Magnesium Manfaat Mineral Dalam Air Minum

15 sesuai persyaratan kualitas air minum di dalam Baku Mutu Air Minum menurut Meskes RI No. 01BirhukmasI1975 adalah 30 mgl dan kadar magnesium diperbolehkan adalah 150 mgl.

2.6 Dampak Negatif Air Minum Rendah Mineral Dan Demineral Terhadap Kesehatan

Berdasarkan hasil penelitian, air minum rendah mineral dapat menimbulkan masalah kesehatan apabila dikonsumsi dalam waktu yang lama. Pada umumnya air minum yang tersedia dalam kemasan terdiri dari dua kelompok, yaitu air mineral dan air minum demineral tanpa mineral seperti air minum RO ataupun isi ulang. Menurut Standar Nasional Indonesia SNI bahwa air minum dalam kemasan adalah air baku yang telah di proses, dikemas, dan aman diminum mencakup air mineral dan air demineral. Air mineral mengandung mineral tanpa penambahan dan dengan penambahan; air demineral dibuat dengan proses pemurnian melalui destilasi, deionisasi, dan reverse osmosis. Berdasarkan hasil penelitian, air minum rendah mineral jika dikonsumsi dalam waktu yang lama akan menimbulkan masalah kesehatan. Air rendah mineral dan demineral seperti air minum RO dengan pH rendah bersifat agresif untuk melarutkan logam toksik seperti Pb dari pipa distribusi. Penyerapan logam-logam toksis seperti Pb di dalam pencernaan akan meningkat jika mineral kalsium dan magnesium sangat rendah dalam air minum. Maka, jika dalam makanan terdapat logam toksis Pb walaupun dalam jumlah sedikit, akan mudah diserap oleh tubuh apabila kadar kalsium dan magnesium rendah di dalam air minum. Akan tetapi, apabila kalsium dan magnesium cukup dalam air minum maka penyerapan Pb, baik yang terdapat di dalam air minum dan makanan lainnya akan 16 dihambat atau tidak diserap. Dengan demikian dapat menghindari penyakit-penyakit yang diakibatkan oleh logam toksis tersebut Silalahi, 2014. Kesadaran akan pentingnya mineral dan unsur penting lainnya dalam air minum telah terjadi selama ribuan tahun. Air demineralisasi diartikan sebagai air yang hampir atau tidak mengandung mineral sama sekali. Air demineral tanpa penambahan mineral tidak sesuai untuk air minum karena sangat agresif terhadap wadah atau pipa penyalur yang terbuat dari logam, tidak memberi rasa dan tidak mengandung mineral tertentu yang diperlukan tubuh. Air rendah mineral berdampak negatif terhadap mekanisme homeostatis yang menyangkut metabolisme mineral dan air dalam tubuh. Merangsang diuresis sehingga menambah ekskresi dari ion-ion intraselluler dan ekstraselluler dari tubuh yang selanjutnya mempengaruhi proses fisiologis dalam tubuh. Dan jika air rendah mineral diminum, maka usus akan memberikan mineral ke air ini yang diambil dari cadangan dalam tubuh, kemudian dikeluarkan bersama mineral dari tubuh Kozisek, 2004; Silalahi, 2011. 2.7 Analisis Mineral Dalam Air Minum 2.7.1 Titrasi Kompleksometri Titrasi kompleksometri digunakan untuk menentukan kandungan garam- garam logam, dimana dasar penentuannya melibatkan pembentukan kompleks atau ion kompleks. Kompleks ini adalah kompleks yang dibentuk melalui reaksi sebuah ion logam, kation, dangan sebuah anion atau molekul netral. Etilen diamin tetra asetat EDTA merupakan titran yang sering digunakan Day, 1998. Untuk deteksi titik akhir titrasi digunakan indikator zat warna. Indikator zat warna ditambahkan pada larutan logam pada saat awal sebelum dilakukan titrasi dan