24
“Proses  perencanaan  program  akuisisi  untuk  memenuhi kebutuhan mendesak, tetapi untuk membangun koleksi yang koheren
dan dapat diandalkan selama beberapa tahun, untuk memenuhi tujuan dari  layanan  perpustakaan.  Istilah  menuntut  kedalaman  dan  kualitas
saham,  dan  termasuk  aktivitas  yang  terkait  terhadap  eksploitasi publisitas koleksi, pelatihan staf, dll
.”
32
Koleksi  yang  dimiliki  oleh  perpustakaan  jelas  merupakan
salah  satu  faktor  yang  perlu  menjadi  perhatian  utama  dalam menunjang  eksistensi  perpustakaan.  Koleksi  adalah  sejumlah
dokumen  yang  bisaberupa  buku,  laporan,  arsip  dan  lain-lain  yang dikumpulkan  dalam  suatu  ruangan  baik  yang  secara  fisik  terlihat
ataupun  dalam  suatu  lokasi  virtual  oleh  satu  ataun  lebih  orang  atau yang    dikumpulkan  oleh  sebuah  entitas  organisasi  dan  diatur  dengan
menggunakan aturan sistematis untuk memudahkan temu kembali.
33
Pengembangan  koleksi  dapat  disimpulkan  bahwa  proses pengembangan  koleksi  yang  diba  dikatakan  berhasil  bila  dala  proses
tersebut bisa menyediakan suatu informasi, dalam format  yang tepat, kepada  tangan  orang  yang  tepat,  dan  di  waktu  yang  tepat  pula  saat
orang tersebut benar-benar membutuhkannya.
34
Dengan membaca definisi  yang diberikan di atas, maka dapat disimpulkan  bahwa  kebijakan  pengembangan  koleksi  adalah  suatu
ketentuan  atau  ketetapan  yang  memuat  prinsip-prinsip  untuk mengarahkan  cara  pengembangan  koleksi  perpustakaan  yang  telah
32
Leonard Montague, Harrod’s Librarians Glossary England: 1995, Gower Publishing
Company Limited, h. 146.
33
Joan  M  Reitz,  Dictionary  For  Library  And  Information  Science  London:  libraries unlimited, 2004 h. 156.
34
Wayne Disher, Crash Course In Collection Development  London: libraries unlimited, 2007, h. 98.
25
disetujui  oleh  pihak-pihak  yang  bertanggung  jawab  atas  upaya penambahan  dan  perluasan  koleksi    disuatu  perpustakaan  yang  di
dalamnya  mencakup  segala  aktivitas  yang  berkaitan  dengan perencanaan,  pendanaan,  pemilihan,  dan  pengadaan  bahan  pustaka.
Kebijakan  pengembangan  koleksi  ini  juga  akan  menjadi  sebuah kerangka  kerja  dan  sekumpulan  parameter  yang  dijadikan  sebagai
acuan  kerja  oleh  sfat  perpustakaan  dan  menilai  pelayanan  kepada pengguna perpustakaan.
c. Kebijakan Pengembangan Koleksi Menurut ALA Glossary of Library and Information Science tahun
1983  Kebijakan pengembangan koleksi yaitu: “Sejumlah  kegiatan  yang  berkaitan  dengan  penentuan  dan
koordinasi  kebijakan  seleksi,  menilai  kebutuhan  pemakai,    studi pemakaian    koleksi,    evaluasi    koleksi,    identifikasi    kebutuhan
koleksi,    seleksi  bahan    pustaka,    perencanaan    kerjasama sumberdaya    koleksi,    pemeliharaan    koleksi    dan  penyiangan
koleksi perpustakaan.”
35
Menurut  Joan  M.  Reitz  dalam    Dictionary  For  Library  And Information Science kebijakan pengembangan koleksi yaitu;
“Pernyataan  tertulis  yang  dibuat  secara  resmi  dari  prinsip-prinsip perpustakaan,
termasuk kriteria
yang digunakan
dalam pengambilan  keputusan  mengenai  seleksi  bahan  pustaka  bidang
yang  dicakup,  derajat,  spesialisasi,  tingkat  kesulitan,  bahasa, format,  keseimbangan,  dll  dan  kebijakan  mengenai  hadiah  dan
pertukaran.  Kebijakan  pengembangan  koleksi  dapat  sangat membantu dalam menjawab tantangan dari kelompok penekan
.”
36
35
Pengadaaan  Bahan  Pustakan  Pada  Perpustakaan  Khusus  Instansi  Pemerintah,  Artikel diakses
pada ha
ri Jum’at
28 Februari
2014 dari
http: repository.usu.ac.idbitstream123456789300173Chapter20II.pdf
36
Joan  M  Reitz,  Dictionary  for  Library  and  Information  Science  London:  2004, Libraries Unlimited, h. 157.
26
Menurut  G.  Edward  Evans  dalam  buku  Developing  Library  and Information Center Collection  kebijakan pengembangan koleksi yaitu;
“Rencana induk perpustakaan untuk membangun dan memelihara koleksinya.
Seperti semua
rencana barang,
kebijakan pengembangan  koleksi  harus  mencerminkan  dan  berhubungan
dengan  rencana  lain  perpustakaan,  terutama  yang  jangka  panjang dan  strategis  dalam  karakter.  itu  juga  harus  up  to  date  dalam  hal
misi keseluruhan perpustakaan dan tujuan.”
37
Kebijakan  pengembangan  koleksi  yang  tertulis  harus  menjadi dokumen yang bisa di akses oleh siapa saja atau menjadi sebuah dokumen
publik.  Ini  karena  bila  ada  orang  yang  ingin  membacanya  dia  akan mengetahui  untuk  siapa  utamanya  koleksi  ditujukan,  siapa  yang  benar-
benar  bertanggung  jawab  dalam  melakukan  seleski  bagaimana  seleksi dilakukan, prioritas yang ada untuk koleksi, bahan pustaka yang tidak akan
dimasukan  ke  dalam  koleksi,  dan  bagaimana  koleksi  dirawat,  digunakan dan dievaluasi.
38
2. Fungsi Kebijakan Pengembangan koleksi
Fungsi kebijakan pengembangan koleksi tertulis: 1. Pedoman bagi para selektor untuk untuk bekerja lebih teraraH
2.  Sarana  komunikasi  untuk  memberitahu  para  pemakai,  administrator, dewan  pembina  dan  pihak  lain,  apa  cakupan  dan  ciri-ciri  koleksi  yang
telah ada dan rencana untuk pengembangan selnjutnya. 3. Sarana perencanaan untuk membantu dalam proses alokasi dana
37
G. Edward Evans, Developing Library and Information center collection, h. 49.
38
Wayne disher, Crash Course In Collection Development,  h. 87.
27
4. Membantu menetapkan metode penilaian bahan 5. Membantu memilih metode pengadaan
6. Membantu menghadapi masalah sensor 7. Membantu perencaan kerjasama
8.  Membantu  identifikasi  bahan  yang  perlu  dipindahkan  ke  gudang  atau dikeluarkan dari koleksi evaluasi.
39
3. Pengertian Kebijakan Publik
Pengertian kebijakan publik menurut beberapa ahli yaitu: 1
Thomas R. Dye Thomas R. Dye mendefinisikan kebijakan publik sebagai berikut:
Publik  Policy  is  whatever  the  government  choose  to  do  or not  to  do.  Kebijakan  publik  adalah  apapun  pilihan  pemerintah
untuk  melakukan  sesuatu  atau  tidak  melakukan  sesuatu.  Menurut Dye  juga  kebijakan  publik  sebagai  suatu  upaya  untuk  mengetahui
apa sesungguhnya yang dilakukan oleh pemerintah, mengapa mereka melakukannya,  dan  apa  yang  menyebabkan  mereka  melakukannya
secara  berbeda-beda.  Dia  juga  mengatakan  bahwa  apabila pemerintah memilih untuk melakukan suatu tindakan, maka tindakan
tersebut harus memiliki tujuan., karena kebijakan publik merupakan tindakan  pemerintah.  Apabila  pemerintah  memilih  untuk  tidak
melakukan  sesuatu,  inipun  merupakan  kebijakan  publik,  yang tentunya  ada  tujuannya.  Hal  ini  disebabkan  karena  sesuatu  yang
tidak  dilakukan  oleh  pemerintah  akan  mempunyai  pengaruh  yang
sama besar dengan sesuatu yang dilakukan oleh pemerintah”. Sebagai  contoh:  becak  dilarang  beroperasi  di  wilayah  DKI
Jakarta,  bertujuan  untuk  kelancaran  lalu-lintas,  karena  becak dianggap  mengganggu  kelancaran  lalu-lintas,  di  samping  dianggap
kurang  manusiawi.  Akan  tetapi,  dengan  dihapuskannya  becak, kemudian  muncul  ojek  sepeda  motor.  Meskipun  ojek  sepeda
motor  ini  bukan  termasuk  kendaraan  angkutan  umum,  tetapi Pemerintah  DKI  Jakarta  tidak  meiakukan  tindakan  untuk
39
Encang Saepudin, “Kebijakan Seleksi Guna Mendukung Kegiatan Pengembangan Koleksi,” informasi diakses pada 13 Desember 2013 dari
http:encangsaepudin.wordpress. com20090424kebijakan-seleksi-guna-mendukung-kegiatan-pengembangan-koleksi
28
melarangnya. Tidakadanya tindakan untuk melarang ojek ini, dapat dikatakan kebijakan publik, yang dapat dikategorikan sebagai tidak
meiakukan sesuatu.
2 James E. Anderson
Anderson mengatakan: Publik
Policies are
those policies
developed by
governmental  bodies  and  officials.  Kebijakan  publik  adalah kebijakan-kebijakan  yang  dikembangkan  oleh  badan-badan  dan
pejabat-pejabat  pemerintah.  Dimana  implikasi  dari  kebijakan tersebut adalah:
a Kebijakan  publik  selalu  mempunyai  tujuan  tertentu  atau
mempunyai tindakan-tindakan yang berorientasi pada tujuan. b
Kebijakan publik berisi tindakan-tindakan pemerintah c
Kebijakan  publik  merupakan  apa  yang  benar-benar  dilakukan oleh  pemerintah,  jadi  bukan  merupakan  apa  yang  masih
dimaksudkan untuk dilakukan d
Kebijakan  publik  yang  diambil  bisa  bersifat  positif  dalam  arti merupakan  tindakan  pemerintah  mengenai  segala  sesuatu
masalah  tertentu,  atau  bersifat  negatif  dalam  arti  merupakan keputusan pemerintah untuk tidak melakukan sesuatu.
e Kebijakan  pemerintah  setidak-tidaknya  dalam  arti  yang  positif
didasarkan  pada  peraturan  perundangan  yang  bersifat  mengikat dan memaksa”.
3 David Easton
David  Easton  memberikan  definisi  kebijakan  publik  sebagai berikut:
Publik  policy  is  the  authoritative  allocation  of  values  for the  whole  society.  Kebijakan  publik  adalah  pengalokasian  nilai-
nilai  secara  syah  kepada  seluruh  anggota  masyarakat.  Dalam pengertian  ini  hanya  pemerintah  yang  dapat  melakukan  sesuatu
tindakan  kepada  masyarakat  dan  tindakan  tersebut  merupakan bentuk  dari  sesuatu  yang  dipilih  oleh  pemerintah  yang  merupakan
bentuk dari pengalokasian nilai-
nilai kepada masyarakat”.
40
40
William  N  Dunn,  Analisis  Kebijakan.  Penerjemah  Samodra  Wibawa  dkk. Jakarta: Kanisius, 1999, h.76.
29
Dengan  beberapa  pengertian  kebijakan  publik  oleh  para  ahli  di atas, maka saya dapat menyimpulkan bahwa “kebijakan publik itu adalah
serangkaian tindakan atau aktivitas yang dilakukan oleh pemerintah untuk menyelesaikan  masalah-masalah  yang  dihadapi  publik  yang  berpotensi
menimbulkan  dampak  negatif  terhadap  kehidupan  orang  banyak  atau publik yang ditetapkan berdasarkan nilai-nilai yang berlaku serta batasan-
batasan  tertentu  sebagai  indikator  pencapaian  tujuan  yang  telah  dispakati sebelumnya”.
Jadi  pada  hakikatnya  kebijakan  itu  dibuat  untuk  menyelesaikan masalah-masalah  publik,  namun  pada  prakteknya  tidak  sedikit  kebijakan
itu dapat menimbulkan masalah baru karena dampak yang ditimbulkannya tidak sesuai dengan apa yang menjadi tujuan ketika kebijakana itu dibuat.
hal  ini dipengaruhi oleh banyak faktor baik  faktor  yang berkaitan dengan para pembuat kebijakan maupun faktor yang berhubungan dengan sasaran
kebijakan atau bahkan lingkungan kebijakan itu sendiri.
4. Jenis-Jenis Kebijakan Publik.
Jenis kebijakan publik ada 4 yaitu: 1
Substantive and Procedural Policies. Substantive Policy yaitu suatu kebijakan dilihatdari substansi
masalah  yang  dihadapi  oleh  pemerintah.  Contoh:  kebijakan pendidikan, kebijakan ekonomi, dan Iain-lain.