Manfaat Penelitian Sistematika Penulisan

menggiring khalayak untuk mendefinisikan suatu realitas dalam bingkai tertentu, dari sudut pandang tertentu, dengan struktur bahasa tertentu atau bahkan menggunakan sistem logika tertentu pula. Paradigma kritis ini dilakukan lebih kepada penafsiran. Kelebihannya, dengan penafsiran, kita dapat menyelami dunia dalam teks dan mengetahui makna yang berada di balik teks tersebut.

2. Pendekatan Penelitian

Sesuai dengan paradigma dan permasalahan yang dipilih dalam penelitian ini, maka peneliti menggunakan pendekatan kualitatif. Tujuan penelitian ini adalah untuk memahami sebuah realitas yang sulit dipahami, yaitu dengan menggali pengalaman individu dalam menafsirkan realitas dan setiap individu yang menjadi informan diberikan kebebasan dalam mengungkapkan definisinya tersebut. Menurut Bodgan dan Taylor, penelitian kualitatif dapat memperlihatkan pengalaman individu dalam menghadapi masyarakat pada kehidupan sehari-hari dan mempelajari suatu kelompok dan pengalaman-pengalaman yang mungkin tidak diketahui sebelumnya. 6 Oleh karena itu, peneliti akan turun langsung ke lapangan untuk pengumpulan data. Dalam pendekatan kualitatif, pengumpulan data dapat dilakukan dengan cara wawancara mendalam, dan observasi. Untuk menganalisis sebuah makna pada sebuah teks artikel di majalah, peneliti akan menggunakan wawancara mendalam, dengan maksud untuk memberi ruang bicara yang luas kepada subjek 6 Robert Bodgan dan Steven J. Taylor, Introduction to Qualitative Research Methods: A Phenomenological Approach to the Social Sciences, New York: John Wiley Sons, 1975, h. 4- 5. penelitian dalam memberikan jawaban. Pendekatan kualitatif mampu menggambarkan suatu kejadian atau realitas sosial dari sudut pandang subjek, bukan dari sudut pandang peneliti sebagai pengamat. Berikut ciri-ciri penelitian kualitatif: 7 Pertama, penelitian kualitatif melakukan penelitian pada konteks secara utuh. Kedua, dalam mengumpulkan data, peneliti sendiri yang melakukan wawancara dengan informan, juga pengetikan dan analisis data pun peneliti lakukan sendiri karena penelitilah yang paling mengerti bagaimana pengumpulan data saat wawancara berlangsung. Ketiga, analisis data dilakukan secara induktif, yaitu mengumpulkan fakta-fakta yang ada di lapangan dan kemudian ditarik kesimpulannya. Keempat, Data yang dikumpulkan deskriptif berupa kata-kata, karena data berasal dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan artikel yang ditulis oleh wartawan. Kelima, Desain penelitian bersifat sementara yang dalam proses penyusunannya terus menerus mengalami perubahan jika ada fakta-fakta baru yang muncul di lapangan yang tidak diperkirakan sebelumnya sehingga menuntut adanya perubahan desain penelitian.

3. Metode Penelitian

Penelitian akan dilakukan dengan menggunakan analisis wacana dari Teun A. van Dijk dengan meneliti melalui tiga dimensi: teks, kognisi sosial, dan konteks sosial. Pertama meneliti dari segi teks, yang menggabungkan beberapa elemen wacana menjadi suatu 7 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1990, h. 4. kesatuan analisis: struktur makro, suprastruktur, dan struktur mikro. Dari elemen tersebut akan meneliti teks yang dilihat mulai dari tema, latar, detail, maksud, bentuk kalimat, praanggapan, koherensi, kata ganti, leksikon, grafis, dan ekspresi. 8 Penelitian dari segi teks akan diterapkan pada artikel Sukses di Mata Kami yang membahas peran sosial perempuan yang bertujuan untuk melihat strategi wartawan yang digunakan dalam memproduksi berita dan mengkonstruksikan realitas dalam teks, yaitu dengan meneliti tema apa yang diangkat dari artikel tersebut dengan melihat lead dan alur dari artikel tersebut. Selain itu melihat bagaimana penulis artikel melakukan penekanan suatu makna pada kalimat dengan penggunaan struktur mikro pada teks artikel tersebut. Sehingga akan terlihat cara pandang penulis artikel dalam mengkonstruksi peran sosial perempuan. Kedua, dimensi kognisi sosial, peneliti berusaha menempatkan posisi setara dengan subjek untuk memahami sesuatu yang menjadi pemahaman subjek yang diteliti. Dimensi ini dilakukan dengan teknik wawancara kepada penulis artikel Sukses di Mata Kami, Rully Larasati, yaitu dengan membuat beberapa pertanyaan untuk mendapatkan pemahaman dan pengetahuan penulis artikel terhadap wacana peran sosial perempuan yang menjadi topik dalam artikel Sukses di Mata Kami. 8 Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media, Yogyakarta: LKiS, 2012, h. 228. Ketiga, dimensi konteks sosial. Dalam dimensi ini akan diteliti bagaimana wacana mengenai peran sosial perempuan berkembang di masyarakat. Untuk mendapatkan hasil dari dimensi ini, peneliti melakukan wawancara terhadap empat narasumber yang terkait dengan wacana peran sosial perempuan, yaitu: Rini Laili Prihatini Dosen Gender UIN Jakarta, Tantan Hermansyah Dosen Sosiologi UIN Jakarta, Zarkasih Ahmad Ustadz, Aditya Mulyadi Aktivis Majelis Ilmu Ulama Muda Indonesia. Alasan mengambil beberapa narasumber di atas dengan tujuan untuk melihat bagaimana pemahaman dihayati bersama di masyakarat, karena pendapat beberapa narasumber tersebut dapat mewakili representasi wacana peran sosial perempuan yang ada.

4. Subjek dan Objek Penelitian

Adapun yang menjadi subjek penelitian ini adalah penulis artikel Sukses di Mata Kami, yaitu Rully Larasati. Sedangkan objek yang akan diteliti adalah artikel yang membahas tentang peran sosial perempuan yang ada pada majalah Femina edisi 15-21 Februari 2014 yang berjudul Sukses di Mata Kami.

5. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di kantor redaksi majalah Femina yang beralamat di Jalan HR. Rasuna Said Blok B Kav. 32-33, Jakarta 12910. Adapun pelaksanaan kegiatan penelitian atau pencarian data dilakukan pada November 2014 sampai Desember 2014.

6. Teknik Pengumpulan Data

a. Observasi Observasi adalah suatu cara mengumpulkan data dengan mengambil langsung terhadap objek atau penggantinya misal: film, rekonstruksi, video, dan sejenisnya. 9 Pengamatan ini dilakukan dengan melihat langsung teks serta mencermati setiap makna-makna yang tersirat pada teks yang terdapat dalam artikel yang berjudul Sukses di Mata Kami pada majalah Femina edisi 15- 21 Februari 2014. b. Wawancara Wawancara adalah sebuah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan orang yang diwawancarai. 10 Agar mendapatkan data yang diharapkan, maka penulis menggunakan teknik interview guide yang dikemukakan oleh, Patton yaitu dengan membuat panduan pertanyaan wawancara untuk menggali pertanyaan guna mendapatkan pemahaman yang mendalam. 11 Wawancara dilakukan dengan penulis artikel Sukses di Mata Kami, Rully Larasati. Data-data yang diperoleh adalah dengan cara tanya jawab secara lisan. Wawancara dengan penulis artikel Sukses di Mata Kami bertujuan untuk melihat kesadaran 9 Nazar Bakry, Tuntutan Praktis Metodelogi Penelitian, Jakarta: CV Pedoman Ilmu Jaya, 1994, h. 36. 10 Moh. Nazin, Metode Penelitian, Bandung: Ghalia Indonesia, 1999, h. 234. 11 Michael Quinn Patton, Qualitative Research and Evaluation Methods, 3 rd Edition, Thousand Oaks, California: Sage Publications. Inc, 2002, h. 343-344. mental dari penulis artikel dalam memahami peran sosial perempuan, yang selanjutnya dianalisis dalam dimensi kognisi sosial yang ada pada metode analisis model van Dijk. c. Dokumentasi Dokumentasi dilakukan dengan mengumpulkan data-data mengenai hal-hal yang akan peneliti bahas, yang berhubungan dengan objek yang akan diteliti. Pengumpulan data dilakukan melalui: internet, buku-buku teoritis yang dapat menunjang metode analisis dalam penelitian, dan dokumen-dokumen lainnya.

7. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dengan menggunakan analisis wacana model Teun A. Van Dijk. Tujuan dari teknik analisis data ini adalah untuk mengetahui bagaimana representasi peran sosial perempuan dalam suatu teks yang terdapat dalam artikel Sukses di Mata Kami pada majalah Femina edisi 15-21 Februari 2014 dengan melihat tiga dimensi: teks, kognisi sosial, dan konteks sosial. Edisi ini dipilih karena artikel Sukses di Mata Kami terdapat pada rubrik Liputan Khas. Artikel ini mengangkat topik atau isu yang cukup berat, membahas seputar tolok ukur kesuksesan perempuan disertai komentar beberapa pakar, dan masuk dalam kategori highlight yang terlihat pada cover majalah Femina edisi 15-21 Februari 2014.

8. Tinjauan Pustaka

Dalam menentukan judul skripsi ini peneliti sudah mengadakan tinjauan pustaka terhadap beberapa hasil karya ilmiah yang tidak jauh berbeda pembahasannya dengan yang peneliti angkat. Beberapa di antaranya adalah: “Representasi Maskulinitas dari Segi Fisik dan Mental dalam Majalah Men’s Health USA: Sebuah Tinjauan Analisis Wacana Kritis ”, Yessika Ayurisna, Program Studi Inggris, Fakultas Ilmu Pengatahuan Budaya, Universitas Indonesia. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui konsep maskulinitas dalam beberapa artikel di majalah Men’s Health USA. Hasil dari penelitian ini adalah majalah Men’s Health USA menampilkan laki-laki secara fisik harus memiliki postur tubuh yang ideal yaitu dengan memiliki otot, sedangkan dalam peranannya laki-laki dituntut untuk bisa mengurus anak dan melakukan pekerjaan domestik. P eneliti merujuk pula pada skripsi yang berjudul “Analisis Wacana Cita Perempuan dalam Tabloid Nova Edisi Khusus Kecantikan Tanggal 21- 27 November 2011”, Tiara Mustika, Konsentrasi Jurnalistik, Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Penelitian ini bertujuan untuk melihat makna kecantikan yang diangkat oleh tabloid Nova. Hasil dari penelitian ini yaitu adanya bias gender dengan mengidentifikasikan makna kecantikan, perempuan cantik hanya dilihat dari segi fisik, seperti kulit yang muda dan kencang, pipi yang tirus, tubuh yang langsing, dan kulit cerah. Hal ini terjadi karena adanya klinik-klinik kecantikan instan yang marak di masyarakat. Selain itu, peneliti merujuk pada tesis “Konstruksi Identitas Perempuan Muslim dalam Aquila Asia ”, Annisa Ridzkynoor Beta, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia. Pada penelitian ini didasarkan pada kebebasan akses media massa untuk mengkonstruksi perempuan Muslim yang modern. Hasil penelitian ini yaitu majalah Aquila Asia mengkonstruksi perempuan Muslim modern sebagai perempuan yang aktif dalam ruang publik, domestik dan juga secara spiritual, bahkan memahami kewajiban sosial untuk membantu orang tua, sesama, dan orang yang kurang mampu sebagai ekspresi kesalehan. Dari hasil tinjauan yang peneliti lakukan, penelitian ini mempunyai beberapa perbedaan dengan penelitian-penelitian di atas, baik dari objek penelitian, subjek penelitian, maupun teknik analisis data penelitian yang digunakan. Penelitian ini menekankan pada artikel Sukses di Mata Kami yang membahas tolok ukur kesuksesan perempuan antara peran domestik dan karier, bagaimana strategi dalam membuat artikel serta pemahaman penulis artikel terhadap isu peran sosial perempuan, dan bagaimana wacana peran sosial perempuan berkembang dalam masyarakat.

F. Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini akan diuraikan latar belakang masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metodologi penelitian, tinjauan pustaka, dan sistematika penulisan.

BAB II : KERANGKA TEORI

Bab ini memuat penjelasan Kontruksi Sosial Media Massa, Peran Sosial Perempuan, Peran Sosial Perempuan Dalam Pandangan Islam, Majalah Sebagai Media Massa, dan Analisis Wacana Model Teun A. Van Dijk.

BAB III : GAMBARAN UMUM

Bab ini membahas mengenai sejarah singkat majalah Femina, serta komposisi dan karakteristik pembaca majalah Femina.

BAB IV : ANALISIS DATA

Bab ini membahas analisis data dari artikel yang berjudul Sukses di Mata Kami, dengan menggunakan metode Analisis Wacana model Teun A. Van Dijk.

BAB V : PENUTUP

Adapun dalam bab ini berisi kesimpulan dan saran dari peneliti mengenai hal-hal yang dibahas dalam penelitian ini.

Dokumen yang terkait

Konstruksi Gender Perempuan dalam Artikel MajalahGADIS Konstruksi Gender Perempuan dalam Artikel Majalah GADIS (Analisis Semiotik Sosial Artikel pada Rubrik ‘CINTA’ dalam Majalah GADIS Edisi 08 – 11, Bulan Maret – April 2012).

0 3 11

PENUTUP Konstruksi Gender Perempuan dalam Artikel Majalah GADIS (Analisis Semiotik Sosial Artikel pada Rubrik ‘CINTA’ dalam Majalah GADIS Edisi 08 – 11, Bulan Maret – April 2012).

0 4 26

PIRANTI KOHESI GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL PADA WACANA RUBRIK “SELEBRITAS” DALAM MAJALAH FEMINA Piranti Kohesi Gramatikal Dan Leksikal Pada Wacana Rubrik “Selebritas” Dalam Majalah Femina Sebagai Bahan Ajar Menulis Teks Narasi.

0 2 15

PIRANTI KOHESI GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL PADA WACANA RUBRIK “SELEBRITAS” DALAM MAJALAH FEMINA Piranti Kohesi Gramatikal Dan Leksikal Pada Wacana Rubrik “Selebritas” Dalam Majalah Femina Sebagai Bahan Ajar Menulis Teks Narasi.

0 1 15

REMAJA PEREMPUAN IDEALDALAM RUBRIK FASHION DI MAJALAH Remaja Perempuan Ideal dalam Rubrik Fashion di Majalah (Studi Persepsi Mahasiswi Universitas Muhammadiyah Surakarta mengenai Remaja Perempuan Ideal di Rubrik Fashion Majalah Remaja.

0 1 17

REPRESENTASI PEREMPUAN YANG TERLIBAT KORUPSI DALAM RUBRIK LIPUTAN KHAS MENGAPA WANITA LEBIH DISOROT? DI MAJALAH FEMINA EDISI 07-13 APRIL 2012.

0 0 2

PEMAKNAAN ILUSTRASI KEPULAN ASAP ROKOK DI HALAMAN LIPUTAN KHAS MAJALAH FEMINA (Studi Semiotika Komunikasi Visual Dalam Ilustrasi Kepulan Asap Rokok Di Halaman Liputan Khas Majalah Femina Edisi 26 Maret-1 April 2011).

0 0 179

Konstruksi Citra Perempuan dalam Majalah Femina

1 4 19

Konstruksi Nilai-nilai Perempuan Indonesia dalam Majalah Femina

0 0 14

PEMAKNAAN ILUSTRASI KEPULAN ASAP ROKOK DI HALAMAN LIPUTAN KHAS MAJALAH FEMINA (Studi Semiotika Komunikasi Visual Dalam Ilustrasi Kepulan Asap Rokok Di Halaman Liputan Khas Majalah Femina Edisi 26 Maret-1 April 2011)

0 0 95