7
• Bersifat elastis, dimana baja mempunyai perilaku yang cukupdekat dengan asumsi-asumsi yang digunakan untuk melakukananalisa,
sebab baja memiliki perilaku elastis hingga tegangan yangcukup tinggi mengikuti hukum hooke. Dan momen Inersia dari suatuprofil
baja juga dapat dihitung dengan pasti sehingga memudahkandalam melakukan analisastruktur.
• Daktilitas baja cukup tinggi, karena suatu batang baja yangmenerima tegangan tarik yang tinggi akan mengalami regangan tarik cukup
besar sebelum terjadinya keruntuhan. • Dan beberapa keuntungan lain dari pemakaian bajaadalah kemudahan
dalam penyambungan antarelemen yang satu denganyang lainnya dengan menggunakan baut sehingga pembentukansecara
makrostruktur dapat lebih fleksibel dan mampu membentukstruktur dengan kualitas daya seni tinggi.
2.1.1. Sifat-sifat mekanik Baja
Agar dapat memahami perilaku suatu struktur baja, maka seorang ahli struktur harus memahami pula sifat-sifat mekanis dari baja. Model pengujian yang
paling tepat untuk mendapatkan sifat-sifat mekanik dari material baja, adalah dengan melakukan uji tarik terhadap suatu benda uji baja. Uji tekan tidak dapat memberikan
data yang akurat terhadap sifat-sifat mekanik material baja, karena disebabkan adanya kemungkinan terjadinya tekuk pada benda uji, yang mengakibatkan adanya
ketidak stabilan dari benda uji tersebut, selain itu perhitungan tegangan yang terjadi pada benda uji lebih mudah dilakukan untuk uji tarik daripada uji tekan.
8
Dan setelah dilakukan uji tekan, maka hasilnya akan dibuat dalam suatu bentuk kurva Tegangan–Regangan untuk melihat laju regangannya terhadap
pengaruh tegangannya. Nilai tegangan f yang terjadi dalam benda uji diplot dalam sumbu vertikal, sedangkan regangan ε yang merupakan perbandingan antara
pertambahan panjang terhadap panjang mula- mula ΔLL yang diplot dengan sumbu
horizontal.
Gambar 2.1. kurva tegangan regangan f vs ε dari materi baja
9
Dalam gambar Kurva Tegangan-Regangan diatas juga diterangkan posisi setiap titik-titik penting dari kurva tersebut, berikut:
1. Adanya daerah linier yang juga merupakan bagian yang berlaku Hukum
Hooke, kemiringan dari bagian kurva yang lurus-linier ini disebut sebagai Modulus Elastisitas atau Modulus Young..
2. Adanya daerah Elastic, yang pada daerah ini jika beban dihilangkan, maka
benda uji akan kembali ke bentuk semula atau dikatakan bahwa benda uji tersebut masih bersifat elastis.
3. Daerah plastis yang dibatasi oleh regangan antara 1,2-1,5 hingga 2,
dimana pada bagian ini regangan mengalami kenaikan akibat tegangan konstan sebesar tegangan batasnya. Daerah ini dapat menunjukkan pula
tingkat daktilitas dari material baja tersebut. Perlu kita ketahui bahwa pada baja mutu tinggi terdapat pula daerah plastis, namun pada daerah ini tegangan
masih mengalami kenaikan. Maka untuk baja mutu tinggi sulit melakukan analisa plastis karena tidak memiliki daerah plastis.
4. Daerah penguatan regangan strain-hardening. Untuk regangan lebih besar
dari 15-20 kali regangan elastis maksimum, tegangan kembali mengalami kenaikan namun dengan kemiringan yang lebih kecil dari daerah elastis. Dan
kemiringan daerah itu disebut dengan Modulus penguatan regangan. Sesuai peraturan SNI, sifat mekanik baja yang dipakai adalah:
Modulus Elastisitas E = 210.000 Mpa Poison ratio
= 0.30 Modulus Geser G
= 81.000 Mpa
10
2.2. Balok Profil Baja dan Bentuk-Bentuknya