164
Main Menu Preprocessor Sections Beam Plot Section
4.2. Hasil Perilaku Torsi Pada Profil I dengan Menggunakan Program
ANSYS a.
Lendutan Batang AB
Nilai maksimum lendutan pada Batang AB yang didapat yaitu 1,30354 mm di tengah bentang .
Gambar 4.3 Distribusi lendutan Profil I pada batang AB
165
b. Batang CD
Nilai maksimum lendutan pada Batang AB yang didapat yaitu 0,72933 mm di tengah bentang .
Gambar 4.4. Distribusi lendutan Profil I pada Batang CD
c. Sudut Puntir
Nilai maksimum sudut puntir yaitu 0,421761 °. Untuk Distribusi sudut
puntir di per titik balok dapat dilihat di Gambar 4.4
166
Gambar 4.5 Distribusi sudut torsi pada Profil I
d. Tegangan Geser
Diagram distribusi hasil dari analisis dengan menggunakan Program ANSYS. Pada Gambar 4.5, Distribusi Tegangan Geser yang dihasilkan
adalah kombinasi dari tegangan akibat torsi murni pada flens dan web profile , dan tegangan akibat torsi terpilin pada flens profil. Tegangan
geser maksimum yaitu 222,089 Mpa terjadi di flens profil di tumpuan balok.
167
a. Tampak atas Profil
b. Tampak Samping Profil
Gambar 4.6.Distribusi Tegangan Geser pada Profil I
168
Gambar 4.7.Trayektori Tegangan Geser XY akibat Torsi.
e. Tegangan Normal Akibat Torsi
Analisis yang dilakukan dengan menggunakan program ANSYS dilakukan per tahap. Yang pertama yaitu hanya akibat torsi. Jadi
Tegangan Normal yang dihasilkan pada gambar 4.4 adalah akibat lentur
15 30
45 60
75 -15
-30 -45
-60 -75
15 30
45 60
75 90
105 120
135
75
-15 -30
-45 -60
-75 -90
-105 -120
-135 -150
150 220
210 200
150 70
50 30
13 10
3 1.7
0.09 0.01
6 z
y x
169
lateral dimana tegangan maksimum terjadi di z = L2 dengan nilai maksimum = 446.128 MPa.
Gambar 4.8. Distribusi Tegangan Normal Akibat Lentur Lateral pada Profil I
f. Tegangan Normal akibat Lentur Biasa
Distribusi tegangan normal akibat lentur biasa ditunjukkan pada Gambar 4.5 dimana tegangan maksimum terjadi di z = L2 yaitu sebesar 17,9371
Mpa.
170
Gambar 4.9.Distribusi Tegangan Normal Akibat Lentur Biasa pada Profil I
g. Tegangan Geser akibat Lentur Biasa