Pengertian Media LANDASAN TEORI
yang dapat terjadi di tempat kerja dalam setiap kelompok sosial. Dinamika juga berarti menunjukkan adanya interaksi dan interdependensi antara
anggota kelompok secara keseluruhan.
32
Ideologi umumnya merujuk pada beberapa sistem keyakinan yang terorganisir atau seperangkat nilai yang disebarkan atau dikuatkan melalui
komunikasi. Meskipun media massa biasanya tidak secara sengaja merencanakan untuk menyebarkan ideologi, pada praktiknya, sebagian
besar konten media dari semua jenis melakukannya secara implisit dengan secara selektif menekankan nilai dan norma tertentu. Seringkali hal
ini mencerminkan budaya nasional yang menyediakan konteks bagi sistem media, tetapi juga posisi kelas dan pandangan dari mereka yang memiliki,
mengontrol, dan membuat media.
33
Representasi dimaknai dengan bagaimana dunia dikonstruksikan secara sosial dan disajikan kepada khalayak dalam pemaknaan tertentu.
Representasi menggunakan bahasa untuk menyatakan sesuatu secara bermakna, atau merepresentasikan kepada orang lain. Representasi dapat
berwujud kata, gambar, sekuen, dan lain sebagainya guna mewakili ide, emosi, fakta, dan sebagainya. Representasi bergantung pada tanda dan
citra yang sudah ada dan dipahami secara kultural, dalam pembelajaran bahasa dan penandaan yang bermacam-macam atau sistem tekstual secara
timbal balik. Representasi dipahami sebagai gambaran sesuatu yang akurat
32
Steven N. Durlauf, H. Peyton Young, Social Dynamics Cambridge: MIT Press, 2001,
h. 133.
33
Denis McQuail, Teori Komunikasi Massa, Penerjemah Putri Iva Izzati Jakarta:
Salemba Humanika, 2012, Edisi 6, h. G-5.
atau realita terdistorsi. Representasi adalah sebuah cara di mana memaknai apa yang diberikan pada benda yang digambarkan. Stuart hall
berargumentasi bahwa representasi harus dipahami dari peran aktif dan kreatif orang memaknai dunia. Hall menunjukkan bahwa sebuah imaji
akan mempunyai makna yang berbeda dengan tanpa adanya jaminan bahwa imaji akan berfungsi atau bekerja sebagaimana mereka dikreasi
atau diciptakan. Hall menyebutkan bahwa representasi sebagai konstitutif karena representasi tidak hadir sampai setelah dipresentasikan,
representasi tidak terjadi setelah sebuah kejadian, melainkan representasi adalah konstitutif dari sebuah kejadian.
34