penelitian dalam memberikan jawaban. Pendekatan kualitatif mampu menggambarkan suatu kejadian atau realitas sosial dari sudut pandang
subjek, bukan dari sudut pandang peneliti sebagai pengamat. Berikut ciri-ciri penelitian kualitatif:
7
Pertama, penelitian kualitatif melakukan penelitian pada konteks secara utuh. Kedua, dalam mengumpulkan data, peneliti
sendiri yang melakukan wawancara dengan informan, juga pengetikan dan analisis data pun peneliti lakukan sendiri karena penelitilah yang
paling mengerti bagaimana pengumpulan data saat wawancara berlangsung. Ketiga, analisis data dilakukan secara induktif, yaitu
mengumpulkan fakta-fakta yang ada di lapangan dan kemudian ditarik kesimpulannya. Keempat, Data yang dikumpulkan deskriptif berupa
kata-kata, karena data berasal dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan artikel yang ditulis oleh wartawan. Kelima, Desain penelitian
bersifat sementara yang dalam proses penyusunannya terus menerus mengalami perubahan jika ada fakta-fakta baru yang muncul di
lapangan yang tidak diperkirakan sebelumnya sehingga menuntut adanya perubahan desain penelitian.
3. Metode Penelitian
Penelitian akan dilakukan dengan menggunakan analisis wacana dari Teun A. van Dijk dengan meneliti melalui tiga dimensi:
teks, kognisi sosial, dan konteks sosial. Pertama meneliti dari segi teks, yang menggabungkan beberapa elemen wacana menjadi suatu
7
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1990, h. 4.
kesatuan analisis: struktur makro, suprastruktur, dan struktur mikro. Dari elemen tersebut akan meneliti teks yang dilihat mulai dari tema,
latar, detail, maksud, bentuk kalimat, praanggapan, koherensi, kata ganti, leksikon, grafis, dan ekspresi.
8
Penelitian dari segi teks akan diterapkan pada artikel Sukses di Mata Kami yang membahas peran sosial perempuan yang bertujuan
untuk melihat strategi wartawan yang digunakan dalam memproduksi berita dan mengkonstruksikan realitas dalam teks, yaitu dengan
meneliti tema apa yang diangkat dari artikel tersebut dengan melihat lead dan alur dari artikel tersebut. Selain itu melihat bagaimana penulis
artikel melakukan penekanan suatu makna pada kalimat dengan penggunaan struktur mikro pada teks artikel tersebut. Sehingga akan
terlihat cara pandang penulis artikel dalam mengkonstruksi peran sosial perempuan.
Kedua, dimensi kognisi sosial, peneliti berusaha menempatkan posisi setara dengan subjek untuk memahami sesuatu yang menjadi
pemahaman subjek yang diteliti. Dimensi ini dilakukan dengan teknik wawancara kepada penulis artikel Sukses di Mata Kami, Rully
Larasati, yaitu dengan membuat beberapa pertanyaan untuk mendapatkan pemahaman dan pengetahuan penulis artikel terhadap
wacana peran sosial perempuan yang menjadi topik dalam artikel Sukses di Mata Kami.
8
Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media, Yogyakarta: LKiS, 2012, h. 228.