Validasi Metode Analisis TINJAUAN PUSTAKA
24 − Metode penambahan baku standard addition method
Dalam metode penambahan baku, sampel dianalisis lalu sejumlah tertentu analit yang diperiksa ditambahkan ke dalam sampel, dicampur dan dianalisis lagi.
Selisih kedua hasil dibandingkan dengan kadar yang sebenarnya hasil yang diharapkan Harmita, 2004.
Persen Perolehan Kembali =
�
�−
�
�
�
� ∗
� 100 Keterangan:
C
A
= Kadar analit dalam sampel sebelum penambahan baku µgml C
F
= Kadar analit dalam sampel setelah penambahan baku µgml C
A
= Kadar larutan baku dalam sampel µgml Dalam kedua metode tersebut, persen perolehan kembali dinyatakan sebagai
rasio antara hasil yang diperoleh dengan hasil yang sebenarnya. Metode adisi dapat dilakukan dengan menambahkan sejumlah analit dengan konsentrasi tertentu pada
sampel yang diperiksa, lalu dianalisis dengan metode tersebut. Persen perolehan kembali ditentukan dengan menentukan berapa persen analit yang ditambahkan tadi
dapat ditemukan Harmita, 2004. 2. Keseksamaan precision
Keseksamaan adalah ukuran yang menunjukkan derajat kesesuaian antara hasil uji individual, diukur melalui penyebaran hasil individual dari rata-rata jika prosedur
diterapkan secara berulang pada sampel-sampel yang diambil dari campuran yang homogen. Presisi merupakan ukuran keterulangan metode analisis dan biasanya
dinyatakan sebagai simpangan baku relatif dari sejumlah sampel yang berbeda
signifikan secara statistik Harmita, 2004.
25 RSD =
100 ×
X SD
Keterangan :
−
X
= Kadar rata-rata sampel µgml SD
= Standar Deviasi RSD = Relative Standard Deviation
3. Selektivitas Spesifisitas Selektivitas atau spesifisitas suatu metode adalah kemampuan suatu metode
mengukur zat tertentu saja secara cermat dan seksama dengan adanya komponen lain yang mungkin ada dalam matriks sampel. Selektivitas biasanya dinyatakan sebagai
derajat penyimpangan metode yang dilakukan terhadap sampel yang mengandung bahan yang ditambahkan berupa cemaran, hasil urai, senyawa sejenis, dan senyawa
lain yang dibandingkan terhadap hasil analisis sampel yang tidak mengandung bahan lain yang ditambahkan Harmita, 2004.
4. Linearitas dan Rentang Linearitas adalah kemampuan metode analisis yang memberikan respon yang
secara langsung atau dengan bantuan perhitungan matematik yang baik, proporsional terhadap konsentrasi analit dalam sampel. Rentang metode adalah pernyataan batas
terendah dan tertinggi analit yang sudah ditunjukkan dapat ditetapkan dengan
kecermatan, keseksamaan, dan linearitas yang dapat diterima Harmita, 2004.
5. Batas Deteksi dan Batas Kuantitasi Batas deteksi adalah jumlah analit terkecil dalam sampel yang dapat dideteksi
yang masih memberikan respon signifikan dibandingkan dengan blangko. Batas kuantitasi merupakan parameter pada analisis dan diartikan sebagai kuantitas analit
26 terkecil dalam sampel yang masih dapat memenuhi kriteria cermat dan seksama
Harmita, 2004 Simpangan baku
�
�� �
� = �
∑�−��
2
�−2
Batas Deteksi LOD =
3 � �
�� �
� �����
Batas Kuantitasi LOQ =
10 � �
�� �
� �����
6. Ketangguhan Metode Ruggedness Ketangguhan metode adalah derajat ketertiruan hasil uji yang diperoleh dari
analisis sampel yang sama dalam berbagai kondisi uji normal, seperti laboratorium, analisis, instrumen, bahan pereaksi, suhu, dan hari yang berbeda. Ketangguhan
metode dinyatakan sebagai tidak adanya pengaruh perbedaan operasi atau lingkungan kerja terhadap hasil uji Harmita, 2004.
7. Kekuatan Robustness Kekuatan suatu metode adalah dengan membuat variasi parameter-parameter
penting dalam suatu metode secara sistematis lalu mengukur pengaruhnya pada pemisahan Gandjar dan Rohman, 2007.
27