Signifikansi Akademik Signifikansi Masalah

pola pikir, jalan pemikiran, dalil, teori, serta anggapan-anggapan yang tersimpan di dunia kesadaran sang manusia pelaku. 13 Etnometodologi sangat mementingkan analisis percakapan beserta ekspresi-ekspresi indeksial yang muncul di tingkat interaksi. Hal itu dimaksudkan untuk memahami berbagai makna dan kerangka berpikir yang melandasi berbagai ekspresi para pelaku di tingkat perilaku dan interaksi. Untuk itu, sangat diperlukan proses observasi terhadap percakapan sehari-hari di tingkat interaksi sehingga terpahami bagaimana sesungguhnya susunan “struktur dalam” yang menjadi kerangka pikir, dalil, teori, serta asumsi-asumsi mereka di dalam memahami, mengontruksi, dan menyikapi sesuatu hal. 14 Penulis mengkaji penelitian ini menggunakan model deskriptif yang bertujuan melukiskan secara sistematis fakta atau karakteristik suatu populasi tertentu atau bidang tertentu secara fakta dan cermat. 15 Penelitian menggunakan metode etnometodologi dengan model kajian deskriptif. Penelitian dilakukan dengan menganalisa struktur kerja citizen journalism dalam manajemen redaksi rubrik rohani www.kabarindonesia.com, kebijakan redaksional www.kabarindonesia.com dalam mengelola rubrik rohani, serta tujuan ideologis www.kabarindonesia.com dalam mengelola rubrik tersebut. 13 Burhan Bungin, Penelitian kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya Jakarta: Kencana, 2009 Edisi 1, cet. Ke-3, h. 44. 14 Bungin, Penelitian kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya, h. 45. 15 Jalaludin Rakhmat, Metodologi Penelitian Kualitatif Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005, h. 22. 4. Teknik Pengumpulan Data Untuk mengumpulkan data, penulis melakukan: a. Observasi Penulis melakukan pengamatan dengan teknik observasi partisipatif, yakni peneliti sebagai pengamat sekaligus sebagai partisipan penelitian. 16 Penulis mendaftar menjadi citizen journalist pada harian online ini serta menganalisis subrubrik Rohani di kanal citizen journalism www.kabarindonesia.com untuk memperoleh data yang akurat serta mencatat fenomena yang muncul dan mempertimbangkan hubungan antaraspek dalam fenomena tersebut. b. Wawancara Wawancara terbuka memungkinkan responden menggunakan cara-cara unik mendefinisikan dunia, wawancara terbuka mengasumsikan bahwa tidak ada urutan tetap pertanyaan yang sesuai untuk semua responden, memungkinkan responden membicarakan isu-isu penting yang tidak terjadwalkan. 17 Penulis melakukan wawancara terbuka secara tatap muka mendalam in depth interview secara autoanamnesa 18 dan melalui wawancara terbuka tertulis via e-mail kepada Supadiyanto, 16 Dawud dalam “Perbedaan Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif” diakses dari berkarya.um.ac.idtagbiklen pada 1 Juli 2014 pukul 16.30 WIB. 17 Deddy Mulyana, Metodologi Penelitian Kualitatif: Paradigma baru Ilmu Komunikasi