Struktur Skrip Struktur Tematik

konflik internal atau: konflik batin adalah konflik yang terjadi dalam hati, jiwa seseorang tokoh atau: tokoh-tokoh cerita. 35 Ada satu hal lagi yang sangat menentukan arah perkembangan plot adalah klimaks. Menurut Stanton, klimaks adalah saat konflik telah mencapai tingkat intensitas tertinggi, dan saat hal itu merupakan sesuatu yang tidak dapat dihindari kejadiannya. Artinya, berdasarkan tuntutan dan kelogisan cerita, perisatiwa dan saat itu memang harus terjadi tidak boleh tidak. 36

2. Struktur Skrip

Struktur skrip melihat bagaimana strategi penulis cerita mengisahkan atau menceritakan peristiwa sesuai dengan plotnya, dan berdasarkan nilai konstruksi dramatik sebuah cerita dalam skenario. Dalam berita, wartawan menggunakan beberapa perangkat dalam struktur skrip ini yaitu What apa, When kapan, Who siapa, Where di mana, Why mengapa dan How bagaimana. Begitu juga dengan penulis cerita tetap menggunakan unsur-unsur tersebut dalam mengisahkan cerita, namun sudah dikemas dalam unsur-unsur skenario film. Cerita adalah perjuangan protagonis dalam mengatasi problema tama dan untuk bisa mencapai goal. Lintasan perjuangan terssebut berupa rangkaian adegan, yakni adegan yang merupakan pokok-pokok cerita, adegan-adegan yang indah dan memiliki nilai dramatik, yakni yang mengandung konflik, suspense, ketakutan dan sebagainya. 37

3. Struktur Tematik

35 Ibid., h. 124. 36 Ibid., h. 127. 37 Misbach Yusa Biran, Teknik Menulis Skenario Film Cerita yogyakarta: Pustaka Jaya, 2006, h. 128. Struktur tematik berhubungan dengan cara penulis cerita mengungkapkan pandangannya atas peristiwa ke dalam proposisi, kalimat, atau hubungan antarkalimat yang membentuk teks secara keseluruhan. Perangakat framing yang digunakan adalah detail, koherensi, bentuk kalimat dan kata ganti. Melalui perangkat-perangkat ini membantu melihat bagaimana pemahaman itu diwujudkan dalam bentuk yang lebih kecil. Detail merupakan strategi komunikator mengekspresikan sikapnya dengan cara yang implisit. Komunikator detail dalam mengemas pesan, mana yang dikembangkan dan mana yang diceritakan dengan detail yang besar, akan menggambarkan bagaimana wacana yang dikembangkan oleh media. 38 Koherensi adalah pertalian atau jalinan antarkata, proposisi, atau kalimat. Sehingga cerita yang tidak berhubungan sekalipun dapat menjadi berhubungan ketika seseorang menghubungkannya. Koherensi memiliki beberapa macam kategori: pertama, koherensi sebab- akibat, yaitu proposisi atau kalimat satu dipandang akibat atau sebab dari proposisi lain. Kedua, koherensi penjelas, yakni proposisi atau satu kalimat sebagai penjelas proposisi atau kalimat lain. Ketiga, koherensi pembeda, yakni proposisi atau kalimat satu dipandang menjadi kebalikan atau lawan dari proposisi atau kalimat lain. 39 Adapun kalimat adalah satuan bahasa terkecil, dalam wujud lisan atau tulisan, yang mengungkapkan pikiran yang utuh. Gagasan yang tunggal 38 Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media Yogyakarta: LKiS, 2006, cet. Ke-6, h. 238. 39 Eriyanto, Analisis Framing, 2. 263. dinyatakan dalam kalimat tunggal, dan gagasan yang bersegi dinyatakan dalam kalimat majemuk. 40 Perangkat lain adalah proposisi, menurut Poespoprodjo proposisi adalah suatu penuturan yang utuh, atau ungkapan keputusan dalam kata-kata atau juga manifestasi luaran dari sebuah keputusan. 41 Kata ganti adalah elemen untuk memanipulasi bahasa dengan menciptakan suatu komunitas imajinatif. Kata ganti merupakan alat yang dipakai oleh komunikator untuk menunjukkan di mana posisi seseorang dalam wacana. 42

4. Struktur Retoris