Penetapan Kadar Kalium Pembuatan Kurva Kalibrasi Magnesium

32 absorbansinya dengan menggunakan spektrofotometer serapan atom pada panjang gelombang 285,2 nm. Nilai absorbansi yang diperoleh harus berada dalam rentang kurva kalibrasi larutan baku kalium. Konsentrasi kalium dalam sampel ditentukan berdasarkan persamaan garis regresi dari kurva kalibrasi. Kadar kalsium, magnesium, dan kalium dalam sampel dapat dihitung pada persamaan 3.5.3.4.1 3.5.4 Analisis Data Secara Statistik

3.5.4.1 Penolakan Hasil Pengamatan

Menurut sudjana 2005, kadar kalsium, kalium, dan magnesium yang diperoleh dari hasil pengukuran masing-masing larutan sampel, dianalisis dengan metode standar deviasi dengan menggunakan rumus sebagai berikut: SD = 1 - n X - Xi 2 ∑ Keterangan : Xi = Kadar sampel X = Kadar rata-rata sampel n = jumlah pengulangan Kemudian kadar kalsium, kalium, dan magnesium yang diperoleh dari hasil pengukuran masing-masing larutan sampel diuji secara statistik dengan uji Q. Q = terendah Nilai tertinggi Nilai terdekat yang Nilai dicurigai yang Nilai − − Hasil pengujian atau nilai Q yang diperoleh ditinjau terhadap daftar harga Q pada Tabel 3.1, maka apabila Q Q kritis maka data tersebut ditolak Rohman dan Gandjar, 2009. 33 Tabel 3.1 Nilai Q kritis pada Taraf Kepercayaan 95 Banyak data Nilai Q kritis 4 0,831 5 0,717 6 0,621 7 0,570 8 0,524 Untuk menentukan kadar kalsium, kalium, dan magnesium di dalam sampel dengan interval kepercayaan 95, α = 0.05, dk = n-1, dapat digunakan rumus: μ = X ± t ½ α s√n Keterangan : µ = interval kepercayaan X = kadar rata-rata sampel t = harga t tabel sesuai dengan dk = n-1 α = tingkat kepercayaan s = standar deviasi n = jumlah perlakuan

3.5.4.2 Pengujian Beda Nilai Rata-Rata Antar Sampel

Menurut Sudjana 2005, Sampel yang dibandingkan adalah independen dan jumlah pengamatan masing-masing lebih kecil dari 30 dan variansi σ tidak diketahui sehingga dilakukan uji F untuk mengetahui apakah variansi kedua populasi sama σ 1 = σ 2 atau berbeda σ 1 ≠ σ 2 dengan menggunakan rumus: F o = 2 2 2 1 s s Keterangan : F o = Beda nilai yang dihitung s 1 = simpangan baku sampel terbesar s 2 = simpangan baku sampel terkecil