D. Manfaat Penelitian
1 Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan sumbangan pemikiran bagi pengembangan ilmu komunikasi
sebagai bahan masukan maupun referensi mengenai studi wacana. 1
Manfaat Praktis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan dan dapat
menjadi pertimbangan atau masukan bagi tim produksi majalah.
E. Metodologi Penelitian
1. Paradigma Penelitian
Paradigma menurut Bodgan dan Biklen adalah kumpulan besar dari sejumlah asumsi yang dipegang bersama, konsep atau proposisi
yang mengarahkan cara berpikir dan penelitian. Cara mendefinisikan paradigma sebagai konstelasi konsep, nilai-nilai persepsi dan praktek
yang dialami bersama oleh masyarakat, yang membentuk visi khusus tentang realitas sebagai dasar tentang cara mengorganisasikan dirinya.
4
Paradigma yang digunakan dalam penelitian ini adalah paradigma kritis. Paradigma kritis melihat bahwa media bukanlah
saluran yang bebas dan netral. Media justru dimiliki oleh kelompok tertentu dan digunakan untuk mendominasi kelompok yang tidak
dominan.
5
Berita yang disajikan dengan strategi yang mengesankan objektifitas, keseimbangan, dan sikap non partisan, namun bisa
4
Lexy J. Moleong. Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009, h. 49.
5
Dennis Mc Quail. Teori Komunikasi Massa: Suatu Pengantar, Bandung: Erlangga, 1996, h. 51.
menggiring khalayak untuk mendefinisikan suatu realitas dalam bingkai tertentu, dari sudut pandang tertentu, dengan struktur bahasa
tertentu atau bahkan menggunakan sistem logika tertentu pula. Paradigma kritis ini dilakukan lebih kepada penafsiran. Kelebihannya,
dengan penafsiran, kita dapat menyelami dunia dalam teks dan mengetahui makna yang berada di balik teks tersebut.
2. Pendekatan Penelitian
Sesuai dengan paradigma dan permasalahan yang dipilih dalam penelitian ini, maka peneliti menggunakan pendekatan
kualitatif. Tujuan penelitian ini adalah untuk memahami sebuah realitas yang sulit dipahami, yaitu dengan menggali pengalaman
individu dalam menafsirkan realitas dan setiap individu yang menjadi informan diberikan kebebasan dalam mengungkapkan definisinya
tersebut. Menurut Bodgan dan Taylor, penelitian kualitatif dapat memperlihatkan pengalaman individu dalam menghadapi masyarakat
pada kehidupan sehari-hari dan mempelajari suatu kelompok dan pengalaman-pengalaman yang mungkin tidak diketahui sebelumnya.
6
Oleh karena itu, peneliti akan turun langsung ke lapangan untuk pengumpulan data. Dalam pendekatan kualitatif, pengumpulan
data dapat dilakukan dengan cara wawancara mendalam, dan observasi. Untuk menganalisis sebuah makna pada sebuah teks artikel
di majalah, peneliti akan menggunakan wawancara mendalam, dengan maksud untuk memberi ruang bicara yang luas kepada subjek
6
Robert Bodgan dan Steven J. Taylor, Introduction to Qualitative Research Methods: A Phenomenological Approach to the Social Sciences, New York: John Wiley Sons, 1975, h. 4-
5.