Rubrik Rohani GAMBARAN UMUM SITUS

perbuatan manusia. Pasalnya, sikap serakah dan perilaku jahil yang tertanam dalam sanubari kita membuat alam murka sekaligus unjuk kekuatan. Betapa tidak, tibanya musim penghujan malah menjadi petaka yang tak bisa terelakkan karena kita seriang alpa mensyukuri segala pemberian anugerah dari Tuhan ini. Ironis memang. Karena prihatin terhadap tragedi banjir bandang dan tanah longsor, Daud Muhammad Komar, keturunan masyarakat adat Kampung Dukuh menuturkan, “Apalah artinya kami menjaga dan memelihara kelestarian Gunung Padukuhan, jika hutan di lokasi lainnya tidak dipedulikan, bahkan dirambah serta dialihfungsikan,“ tegasnya Garut News, 105 Rupaya, kearifan lokal untuk menjaga, melestarikan alam, hutan, lingkungan sekitar yang diwariskan secara turun-temurun tak dipegang. Malahan keberadaan Leuweung Sancang yang terkenal angker dengan mitos Prabu Siliwangi sebagai salah seorang Raja Sunda yang menonjol itu, ternyata tidak mempan untuk dijadikan penangkal pengrusakan, penggundulan, perampasan hutan yang dilakukan masyarakat. Haruskah upaya ngamumule alam di tanah Parahyangan ini hanya lestari pada legenda-legenda semata? Sejatinya, kehadiran Waisak 2555 BE yang jatuh pada tanggal 17 Mei 2011 ini tidak hanya sekedar merayakan Tri Suci Waisak Puja kelahiran, pencapaian Penerangan Sempurna, dan parinirwana; meninggal dunia tapi harus memberikan keselarasan, keseimbangan, keharmonisan antara manusia dengan alam supaya lebih arif dan bijaksana. Berkah Waisak Umat Buddhis menyakini berkah terdalam dari adanya detik-detik Waisak 17 Mei 2011-Pukul 18.08.23 WIB adalah membersihkan hati, pikiran, menebar sikap welas asih untuk tetap mendorong sekaligus menjaga keselarasan, keharmonisan, kelestarian kehudupan, alam dan manusia. Menurut Parwati Soepangat, upaya melestarikan ini diperlukanlah; Pertama, mengikuti hukum universal supaya kehidupannya selaras dan tidak menyimpang dari hukum yang mengatur semesta dan isinya, yakni melalui jalan hukum karma sebab-akibat, hukum paticca samuppada sebab-musabab yang bergantungan, hukum anicca sementara, tidak kekal, berubah dan hukum majimma patipada keseimbangan, jalan tengah, tidak ikut yang ekstrim. Kedua, Keselarasan dari semua kehidupan manusia, alam, binatang, makhluk lain. Semuanya harus bersumber pada lima hukum yang mendasari kehidupan sebagaimana yang tertera dalam Dhammasangani; Utu Niyama hukum tentang energi, Bija Niyama hukum yang berkaitan dengan botani, Kamma Niyama hukum tentang sebab akibat, Cita Niyama hukum tentang bekerjanya pikiran, Dhamma Niyama hukum tentang segala apa yang tidak diatur keempat Niyama. Dengan membawa keselarasan dalam semesta pada aturan hukum yang berlaku, maka diharapkan segala macam musibah dapat dicegah. Ketiga, Tidak merusak atau menghancurkan kehidupan dan bantu kelestarian. Buddha mengajarkan pelestarian sebagaimana termaktum pada Brahmajala Sutta; Samana Gotama tidak merusak biji-bijian yang masih dapat tumbuh dan tidak mau merusak tumbuh-tumbuhan; Tidak membunuh makhluk, Samana Gotama menjauhkan diri dari membunuh makhluk. Ia telah membuang alat pemukul dan pedang. Ia tidak melakukan kekerasan karena cinta kasih, kasih sayang, dan kebaikan hatinya kepada semua makhluk. Keempat, mengingkatkan tanggung jawab bersama dan mengurangi keserakahan. Mari kita renungkan Anguttara Nikaya 1.60 Hujan yang turun di satu daerah pada suatu waktu akan berkurang ketika masyarakat berada di bawah kuasa keinginan yang menyesatkan, keserakahan tanpa alasan dan mengikuti pengertian nilai salah. Cuaca kering menyebakan kelaparan sebagai akibat peningkatan laju kelahiran. Akibat keserakahan manusia akan kemewahan, kekayaan dan kekuasaan telah menyebabkan berdirinya pabrik, mall yang dapat menimbulkan masalah polusi udara, air, tanah, suara, cuaca yang mempengaruhi flora, pauna dan alam sekitar. Dengan menumbuhkan kesadaran ini dapat membuahkan lingkungan saling berinteraksi dalam kehidupan dan menimbulkan tanggung jawab bersama pada lingkungan untuk dipelihara dan dilestarikan. Parwati Soepangat,2002:85- 88 Keselarasan Alam Pentingnya menjaga keselarasan dengan alam sering dinamai ahimsa, seperti ditulis Dian Maya Safitri dengan merujuk kepada Ian Harris, Professor bidang Kajian Buddha Buddhist Studies di Universitas Cumbria dalam buku Ecological Buddhism 2003 yang mengemukakan konsep tentang ahimsa keharmonisan, tanpa kekerasan, tidak merusak terhadap dunia tumbuhan sebagai bagian penting dari dhamma ajaran Buddha yang akan menentukan jalan menuju nibbana pembebasan, telah menginspirasi anggota sangha komunitas Biksu dan orang awam untuk berbuat baik terhadap alam. Kompas, 31122010 Dalam upaya menciptakan Tanah Sunda sebagai green province dengan agenda Rencana Tata Ruang Wilayah RTRW, Provinsi Jawa Barat perlu melibatan semua komponen untuk menjaga alam ini tanpa menitikberatkan terhadap Pemerintah. Para karuhun urang selalu memberikan dongeng-dongeng untuk tetap menjaga keberadaan hutan, alam sekitar supaya dijaga, dipelihara, dilestarikan dan mendapatkan perhatian lebih sekaligus larangan pamali untuk tidak merusaknya. Mari kita tengok dari beberapa cerita-cerita; macan putih Sancang Garut, Cipatujah Tasikmalaya Badak Cihea dan Bojonglarang Cianjur, Banteng Cikepuh Sukabumi dan Lebak Siliwangi Bandung supaya menumbuhkan kecintaan kita terhadap alam sekitar. Kiranya, petuah Buddha Gotama di khotbah terakhir di Hutan Sala milik Suku Malla, di antara Pohon Sala besar di dekat Kusinara perlu kita renungkan sejenak untuk mempengingati Waisak ini. Ajaranku yang terpenting adalah: Anda harus bisa menaklukkan diri sendiri. Jauhkan keserakahan dan nafsu keinginan. Berjalan di tempat yang benar menjalankan hidup suci. Dengan kejujuran dan kebenaran. Selalu mengingat: Kehidupan dan tubuh ini sangat singkat dan semtara. Bilamana dapat merenungkan sedemikan rupa Anda akan bisa menjaukan keserakahan dan nafsu keinginan, dendam dan amanah. Anda bisa menjauhkan kejahatan. pasal 4 Para siswaku: Sewaktu Anda mengetahui diri sendiri telah terangsang oleh keserakahan dan nafsu keinginan. Anda harus berjuang keras untuk mengendalikannya. Anda dapat menjadi majikan bagi diri Anda sendiri. Jangan sampai diperbudak oleh nafsu keinginan pasal 6 Semoga tibanya Dharmasanti 2555 ini dapat menyelamatkan hutan, lingkungan, alam Pasundan dengan berangkat dari kebiasaan memelihara kearifan dan keharmonisan alam sebab ajaran Buddha membabarkan pentingnya menjaga kelestarian, keharmonisa alam supaya bisa menyelaraskan manusia sebagai petanda orang dewasa. Selamat Hari Raya Waisak 2555. Sabbe satta bhavantu sukhitata. Semua mahkluk berbahagia. Sadha, sadha, sadha. IBN GHIFARIE, Mahasiswa Pascasarjana UIN SGD Bandung Program Religious Studies. D. Tulisan rohani terkait agama Hindu: Enam Cara Beragama menuju Tuhan Oleh : Ibn Ghifarie | 09-Mei-2011, 20:24:19 WIB KabarIndonesia - Dalam ajaran Hindu untuk menuju Tuhan diperlukanlah empat jalan. Pertama, jalan menuju Tuhan melalui pengetahuan Jnaya Yoga. Untuk para pencari kehidupan rohani yang mempunyai kecenderungan intelektual yang kuat. Ide adalah yang paling penting. Jika orang merasa yakin terhadap sesuatu maka keyakinan itu benar-benar membawa perbedaan yang nyata dalam kehidupan mereka karena hidup mereka mengikuti garis pemikirannya. Seperti Buddha, Socrates. Kedua, jalan menuju Tuhan melalui cinta Bhakti Yoga. Sumbernya dari cinta yang berada di hati manusia. Bagaikan air gangga tiada putus-putus mengalir ke samudra kata Tuhan dalam Bhagavata Purana. Ketiga, jalan menuju Tuhan melalui kerja Karma Yoga. Orang-orang yang berwatak aktif. “Ia yang bekerja tanpa perasaan lekat pada pekerjaannya dan menyerahkannya untuk Tuhan tidak ternola oleh akibatnya. Bagikan daun bunga teratai tidak ternoda oleh air di sekitarnya” Bhagavada-Gita,V:10. Keempat, jalan menuju Tuhan melalui latihan psikologis Raja Joga. Membawa orang ketarap yang luar biasa tinggi. Orang yang mempunyai kecenderungan pribadi pada ilmu pengetahuan. Ini merupakan jalan Tuhan melalui latihan-latihan psikologis. Syaratnya memiliki dugaan kuat dari kita yang sesungguhnya jauh mengagumkan yang kita sadari dan hasrat untuk mengalami secara langsung jangkauanya sepenuhnya. Tujuannya untuk membuktikan keabsahan dari pandangan rangkap empat tentang manusia dengan cara membimbing si pencari kebenaran untuk secara pribadi langsung mengalami. Metodenya dengan mawas diri Huston Smith, 2004:37-59 Sejatinya, apa pun agamanya untuk dapat mencapai realitas mutlak, diperlukan enam cara pengalaman beragama. Ini dikemukakan oleh Dale Cannon, pakar Studi Agama dari Amerika Serikat dalam Six Ways of Being Religious; A Framework for Comparative Studies of Religion Belmont- Washington:Wadsworth, 1996. Edisi Indonesia berjudul Enam Cara Beragama hasil terjemahan Djum’annuri, Sahiron yang diterbitkan oleh Direktorat PT.Agama Islam, 2002. pada tahun 2002. Keenam cara beragama itu, adalah pertama, ritus suci way of sacred rite. Prospek hidup menghadapai peristiwa-peristiwa penting tanpa pola arketipe yang diikuti, tanpa rasa ketepatan yang mendasar dan mutlak. Memotivasi cara ritus suci. Singkatnya, cara ritus suci berpusat pada pemakaian ritus suci sebagaimana ditunjukan oleh namanya. h. 48 Kedua, perbuatan benar way of right action. Prospek aktualisasi pola- pola tingkahlau yang bertentangan dengan kesadaran tertib kosmik normatif keadilan. Memotivasi cara perbuatan benar. Singkatnya, cara perbuatan benar ini memusatkan perhatian pada perbuatan, tingkah laku yang benar baik perorangan maupun masyarakat. h. 54 Ketiga, cara ketaatan way of devotion. Pengalaman yang mengancam kemampuan emosional luar biasa seseorang untuk menanggungnya. Memotivasi cata ketaatan. Pendeknya, cara ketaatan dipusatkan pada ketaatan seperti diduga tetapi bukan sembarang ketaatan. h. 58 Keempat, mediasi samanik way of shamanic mediation. Tanpa bantuan menghadapi krisis yang terjadi, pemecahannya mengatasi mengatasi sumber- sumber duniawi. Memotivasi cara mediassi samanik. Pendeknya, cara mediasi samanik menaruh perhatian pada usaha menghadapi tantangan-tantangan berat yang disebabkan oleh kehidupan. h. 61 Kelima, pencarian mistik way of mystical. Kegelisahan karena kebaikan yang tidak riil dan tidak subtansial. Memotivasi pencarian mistik. Singkatnya, cara pencarian mistik usaha secara sadar dengan menggunakan disiplin aksetik dan meditatif untuk mengatasi batasan pengalaman kesadaran biasa. h. 66 Keenam, penelitian akal way of reasoned inquiry. Hal-hal yang dipahami, sehingga jika tidak dijelaskan akan mengurangi kesadaran atas benda- benda keseluruhan. Memotivasi cara pencarian akal. Pendeknya, cara penelitian akal diarahkan pada usaha memahami benda-benda, bagaimana bersesuaian satu sama lain dan mengapa benda-benda itu merupakan cara keberadaannya, terutama untuk kepentingan diri sendiri, tetapi untuk kepentingan pemahaman orang lain. h. 69 Alhasil, perbuatan besar berpusat pada usaha memahami benda-benda, bagaimana bersesuaian dengan aturan mutlak dan normatif segala benda. Pasalnya, cara ketaatan disibukkan dengan usaha memusatkan apeksi seseorang dalam membentuk penyerahan diri sepenuh cinta kepada realitas mutlak sebagai pemberi rahmat dan kasih sayang. Mediasi samanik berusaha menyatu dengan realitas mutlak sebagai mediator penghubung intervensi supranaturalnya dalam urusan dunia dengan jalan masuk ke dalam kesadaran yang sudah diubah. Pencarian mistik berusaha mencari kesatuan seluruh diri secara langsung dan disadari dengan realitas mutlak dengan menggunakan teknik-teknik asketik dan meditatif yang dirancang untuk mengatasi batas-batas yang tidak jelas dan dorongan-dorongan pengalaman biasa yang menggelisahkan dan seakan-akan dikemukakkan di jalan itu. Cara pemeliharaan akal bertujuan menyatukan akal dengan mina mutlak dalam mencari pemahaman yang dapat diterima akal tentang benda-benda dalam perspektif mutlak. Dale Cannon, 2002; 85-86 Dale Connon, berharap dengan enam cara bergama dan wawasan tentang perbedaan di pelbagai tradisi keagamaan, seseorang akan dapat terhindar dari rasa kealfaan dan berada pada posisi nyaman dalam mengapresiasi cara pengalaman beragama antara persamaan dan perbedaan yang mungkin terdapat berbagai praktif penghayatan keagamaan. Kesiapan menemukan persamaan atau perbedaan dalam berkeyakinan agama serta kesiapan mempelajari arti penting ini dari sudut persamaan yang diakui dalam cara-cara beragama akan membuat kemungkinan-kemungkinan dialog konstruktif antar berbagai tradisi keagamaan. Dale Cannon, 2002; 11-15 Dengan demikian, orang-orang yang berasal dari latar belakang iman yang berbeda dapat belajar satu sama lain apa yang serupa atau apa yang merasa dimiliki bersama dan yang tidak, tanpa kehawatiran terjebak pada praktik penyampuradukan iman atau mengingkari agama orang lain. Ini dapat menolong untuk mengembangkan dialog kontruktif antar subtradisi di satu tradisi keagamaan yang sama. Mari kita menebar petuah Hans Kung, President of Global Ethic Foundation “Semua agama memberikan jawaban terhadap problem makna segala sesuatu mengenai kehidupan dan sejarahnya, dilihat dari realitas mutlak yang memiliki pengaruh kini dan di sini. Apakah ia dideskripsikan sebagai kebangkitan dalam agama Yahudi klasik, kehidupan abadi dalam Kristen, sorga dalam Islam, moksa dalam Hinduisme, nirvana dalam Buddhisme atau dalam Taoisme sebagai keabadian. Tepatnya, berhadapan dengan perasaan frustrasi serta pengalaman kegagalan dan penderitaan, agama-agama dapat membantu memberikan bimbingan melalui pemaknaan di balik peristiwa kematian. Kini dan di sini, sekurang- kurangnya di saat dukung moral mengalami kegagalan” Hans Kung, 1991:53-60. IBN GHIFARIE, Mahasiswa Pascasarjana UIN SGD Bandung program Religious Studies dan bergiat di Institute for Religion and Future Analysis IRFANI Bandung. E. Tulisan terkait etnik Tionghoa: Kerukunan Antarumat Beragama di Kupang Oleh : Iwan Balla | 11-Feb-2013, 11:22:40 WIB KabarIndonesia - Ratusan warga Tionghoa di Kupang, Nusa Tenggara Timur NTT, Minggu, 10 Februari 2013 merayakan tahun baru Imlek dengan menggelar misa syukur bersama di Gereja Katedral yang dipimpin Uskup Agung Kupang, Mgr Petrus Turang. Misa yang berlangsung hikmat, tidak hanya dihadiri etnis Tionghoa, namun warga lokal yang turut merayakan Imlek dengan busana khas Tionghoa. Uskup Agung Kupang, Mgr Petrus Turang dalam kotbahnya meminta etnis Tionghoa untuk menjaga hubungan kasih dengan warga pribumi. “Jagalah hubungan baik dengan sesama manusia, terutama warga pribumi,” pintanya. Nuansa Tionghoa nampak dalam perayaan misa perayaan Imlek tersebut. Etnis Tionghoa yang menghadiri misa tersebut mengenakan busana khas mereka. Bahkan, ornamen dalam gereja pun bernuansa Tionghoa yang didominasi warna merah. Di depan gereja Katedral mulai terasa suasana Imlek dengan hiasan lampion-lampion. Gereja Katedral mengkhususkan misa III pada hari Minggu ini bagi etnis Tionghoa yang merayakan Imlek. Pastor Paroki Katedral Kupang, Romo Ambros Lajar membenarkan misa ke-III ini dikhususkan bagi etnik Tionghoa yang merayakan tahun baru Cina. “Ini merupakan tradisi etnis Tionghoa yang telah dimasukan dalam gereja Katolik,” katanya. Usai perayaan misa dilanjutkan pertunjukan dua Barongsai serta seekor naga atoin meto yang dimain etnis Tionghoa di depan gereja untuk merayakan Imlek. Pada saat bersamaan, etnis Tionghoa juga membagikan angpao bagi anak-anak yang menjadi rebutan.

BAB IV HASIL PENELITIAN DINAMIKA KERJA

CITIZEN JOURNALISM DALAM MANAJEMEN REDAKSI RUBRIK ROHANI WWW.KABARINDONESIA.COM

A. STRUKTUR

KERJA CITIZEN JOURNALISM DALAM MANAJEMEN REDAKSI RUBRIK ROHANI WWW.KABARINDONESIA.COM Citizen journalism mempunyai ciri kerja yakni semua orang dari berbagai latar belakang dapat menjadi wartawan dan menuliskan karya mereka untuk dijadikan bahan informasi serta mengirimkannya pada salah satu kanal khusus citizen journalism dan situs www.kabarindonesia.com memfasilitasi aktivitas jurnalistik tersebut. Untuk mengetahui struktur kerja citizen journalism dalam manajemen redaksi rubrik rohani www.kabarindonesia.com, dilakukan analisis menggunakan teori payung umbrella perspective yang menggunakan lima area dalam perspektif tersebut sebagai berikut:

1. Hardware

Hardware adalah aspek paling jelas dari sebuah teknologi. Ia adalah peranti fisik yang berkaitan dengan teknologi. Hardware adalah bagian nyata dari sebuah sistem teknologi, sementara itu, teknologi baru umumnya bersumber dari perkembangan dalam bidang hardware. Dalam hal ini, situs www.kabarindonesia.com atau harian online KabarIndonesia HOKI merupakan ‘bentuk’ dari suatu teknologi. Dalam dunia maya, situs ini merupakan suatu bentuk ‘perangkat keras’ hardware yang menjadi wadah bertemunya para citizen journalist, editor serta pembaca harian online tersebut. Ia adalah satu bentuk media yang bergerak di bidang citizen journalism yang bernaung di bawah Yayasan Peduli Indonesia YPI. Enabling Factor Situs www.kabarindonesia.com hadir setelah Yayasan Peduli Indonesia YPI mendirikannya pada 11 November 2006 dengan melalui Akta Notaris Kroes Partner nomor 2006.046340.01CK di Alphen aan den Rijn, Belanda, dan terdaftar di kamar dagang Belanda dengan nomor registrasi: 28112332 atas nama Elisabeth Widiyati sebagai Ketua. “Harian online www.kabarindonesia.com HOKI didirikan pada 11 November 2006, di bawah Yayasan Peduli Indonesia di Utrecht, Belanda. Yayasan Peduli Indonesia sendiri didirikan pada 21 September 2006 melalui Akta Notaris Kroes Partner nomor 2006.046340.01CK di Alphen aan den Rijn, Belanda, dan terdaftar di kamar dagang Belanda dengan nomor registrasi: 28112332 atas nama Elisabeth Widiyati sebagai Ketua.” 84 Situs www.kabarindonesia.com memiliki kesungguhan untuk menjadi salah satu media yang fokus pada bidang citizen journalism di Indonesia terbukti dengan adanya Akta Notaris yang didaftarkan di Belanda tersebut. Sebagai hardware, situs ini menjadi jembatan yang mengomunikasikan pesan berupa konten-konten berita kepada khalayak yang membutuhkan informasi. 84 Wawancara tertulis dengan Supadiyanto, 13 Januari 2014, pukul 18.06.06 WIB. Media ini juga memiliki kantor redaksi di Indonesia. Hal ini semakin mengukuhkan kesungguhan HOKI untuk menjadi ‘corong’ yang menginformasikan kebenaran dan demokrasi di Indonesia. Tentunya berita ditulis oleh citizen journalist yang memiliki kepedulian akan rakyat, bangsa, negara Indonesia. “Di Indonesia, kantor redaksi media tersebut berada di Graha MIK Taman Perkantoran Kuningan Jalan Setia Budi Selatan Kavling 16-17 Jakarta, Indonesia, kode pos 12920, telepon: 021-57941780. Sedangkan alamat pusatnya berada di Utrechtstraat 90 2408 GS Alphen aan den Rijn, The Netherlands Belanda.” 85 Software Pemahaman terhadap teknologi komunikasi membutuhkan lebih dari sekedar mempelajari hardware; penting juga untuk memahami pesan yang dikomunikasikan melalui sistem teknologi. Pesan-pesan ini akan merujuk pada “software”.

a. Motivating Factor

Situs www.kabarindonesia.com didirikan dengan memiliki visi, misi, dan tujuan. Visi, misi, dan tujuan tersebut merupakan pesan- pesan atau ‘software’ yang dikomunikasikan oleh harian online KabarIndonesia HOKI lewat konten media yang berupa rubrik, tak terkecuali subrubrik rohani yang merupakan subrubrik dari rubrik berita untuk keperluan informasi dan wawasan para pembacanya. Visi media online ini adalah untuk menjadikan www.kabarindonesia.com sebagai koran online tepercaya dengan motto “Dari kita untuk kita”. 85Wawancara tertulis dengan Supadiyanto, 13 Januari 2014, pukul 18.06.06 WIB. “Visi: menjadikan Kabar Indonesia koran online terpercaya. Kabar Indonesia adalah koran gotong royong collaborative content creation. Oleh sebab itulah, KabarIndonesia harus menjadi corong kebenaran yang informatif dan demokratif. Pengunjung KabarIndonesia adalah Penulis KabarIndonesia. Sesuai dengan motto KabarIndonesia: “Dari kita untuk kita.” 86 Sedangkan misinya adalah “…untuk menyajikan berita-berita menarik dan selalu up-to-date dengan prinsip “from any to many”….” 87 Informasi pun ditulis oleh siapa saja, di mana saja, dan mengenai apa saja sesuai dengan kategorisasi dalam rubrik media tersebut. “Secara prinsipil, setiap pewarta warga baik yang berada di dalam negeri maupun luar negeri bebas mengirimkan karya mereka dalam bentuk berita, opini, karya f iksi, maupun foto ke HOKI.” 88

b. Enabling factor

Terdapat dua rubrik besar di HOKI yaitu rubrik berita dan rubrik foto. Dalam rubrik berita, terdapat 24 subrubrik yang menaungi tulisan dari para citizen journalist HOKI. Para pembaca media online ini kebanyakan menjadi citizen journalist pada situs tersebut, tidak terkecuali subrubrik rohani. “Situs www.kabarindonesia.com menyediakan 24 subrubrik, masing-masing: Rubrik Budaya, Cerpen, Daerah, Ekonomi, Hiburan, Hukum, Internasional, Iptek, Kesehatan, Konsultasi, Lingkungan Hidup, Lomba, Lowongan Kerja, Nasional, Olahraga, Opini, Pariwisata, Pemilu, Pendidikan, Politik, Profil, Puisi, Rohani, dan Serba-serbi yang melayani berbagai macam jenis kebutuhan informasi para pembacanya. Jumlah penulis maupun beritanya tidak terbatas, sehingga menjadi sebuah media 86 http:www.kabarindonesia.comregpenulis.php diakses pada 16 April 2014, pukul 10.10.16 PM. 87 http:www.kabarindonesia.comregpenulis.php diakses pada 16 April 2014, pukul 10.10.16 PM. 88 Wawancara tertulis dengan Supadiyanto, 10 Maret 2014, pukul 15.53.10 WIB. yang “never-ending-story”. Pengunjung situs HOKI adalah sekaligus penulis berita pada laman tersebut. 89 Menganalisa subrubrik rohani sama halnya seperti menganalisa alur keredaksian seluruh rubrik di HOKI. Citizen journalist membuat karya kemudian memasukannya ke subrubrik yang dikehendaki dalam rubrik berita. “Secara prinsipil, setiap pewarta warga baik yang berada di dalam negeri maupun luar negeri bebas mengirimkan karya mereka dalam bentuk berita, opini, karya fiksi, maupun foto ke HOKI; termasuk ke subrubrik rohani ingat, Rohani merupakan subrubrik dalam Rubrik Berita; bukan rubrik besar. Dari setiap karya pewarta warga tersebut, alur karya setiap pewarta warga pada dasarnya mereka sudah menetapkan karya mereka tersebut diusulkan untuk dimuat di subrubrik yang mereka inginkan dari 24 subsrubrik yang terdapat dalam Rubrik Berita.” 90 Berita yang dikirim ke HOKI memiliki kategorisasi yang nantinya akan ada berita yang menjadi headline dikarenakan tingkat kedalaman nilai berita dan berita yang sifatnya biasa dan tidak terlalu mendesak. “Kategori berita, ada dua macam kategori berita: Berita Regular, merupakan berita biasa yang hanya ditayangkan di bagian topik berita saja. Berita Utama, merupakan berita yang ditayangkan di kolom berita utama mapun di bagian topik berita.” 91

c. Inhibiting factors

Citizen journalist dan anggota redaksi HOKI bekerja secara sukarela, tidak mendapat imbalan atas hasil jerih payah yang dilakukan. Segala macam kendala terkait kerusakan selama melakukan kerja jurnalistik untuk HOKI, ditanggung 89 Wawancara tertulis dengan Supadiyanto, 10 Maret 2014, pukul 15.53.10 WIB. 90 Wawancara tertulis dengan Supadiyanto, 10 Maret 2014, pukul 15.53.10 WIB. 91 Wawancara tertulis dengan Supadiyanto, 20 April 2014, pukul 06.30.02 WIB.