Pengertian Kebijakan Publik Kebijakan

30 Procedural Policy yaitu suatu kebijakan dilihat dari pihak- pihak yang terlibatdalam perumusannya Policy Stakeholders. Contoh: dalam pembuatan suatu kebijakan publik, meskipun ada InstansiOrganisasi Pemerintah yang secara fungsional berwenang membuatnya, misalnya Undang-undang tentang Pendidikan, yang berwenang membuat adalah Departemen Pendidikan Nasional, tetapi dalam pelaksanaan pembuatannya, banyak instansi atau organisasi lain yang terlibat, baik instansiorganisasi pemerintah maupun organisasi bukan pemerintah, yaitu antara lain DPR, Departemen Kehakiman, Departemen Tenaga Kerja, Persatuan Guru Indonesia PGRI, dan Presiden yang mengesyahkan Undang-undang tersebut. Instansi-instansi organisasi-organisasi yang terlibat tersebut disebut policy stakeholders. 2. Distributive, Redistributive, and Regulatory Policies. Distributive Policy yaitu suatu kebijakan yang mengatur tentang pemberian pelayanankeuntungan kepada individu- individu, kelompok-kelompok, atau perusahaan-perusahaan. Contoh: kebijakan tentang Tax Holiday Redistributive Policy yaitu suatu kebijakan yang mengatur tentang pemindahan alokasi kekayaan, pemilikan, atau hak-hak. Contoh: kebijakan tentang pembebasan tanah untuk kepentingan umum. 31 Regulatory Policy yaitu suatu kebijakan yang memgatur tentang pembatasan pelarangan terhadap perbuatantindakan. Contoh: kebijakan tentang larangan memiliki dan menggunakan senjata api. 3. Material Policy. Material Policy suatu kebijakan yang mengatur tentang pengalokasianpenyediaan sumber-sumber material yang nyata bagi penerimanya. Contoh: kebijakan pembuatan rumah sederhana. 4. Publik Goods and Private Goods Policies. Publik Goods Policy yaitu suatu kebijakan yang mengatur tentang penyediaan barang-barang atau pelayanan-pelayanan oleh pemerintah, untuk kepentingan orang banyak Contoh: kebijakan tentang perlindungan keamanan, penyediaan jalan umum. Private Goods Policy yaitu suatu kebijakan yang mengatur tentang penyediaan barang-barangpelayanan oleh pihak swasta, untuk kepentingan individu-individu perorangan di pasar bebas, dengan imbalan biaya tertentu.Contoh: kebijakan pengadaan barang-barangpelayanan untuk keperluan perorangan, misalnya tempat hiburan, hotel, dan Iain-lain. 41 41 Ibid, 79. 32

C. Pengadaan Bahan Pustaka

1. Pengertian Pengadaan

Pengadaan atau yang disebut acquisitions adalah kegiatan yang terkait dalam memilih, memesan dan menerima bahan-bahan pustaka untuk perpustakaan. Kegiatan ini termasuk penganggaran dan penerbit. Tujuan dari staf akuisisi adalah untuk memperoleh materi dengan cepat dan ekonomis mungkin menjadi minat pengguna potensial, dan untuk memberikan informasi tentang keadaan semua permintaan. 42

2. Pengertian Pengadaan Bahan Pustaka

Pengadaan bahan pustaka adalah proses menghimpun bahan pustaka yang akan dijadikan koleksi. Koleksi yang diadakan oleh suatu perpustakaan hendaknya relevan dengan minat dan kebutuhan, lengkap, dan terbitan mutakhir agar tidak mengecewakan masyarakat yang dilayani. Koleksi perpustakaan berasal dari berbagai macam sumber seperti hadiah, pembelian, tukar menukar, titipan dan pembelian. 43 Pengadaan bahan pustaka merupakan rangkaian dan kebijakan pengembangan koleksi sebuah perpustakaan. Semua kebijakan pengembangan koleksi akhirnya bermuara dan pengadaan bahan pustaka. Dalam kegiatan pengadaan bahan 42 John Feather, International Encyclopedia of information and library Science Newyork: Roudledge, 2003, h. 6 43 Soetminah, Perpustakaan Kepustakawanan dan Pustakawan Yogyakarta: Kanisius, 1992,