Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dewasa ini, semakin berkembangnya dunia arsitektur untuk mendesain bangunan yang tidak simetris dan tidak beraturan, maka torsi menjadi sangat penting untuk diperhatikan dan diperhitungkan. Pengaruh torsi puntir terkadang sangat berperan penting dalam desain struktur. Kasus torsi sering dijumpai pada balok induk yang memiliki balok – balok anak dengan bentang yang tak sama panjang. Pada tahun 1853, insinyur Prancis yang bernama Adhemar Jean Barre de Saint Venant mengemukakan pada French Academy of Sciences tentang teori puntir torsi klasik yang menjadi dasar analisa dewasa ini, Ia mengatakan bahwa jika batang dengan penampang bukan lingkaran, bila dipuntir maka penampang yang semula datar tidak akan menjadi datar lagi setelah dipuntir, penampang ini menjadi terpilin warping keluar bidang. Pada masalah torsi, perubahan bentuk keluar bidang atau pengaruh pilin warping harus ditinjau di samping pengaruh rotasi atau puntir menerus . Torsi merupakan efek momen termasuk putaran puntiran yang terjadi pada penampang tegak lurus terhadap sumbu utama dari elemen. Beban lateral dapat mengakibatkan torsi pada bangunan ketika beban lateral tersebut cenderung memutar bangunan tersebut dengan arah vertikal. Hal ini terjadi ketika pusat beban tidak tepat dengan pusat kekakuan elemen vertikal beban lateral – sistem ketahanan struktur tersebut. Eksentrisitas diantara pusat kekakuan dan massa bangunan dapat menyebabkan gerakan torsi selama terjadinya gempa. Torsi ini dapat meningkatkan 2 displacement pada titik ekstrim bangunan dan menimbulkan masalah pada elemen penahan lateral yang berlokasi pada tepi gedung. Astariani, 2014 Dalam torsi ada 3 jenis analisa antara lain: a. Torsi pada tampang tebal seperti bujur sangkar, bulat dan persegi panjang. b. Torsi pada tampang tipis terbuka seperti profil I, profil canal, profil z. c. Torsi pada tampang tipis tertutup seperti tampang hollow dan pipa. Kesemuanya teori torsi tersebut akan mengacu kepada soap film analogi. Timoshenko, 1986, Tarigan J, 2014. Peran program computer untuk melakukan analisis dan desain struktur memegang peranan yang sangat penting, hal ini disebabkan karena kemampuannya dalam mengolah dan menganalisis data dengan kecepatan dan ketelitian yang sangat tinggi. Keterbatasan waktu untuk melakukan perhitungan dan desain suatu struktur beton maupun baja tidak menutup kemungkinan akan mengakibatkan kesalahan – kesalahan dalam perhitungan apabila perhitungan tersebut dilakukan secara manual tanpa bantuan program computer. Sulitnya memprediksi pengaruh torsi yang terjadi sehingga efek dari torsi sering diabaikan oleh perencana dalam merencanakan struktur padahal torsi harus direncanakan untuk menjamin struktur itu kuat. Dengan berkembangnya teknologi, perhitungan mekanika khususnya torsi dapat dihitung dengan bantuan program ANSYS. Program ini dapat menguntungkan karena dapat menghitung yang detail dan rumit serta mengurangi kesalahan perhitungan. Maka dari itu, melalui tugas akhir ini penulis akan melakukan penelitian dengan judul “Perbandingan Perilaku Torsi Pada Tampang Tipis Terbuka Dengan Cara Analitis Dan Program Ansys”. 3

1.2 Perumusan Masalah