegiatan mengabsen siswa adalah satu-satunya kegiatan administrasi yang bisa langsung diketahui oleh siswa. Tujuan dari mengabsen siswa di kelas adalah untuk mengetahui kondisi siswa, sehingga akan diketahui siswa yang sering terlambat atau jarang masuk, untuk selanjutnya dilacak penyebabnya, kemudian mengambil langkah mengatasinya. Disamping itu juga untuk memberikan penghargaan pada siswa yang memiliki absensi terbaik.Dengan demikian guru Pendidikan Agama Islam telah melakukan perannya dalam pengadministrasian. Tabel 16 Guru PAI memberikan bimbingan ketika ada siswa yang kesulitan dalam belajar No Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase 10 Selalu Sering Kadang-kadang Tidak Pernah 17 21 6 38,6 47,7 13,6 Total 44 100 Tabel diatas menunjukkan sebagian besar dari siswa menjawab dengan selalu dan sering, dengan nilai persentase 38,6 dan 47,7, Nilai-nilai ini lebih tinggi dari nilai kadang-kadang yang memiliki nilai jawaban 13,6, dan tidak ada siswa yang menjawab tidak pernah atau 0. Dari jawaban siswa tersebut membuktikan bahwa guru Pendidikan Agama Islam memberikan bimbingan pada siswa yang kesulitan belajar, dan hal itu akan membuat siswa merasa nyaman dan termotivasi untuk mengatasi kesulitannya dan terus berusaha terus tetap semangat belajar. Dengan demikian terbukti bahwa guru Pendidikan Agama Islam telah menjalankan perannya dengan baik secara pribadi, secara psikologis, sebagai orang tua, sebagai seniman dalam hubungan antar manusia, dan sebagai agen psikologi, agar siswa memiliki rasa percaya diri dan semangat dalam belajar, serta tidak mudah putus asa. Tabel 17 Siswa segera mengerjakan shalat fardhu setelah adzan berkumandang No Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase 11 Selalu Sering Kadang-kadang Tidak Pernah 14 24 6 31,8 54,5 13,6 Total 44 100 Tabel di atas menunjukkan sebagian besar siswa menjawab dengan jawaban selalu dan sering, yaitu 31,8 dan 54.5. Nilai-nilai ini lebih tinggi dibanding nilai yang menjawab kadang-kadang yaitu 13.6, dan tidak siswa yang menjawab tidak pernah 0. Dari jawaban di atas dapat disimpulkan bahwa akhlak siswa telah terbentuk dengan baik, karena siswa mampu mengerjakan shalat fardhu setelah adzan berkumandang. Dengan demikian terbukti siswa memiliki akhlak mulia kepada Allah dengan memiliki rasa taat beribadah dengan segera memenuhi panggilan shalat. Tabel 18 Siswa senang membaca Al- Qur’an No Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase 12 Selalu Sering Kadang-kadang Tidak Pernah 11 18 15 25,0 40,9 34,1 Total 44 100 Tabel di atas menunjukkan sebagian besar dari jumlah siswa menjawab dengan jawaban selalu sebanyak 25, dan sering 40,9. Nilai-nilai terebut bila dijumlahkan menjadi lebih tinggi dibanding dengan kadang-kadang yang memiliki nilai sebanyak 34,1, dan tidak ada siswa yang menjawab tidak pernah 0. Dari jawaban siswa di atas membuktikan bahwa akhlak siswa telah terbentuk dengan baik, karena siswa mampu memiliki rasa senang membaca Al- Qur’an. Dengan demikian telah dibuktikan bahwa siswa telah memiliki akhlak mulia terhadap Allah SWT dengan senang membaca firmanNya yang tertuang dalam Al- Qur’an yang diwariskan oleh Rasulullah SAW. Tabel 19 Siswa berbuat sopan santun kepada orang tua dan guru No Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase 13 Selalu Sering Kadang-kadang Tidak Pernah 15 22 7 34,1 50,0 15,9 Total 44 100 Tabel di atas menunjukkan sebagian besar siswa menjawab dengan jawaban sering 50 diikuti dengan selalu 34,1. Nilai-nilai tersebut lebih tinggi dibanding yang menjawab kadang-kadang 15,9, sedangkan jawaban tidak pernah, tidak ada siswa yang menjawbnya. Dari jawaban ini dapat disimpulkan bahwa akhlak siswa telah terbentuk dengan baik, karena siswa mampu berbuat sopan santun kepada orang tua dan guru. Dengan demikian siswa memiliki akhlak kepada sesama manusia. Tabel20 Siswa membantu teman yang sedang mengalami kesulitan No Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase 14 Selalu Sering Kadang-kadang Tidak Pernah 5 20 19 11,4 45,5 43,2 Total 44 100 Tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa memberikan jawaban sering yaitu 45,5 dan sering 11,4, yang bila dijumlahkan maka nilai persentasenya menjadi lebih tinggi dibanding jawaban kadang-kadang yang memiliki nilai 43,2 , dan tidak ada siswa yang menjawab tidak pernah. Dari jawaban di atas dapat disimpulkan bahwa akhlak siswa telah terbentuk dengan baik, karena siswa mampu menolong teman yang sedang mengalami kesulitan, siswa mampu memunculkan rasa simpati dan empati untuk orang lain, dan kecerdasan spiritualnya mampu berkembang baik. Dengan demikian dapat dibuktikan bahwa siswa telah memiliki akhlak mulia kepada sesama manusia. Tabel 21 Siswa mau memaafkan orang yang sudah melakukan kesalahan No Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase 15 Selalu Sering Kadang-kadang Tidak Pernah 14 17 10 3 31,8 38,6 22,7 6,8 Total 44 100 Tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa menjawab dengan jawaban sering dan selalu yaitu 38,6 dan 31,8, bila dijumlahkan maka nilainya menjadi lebih tinggi dibanding yang menjawab kadang-kadang 22,7, dan yang menjawab tidak pernah hanya 6,8. Dari jawaban siswa ini dapat disimpulkan bahwa akhlak siswa telah terbentuk dengan baik, dengan adanya kemampuan untuk memaafkan orang yang sudah melakukan kesalahan. Dengan demikian terbukti siswa telah memiliki akhlak mulia kepada sesama manusia dan diri sendiri. Tabel 22 Siswa sabar menghadapi suatu masalah No Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase 16 Selalu Sering Kadang-kadang Tidak Pernah 13 18 13 29,5 40,9 29,5 Total 44 100 Tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa memberikan jawaban sering dan selalu, dengan 40,9 dan 29,5. Nilai-nilai ini lebih tinggi dibanding dengan jawaban kadang-kadang 29,5, dan tidak siswa yang menjawab tidak pernah 0. Dari jawaban ini dapat disimpulkan bahwa akhlak siswa telah terbentuk dengan baik, dengan memiliki rasa sabar menghadapi suatu masalah. Dengan demikian dapat dibuktikan bahwa siswa memiliki akhlak mulia kepada diri sendiri. Tabel 23 Siswa melakukan ibadah puasa dan shalat tarawih di bulan Ramadhan No Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase 17 Selalu Sering Kadang-kadang Tidak Pernah 31 9 4 70,5 20,5 09,0 Total 44 100 Tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa memberikan jawaban selalu sebanyak 70,5, kemudian sering dengan 20,5, sementara kadang-kadang hanya 9, dan tidak ada yang menjawab tidak pernah. Dari jawaban ini dapat disimpulkan bahwa akhlak siswa telah terbentuk dengan baik, terbukti siswa melakukan ibadah puasa dan shalat tarawih di bulan Ramadhan.Dengan demikian siswa telah memiliki 2 hal dalam akhlak mulia, yaitu berakhlak mulia kepada Allah SWT dengan mengerjakan perintahNya, dan berakhlak mulia kepada diri sendiri dengan menahan hawa nafsu melakukan ibadah di bulan suci Ramadhan. Tabel 24 Siswa terbiasa mengucapkan kalimat thoyyibah No Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase 18 Selalu Sering Kadang-kadang Tidak Pernah 12 21 11 27,3 47,7 25 Total 44 100 Tabel di atas menunjukkan bahwa hampir semua siswa memberikan jawaban sering dan selalu, dengan nilai 47,7 dan 27,3. Nilai-nilai tersebut lebih tinggi dibanding nilai kadang-kadang 25, dan tidak siswa yang menjawab tidak pernah 0. Dari jawaban siswa dapat disimpulkan bahwa akhlak siswa telah terbentuk dengan baik, dan menunjukkan kemampuannya terbiasa mengucapkan kalimat thoyyibah. Dengan demikian terbukti bahwa bahwa siswa memiliki akhlak mulia terhadap diri sendiri dengan membiasakan dirinya berkata-kata dengan kalimat-kalimat yang baik. Tabel25 Siswa mau mendengarkan nasihat orang tua dan guru No Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase 19 Selalu Sering Kadang-kadang Tidak Pernah 19 13 12 43,2 29,5 27,3 Total 44 100 Tabel di atas menunjukkan bahwa hampir semua siswa memberikan jawaban pada selalu dan sering dengan nilai 43,2 dan 29,5. Nilai-nilai ini lebih tinggi dibanding nilai kadang-kadang yaitu 27,3, dan tidak ada siswa yang menjawab tidak pernah 0. Dari jawaban siswa di atas dapat disimpulkan bahwa akhlak siswa telah terbentuk baik dengan mau mendengarkan nasihat orang tua dan guru. Dengan demikian terbukti bahwa siswa memiliki akhlak mulia kepada sesama manusia. Tabel 26 Siswa menghormati yang lebih tua dan menyayangi yang lebih muda No Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase 20 Selalu Sering 24 15 54,5 34,1 Kadang-kadang Tidak Pernah 5 11,4 Total 44 100 Tabel di atas menunjukkan bahwa hampir semua siswa memberikan jawaban selalu dan sering yaitu 54,5 dan 34,1. Nilai-nilai ini lebih tinggi dibanding dengan nilai kadang-kadang 11,4, dan tidak pernah 0. Dari jawaban siswa di atas dapat disimpulkan bahwa akhlak siswa telah terbentuk dengan baik, karena siswa mampu menghormati yang lebih tua dan menyayangi yang lebih muda. Dengan demikian dapat dibuktikan bahwa siswa telah memiliki akhlak mulia terhadap sesama manusia.

C. Analisa Data

Dari data yang diterima, maka penulis menemukan beberapa hal yang disandarkan kepada informasi dari guru Pendidikan Agama Islam dan diperkuat dengan pernyataan kepala sekolah di SDIT AS- Sa’adah Kalisari Pasar Rebo Jakarta Timur, yaitu:

1. Kendala yang Menghambat Efektifitas dan Efisiensi Peran Guru

Pendidikan Agama Islam dalam Pembentukan Akhlak Siswa di Kelas V di SDIT As- Sa’adah Kalisari Pasar Rebo Jakarta Timur a. Dari pihak sekolah Kendala yang menghambat efektifitas dan efisiensi peran guru Pendidikan Agama Islam, adalah adanya kurangnya pengawasandan pemantauan terhadap pelaksanaan tata tertib, sehingga pelaksanaan tata tertib oleh siswa kurang konsisten. Penyebabnya adalah masalah waktu pemantauan dan pengawasan guru terhadap siswa. Pengawasan dan pemantauan tidak bisa sepenuhnya dilakukan oleh guru, mengingat aktivitas guru mengejar target evaluasi yang harus diselesaikan hari itu juga, karena sekolah memakai sistem point process, yaitu sistem komputerisasi data evaluasi yang di akses per Standar Kompetensi SK, dan Kompetensi Dasar KD. b. Dari pihak Orang Tua Kendala yang cukup dirasakan dalam pembentukan akhlak siswa kelas V adalah disamping kurang efektifnya peran guru dalam pengawasan di atas, juga adanya kurang perhatian orang tua terhadap perkembangan dan pembentukan siswa, atau dapat dikatakan dengan kerjasama orang tua terhadap sekolah masih terasa kurang efektif. Perhatian orang tua mengendor, sehingga penanaman dan penerapan pelaksanaan kegiatan dan pembiasaan dalam pembentukan akhlak siswa di sekolah menjadi lemah dan dikuatirkan menghilang, ketika di rumah tidak dilakukan hal yang sama. Hal ini terjadi ketika, 1 Orang tua sudah terlalu percaya kepada sekolah, sehingga meletakkan tanggung jawab pembinaan dan pendidikan kepada sekolah secara total, padahal pendidikan dan pembinaan adalah tanggung jawab orang tua, sekolah hanya sebagai pendukung, dan guru hanya orang tua ke dua dalam tanggung jawabnya terhadap perkembangan dan pembentukan akhlak siswa 2 Kelompok siswa kelas V, adalah kelompok yagn memasuki masa kritis dari perhatian orang tua, di mana perhatian orang tua lebih dominan dan masih semangat ketika anak masih menjadi siswa kelas 1 sampai dengan kelas III, karena dianggap masih membutuhkan bimbingan, sementara di kelas IV, dan V anak sudah di anggap mandiri kemudian diserahkan sepenuhnya kepada sekolah. Bila anak sudah duduk di kelas VI, orang tua akan kembali memonitor anak, bahkan bisa dengan cara yang berlebihan, karena anak akan memasuki masa ujian akhir dan menuntut anak harus lulus serta dapat memasuki sekolah lanjutan yang diharapkan oleh orang tua. 3 Kedua orang tua terlalu sibuk dengan kegiatannya masing-masing, sehingga waktu untuk memantau dan memberikan bimbingan kepada anak menjadi kurang efektif. Tidak ada waktu untuk sama-sama melakukan kegiaatan bagaimana beribadah yang baik dan teratur, bersikap yang baik, dan lain- lain yang mengarah pada pembentukan akhlak siswa. c. Peran Masyarakat Pengaruh lingkungan di luar sekolah dan rumah, juga mampu mempengaruhi pembentukan akhlak siswa, seperti pertemanan dengan teman di luar sekolah, baik teman yang sebaya maupun dewasa.

2. Langkah-langkah Pembentukan Akhlak Siswa Kelas V

Adapun langkah-langkah yang diusahakan dalam pembentukan akhlak siswa kelas V di SDIT As- Sa’adah Kalisari Pasar Rebo Jakarta Timur berdasarkan hasil wawancara adalah sebagai berikut: a. Secara berkesinambungan meningkatkan usaha perbaikan pelaksanaan peran guru dalam mengajar, membina, dan mendidik, dengan cara melakukan supervisike kelas-kelas di jam-jam KBM kegiatan belajar mengajar oleh supervisor yang ditunjuk oleh kepala sekolah, memberikan kesempatan kepada semua guru untuk ikut pelatihan dan seminar yang mendukung peningkatan mutu peran guru. Disamping hal-hal di atas segenap guru dan staff selalu menerapkan budaya 5 S senyum, sapa, salam, sopan, dan santun yang dicerminkan dari diri pribadi masing- masing, hingga dapat diterima dan dijadikan qudwah oleh siswa. b. Terus menerus meningkatkan komunikasi aktif dengan orang tua, meskipun terkadang belum bahkan tidak ditanggapi oleh pihak orang tua. c. Terus menerus melakukan pemantauan yang diberikan kepada seluruh pihak terkait dengan sekolah, bila ada kelonggaran pemantauan dan pengawasan, diharapkan untuk dapat saling mengingatkan dalam kesabaran dan kebaikan, agar siswa tetap terjaga dari pergaulan yang rusak meskipun berada di luar sekolah. Dalam hal ini harus melibatkan kerja sama orang tua dan masyarakat. Untuk meningkatkan silahturahim dan kerja sama dengan masyarakat sekolah membuka klinik untuk umum yang merupakan pengembangan dari kegiatan UKS, dan membuka majelis ta’lim untuk para wali murid yang di adakan di sekolah, serta bekerja sama dengan yayasan yang membuka majelis ta’lim untuk umum dibawah binaan ketua yayasan yaitu Ustadzah Hj. Nafisah Abdurrahman, dan diselenggarakan 2 kali dalam sepekan.

D. Perhitungan Data

Selanjutnya Penulis menghitung data yang didapat dari data mentah yang termuat angka-angka untuk variabel X dan variabel Y. Angka-angka di variabel X di sini adalah skor-skor yang ada pada angket pada kategori pertanyaan untuk Peran Guru Pendidikan Agama Islam, sedangkan variabel Y dari kategori akhlak siswa. Dari data mentah tersebut dimasukan kedalam tabel perhitungan angka indeks korelasi, seperti yang ada di bawah ini: Tabel 27 Perhitungan untuk memperoleh angka indeks korelasi antara variabel X dan variabel Y No Responden X X 2 Y Y 2 XY 1 Abdurroby Rahmadi 32 1.024 33 1.089 1.056 2 Adam Syauqi 25 625 26 676 650 3 Ahmad Kahfi Mabdaulfath 27 729 32 1.024 864 4 Ahmad Rafi Kurniawan 29 841 31 961 899 5 Aisyah Farra Afifah 38 1.444 37 1.369 1.406 6 Amalia Syahiddah 26 676 30 900 780 7 Arasy Dumas Azis 25 625 30 900 750 8 Arif Nur Rahman 34 1.156 37 1.369 1.258 9 Aulia Musyaffa Azmi 34 1.156 32 1.024 1.088 10 Ayga Devka Hadiyanto 28 784 32 1.024 896 11 Azzam Al Qudsi 35 1.225 34 1.156 1.190 12 Cathlya Hayati 32 1.024 36 1.296 1.152 13 Dzikra Nuril Qurani 32 1.024 32 1.024 1.024 14 Hana Aprilia Dewi 30 900 38 1.444 1.140 15 Humaira Phinata Zahra 32 1.024 35 1.225 1.120 16 Iqbal Najmudin Sholeh 29 841 34 1.156 986 17 Khansa Atikah 33 1.089 33 1.089 1.089