Dampak Negatif Air Minum Rendah Mineral Dan Demineral Terhadap Kesehatan
16 dihambat atau tidak diserap. Dengan demikian dapat menghindari penyakit-penyakit
yang diakibatkan oleh logam toksis tersebut Silalahi, 2014. Kesadaran akan pentingnya mineral dan unsur penting lainnya dalam air
minum telah terjadi selama ribuan tahun. Air demineralisasi diartikan sebagai air yang hampir atau tidak mengandung mineral sama sekali. Air demineral tanpa
penambahan mineral tidak sesuai untuk air minum karena sangat agresif terhadap wadah atau pipa penyalur yang terbuat dari logam, tidak memberi rasa dan tidak
mengandung mineral tertentu yang diperlukan tubuh. Air rendah mineral berdampak negatif terhadap mekanisme homeostatis yang menyangkut metabolisme mineral dan
air dalam tubuh. Merangsang diuresis sehingga menambah ekskresi dari ion-ion intraselluler dan ekstraselluler dari tubuh yang selanjutnya mempengaruhi proses
fisiologis dalam tubuh. Dan jika air rendah mineral diminum, maka usus akan memberikan mineral ke air ini yang diambil dari cadangan dalam tubuh, kemudian
dikeluarkan bersama mineral dari tubuh Kozisek, 2004; Silalahi, 2011.
2.7 Analisis Mineral Dalam Air Minum 2.7.1 Titrasi Kompleksometri
Titrasi kompleksometri digunakan untuk menentukan kandungan garam- garam logam, dimana dasar penentuannya melibatkan pembentukan kompleks atau
ion kompleks. Kompleks ini adalah kompleks yang dibentuk melalui reaksi sebuah ion logam, kation, dangan sebuah anion atau molekul netral. Etilen diamin tetra
asetat EDTA merupakan titran yang sering digunakan Day, 1998. Untuk deteksi titik akhir titrasi digunakan indikator zat warna. Indikator zat
warna ditambahkan pada larutan logam pada saat awal sebelum dilakukan titrasi dan
17 akan membentuk kompleks berwarna. Pada saat titik akhir titrasi ada sedikit
kelebihan EDTA maka kompleks indikator-logam akan pecah dan akan menghasilkan warna yang berbeda. Indikator yang dapat digunakan untuk titrasi
kompleksometri ini adalah hitam eriokrom, mureksid, jingga pirokatekol, jingga xilenol, kalmagit, dan biru hidroksi naftol Gandjar dan Rohman, 2007.