Cara Penyebaran Surat Kabar Kepada Anggota Dewan

71 memilih metode pengadaan, membantu menghadapi masalah sensor, membantu perencaan kerjasama. d. Sulitnya membantu meminimalisr kesalahan dan ketidak seimbangan selektor dalam proses seleksi dan melakukan evaluasi pribadi staf itu sendiri atau evaluasi yang dilakukan oleh pihak luar, seperti mengidentifikasi bahan yang perlu dipindahkan ke gudang atau dikeluarkan dari koleksi evaluasi.

D. Efektifitas Penggunaan Surat Kabar bagi Anggota Dewan Sebagai Salah

Satu Pembuat Kebijakan Publik Surat kabar yang setiap hari dilanggan oleh perpustakaan, kemudian dibagikan kepada anggota dewan itu hampir sebagian besar sudah efektif digunakan karena, surat kabar merupakan salah satu media yang menyimpan informasi setiap hari secara universalitas, yang artinya surat kabar memuat aneka berita mengenai kejadian-kejadian di seluruh dunia dan tentang segala aspek kehidupan manusia. Perioditas kontinuitas, yang artinya keteraturan terbitnya surat kabar, bisa satu kali sehari, bisa dua kali sehari bisa pula satu kali atau dua kali seminggu. dan aktualitas kecepatan penyampaian laporan mengenai kejadian di masyarakat kepada khalayak sangat berguna sebagai salah satu dasar pembuat kebijakan publik, seperti kebijakan dan undang-undang. 72

1. Proses Membuat Kebijakan Publik

Kebijakan publik sebenanya menjadi sebuah aturan yang dibuat kepentingan publik atau masyarakat. Sebagai Negara yang berlandaskan hukum, Indonesia merupakan Negara hukum, dimana setiap warga negaranya terikat dengan hukum. Sebagai implikasinya dalam kesejahteraan masyarakat, pemerintah membentuk sebuah kebijakan yang mengatur supaya masyarakat lebih tertib dan teratur, salah satuna dengan kebijakan publik. Kebijakan publik dibuat untuk kepentingan masyarakat, agar masyarakat selalu merasa aman dalam menjalankan berbagai aktifitasnya di Indonesia. Seperti contoh, untuk keselamatan di jalan raya, pemerintah membuat kebijakan publik mengenai aturan lalu lintas. Untuk memberikan pelayanan masyarakat dalam bentuk fasilitas umum, pemerintah pun juga membuat kebijakan publik seperti pelayanan di rumah sakit, penggunaan trotoar, penertiban trayek angkutan umum dan sebagainya. Kebijakan publik yang ditetapkan oleh pemerintah bertujuan untuk memberikan pelayanan yang baik bagi masyarakat. Kebijakan publik tidak saja langsung dikeluarkan langsung melakukan berbagai tinjauan langsung ke dalam masyarakat. Kebijakan publik juga dibuat untuk mengatur ketertiban, terutama bila terjadi persoalan yang menyangkut pelayanan publik. Pelaksanakan kebijakan publik harus diturunkan dalam serangkaian petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis yang berlaku internal dalam birokrasi. Sedangkan dari sisi masyarakat, yang penting adanya suatu standar 73 pelayanan publik, yang menjabarkan pada masyarakat apa pelayanan yang menjadi haknya, juga bagaimana bentuk layanan itu. Hal ini akan mengikat pemerintah negara seperti DPR sebagai pemberi layanan dan masyarakat sebagai penerima layanan. Tahap-Tahap Pembuatan Kebijakan Publik 1. Penyusunan Agenda Kebijakan Publik Sebelum membuat kebijakan publik, tahap pertama yang harus dilakukan oleh DPR sebagai pembuat kebijakan publik melakukan agenda seting. Dengan melakukan agenda seting, DPR sebagai pembuat kebijakan publik bisa memberi makna dari setiap permasalahan publik yang terjadi berdasarkan agenda seting yang dilakukan, serta bisa membuat prioritas dalam agenda seting publik yang akan dipertaruhkan. Agenda seting ini dilakukan untuk mengetahui berbagai isu yang sedang dipermasalahkan oleh publik seperti yang ada dalam media cetak maupun elektronik. Bila isu tersebut mendapat prioritas dalam agenda publik, maka isu tersebut memiliki hak untuk mendapatkan alokasi sumber daya publik. Ketika melakukan agenda seting merupakan hal penting yang tidak boleh dilupakan. Dalam agenda setting juga sangat penting untuk menentukan suatu isu publik yang akan diangkat dalam suatu agenda pemerintah. Isu kebijakan policy issues sering disebut juga sebagai masalah kebijakan policy problem. Isu kebijakan merupakan produk atau fungsi dari adanya 74 perdebatan baik tentang rumusan, rincian, penjelasan maupun penilaian atas suatu masalah tertentu. Namun tidak semua isu bisa masuk menjadi suatu agenda kebijakan. Ada beberapa kriteria isu yang bisa dijadikan agenda kebijakan publik 1. Telah mencapai titik kritis tertentu jika diabaikan, akan menjadi ancaman yang serius 2. Telah mencapai tingkat partikularitas tentu berdampak dramatis 3. Menyangkut emosi tertentu dari sudut kepent.orang banyak umat manusia dan dapat dukungan media massa 4. Mengjangkau dampak yang amat luas 5. Mempermasalahkan kekuasaan dan keabsahan dalam masyarakat 6. Menyangkut persoalan yang fasionable sulit dijelaskan tetapi mudah dirasakan kehadirannya 2. Formulasi Kebijakan Setelah melakukan tahap agenda seting, dan sudah mendapatkan isu atau masalah yang sudah masuk dalam agenda kebijakan, kemudian dibahas dan di diskusikan oleh anggota dewan sebagai pembuat kebijakan. Masalah atau isu yang berkembang dalam masyarakat kemudian di definisikan atau dijabarkan untuk dicari solusi permasalahannya. Solusi permasalahan tersebut bersumber dari berbagai alternatif kebijakan yang sudah ada. Sama halnya dengan perjuangan suatu masalah untuk masuk dalam agenda kebijakan, dalam tahapan perumusan kebijakan masing-masing