Media Online LANDASAN TEORI

atau realita terdistorsi. Representasi adalah sebuah cara di mana memaknai apa yang diberikan pada benda yang digambarkan. Stuart hall berargumentasi bahwa representasi harus dipahami dari peran aktif dan kreatif orang memaknai dunia. Hall menunjukkan bahwa sebuah imaji akan mempunyai makna yang berbeda dengan tanpa adanya jaminan bahwa imaji akan berfungsi atau bekerja sebagaimana mereka dikreasi atau diciptakan. Hall menyebutkan bahwa representasi sebagai konstitutif karena representasi tidak hadir sampai setelah dipresentasikan, representasi tidak terjadi setelah sebuah kejadian, melainkan representasi adalah konstitutif dari sebuah kejadian. 34

D. Citizen Journalism Jurnalisme Warga

Perkembangan citizen journalism jurnalisme warga saat ini adalah sebagai fenomena baru dalam dunia jurnalistik. Menurut Aceng, c itizen journalism adalah bentuk jurnalisme yang melibatkan warga masyarakat untuk ikut mengisi media. 35 Sementara itu, menurut Nurudin yang dimaksud citizen journalism adalah keterlibatan warga dalam memberitakan sesuatu. Seseorang tanpa memandang latar belakang pendidikan, dan keahlian, dapat merencanakan, menggali, mencari, 34 http:sosiologibudaya.wordpress.com20110323 35 Aceng Abdullah, “Fenomena Baru Dunia Jurnalistik,” dalam Atwar Bajari dan Sahat Sahala Tua Saragih, ed., Komunikasi Kontekstual: Teori dan Praktik Komunikasi Kontemporer Bandung: Remaja Rosdakarya, 2011, h. 466-468. mengolah, melaporkan informasi tulisan, gambar, foto, tuturan, video kepada orang lain. 36 Jadi, setiap orang dapat menjadi wartawan. Maraknya media jurnalisme warga terjadi karena sejumlah hal, Aceng Abdullah memaparkan di antaranya: 37 1. Berbagai informasi yang dibutuhkan khalayak tidak selalu terpenuhi oleh media massa konvensional. Hal ini dikarenakan khalayak media sekarang berubah. Mereka membutuhkan aneka informasi yang justru menurut media massa tidak memiliki nilai berita news value. Sedangkan, media massa masih berkutat dengan aspek news value yang kadang kala sesungguhnya tidak dibutuhkan oleh masyarakat serta seringkali nilai suatu berita terkalahkan oleh kapitalisme media itu sendiri. Di pihak lain, masyarakat butuh informasi sederhana tetapi semuanya adalah bentuk permasalahan warga dan hal tersebut mereka dapatkan pada media jurnalisme warga. 2. Khalayak bukan hanya butuh informasi, tetapi juga butuh menginformasikan fakta dan opininya. 3. Khalayak memiliki foto atau rekanan gambar yang jauh kebih bagus ketimbang yang dimiliki media massa umum. Isi dari kanal citizen journalism sendiri bermacam-macam dapat berupa video, tulisan, gambar, foto, dan lain-lain yang disiarkan melalui 36 Nurudin, Jurnalisme Masa Kini Jakarta: Rajawali Pers, 2008, h. 215. 37 Abdullah, “Fenomena Baru Dunia Jurnalistik,” h. 470-471. media internet atau blog dengan tujuan memberikan informasi kepada orang lain to share. 38 Berikut ini disajikan tabel ringkas mengenai citizen journalism: Citizen Journalism Penulis Warga negara biasa dan semua orang Media Internet blog Tujuan Memberikan informasi kepada orang lain to share Aturan Bebas Isi Bermacam-macam video, tulisan, gambar, dan lain-lain Posisi Individu masyarakat Subjek dan Objek Motivasi Penulis Mandiri Tabel 2.1 Karakteristik Citizen Journalism Nurudin, mengutip tulisan Online Journalism Review milik D. Lasica, yang kemudian membagi media untuk citizen journalism dalam lima bentuk, yaitu: 39 1 Partisipasi audiens seperti komentar-komentar pada pengguna yang dilampirkan untuk mengomentari kisah berita, blog pribadi, foto atau video gambar yang ditangkap dari kamera HP atau berita lokal yang ditulis oleh penghuni sebuah komunitas. 2 Berita independen dan informasi yang ditulis dalam website. 3 Partisipasi pada berita situs yang berisi komentar-komentar pembaca atas sebuah berita yang disiarkan oleh media tertentu. 38 Nurudin, Jurnalisme Masa Kini, h. 216. 39 Nurudin, Jurnalisme Masa Kini, h. 217.