Pengertian Dinamika, Ideologi, dan Representasi
media internet atau blog dengan tujuan memberikan informasi kepada orang lain
to share.
38
Berikut ini disajikan tabel ringkas mengenai citizen
journalism:
Citizen Journalism
Penulis Warga negara biasa dan semua
orang Media
Internet blog Tujuan
Memberikan informasi kepada orang lain
to share Aturan
Bebas Isi
Bermacam-macam video, tulisan, gambar, dan lain-lain
Posisi Individu masyarakat Subjek dan Objek
Motivasi Penulis Mandiri
Tabel 2.1 Karakteristik Citizen Journalism
Nurudin, mengutip tulisan Online Journalism Review milik D.
Lasica, yang kemudian membagi media untuk citizen journalism dalam
lima bentuk, yaitu:
39
1 Partisipasi audiens seperti komentar-komentar pada pengguna
yang dilampirkan untuk mengomentari kisah berita, blog pribadi, foto atau video gambar yang ditangkap dari kamera HP atau berita
lokal yang ditulis oleh penghuni sebuah komunitas. 2
Berita independen dan informasi yang ditulis dalam website. 3
Partisipasi pada berita situs yang berisi komentar-komentar pembaca atas sebuah berita yang disiarkan oleh media tertentu.
38
Nurudin, Jurnalisme Masa Kini, h. 216.
39
Nurudin, Jurnalisme Masa Kini, h. 217.
4 Tulisan ringan seperti dalam milis dan e-mail.
5 Situs Pemancar pribadi video situs pemancar.
Wartawan penulis berita dalam citizen journalism biasa disebut
citizen journalist. Menurut Supadiyanto, citizen journalist atau pewarta warga adalah masyarakat umum yang berkomitmen serius ingin
mencerdaskan masyarakat luas melalui sharing berbagai informasi.
Mereka berpartisipasi memberikan kontribusi dalam mengumpulkan informasi, menulis berita, mengeditnya, menganalisis, melaporkan, dan
menyiarkannya agar bisa dikonsumsi oleh publik.
40
Menurut Supadiyanto, citizen journalist mengembangkan model
jurnalisme yang mengedepankan hati nurani dan kejujuran the soul and
honest journalism. Mereka menulis pandangan atas suatu peristiwa karena didorong oleh keinginan untuk membagi apa yang dilihat dan
diketahui. Penulisnya dapat berasal dari kalangan mana saja yang termotivasi untuk menulis secara independen.
Pada perkembangan jurnalisme warga kontemporer, terdapat sejumlah permasalahan berupa kritik terhadap operasional, hal ini yang
dianggap menjadi masalah dalam operasional jurnalisme warga yaitu:
41
a. Fakta Informasi Sebagian orang masih meragukan fakta informasi yang dikirimkan
citizen journalist kepada media jurnalisme warga. Hal ini disebabkan oleh
40
Supadiyanto, Booming Profesi Pewarta Warga,WartawanPenulis Jakarta: PPWI
Intramedia Press, 2009, h. 8
41
Abdullah, “Fenomena Baru Dunia Jurnalistik,” h. 473-476.
lemahnya kontrol terhadap pengirim berita, apakah berita tersebut fakta atau bukan. Karena itu media jurnalisme warga harus memiliki mekanisme
check and
recheck atau
prosedur konfirmasi
yang bisa
dipertanggungjawabkan. b. Akurasi Data
Data yang dikirimkan citizen journalist terkadang tidak akurat
dikarenakan kesalahan penyebutan nama orang, istilah, prosedur, dan lain- lain. Hal ini disebabkan karena mereka bukan jurnalis, melainkan warga
dari berbagai latar belakang. c. Pertanggungjawaban Pembuat Berita
Hal ini berkaitan dengan bagaimana pertanggungjawaban sang pembuat berita apabila berita yang ditayangkan tidak faktual dan tidak
akurat sehingga menyesatkan pembacanya. Tentu saja hal ini akan merepotkan pengelola media jurnalisme warga.
d. Etika Media Kegiatan jurnalisme warga rawan dari pelanggaran etika media.
Bagaimana prosedur sanksi dan kode etik mana yang dipergunakan bagi citizen journalist yang melakukan pelanggaran etika media. Suatu media
jurnalisme warga bisa saja dikelola di suatu negara, tetapi memiliki khalayak di negara lain.
Kode Etik Pewarta Warga menjadi rambu-rambu atau panduan bagi setiap pegiat jurnalisme warga agar bekerja secara profesional dalam