Prolog
01. INT. RUMAH SAKIT – SIANG
Ini kejadian dua puluh tahun lalu, kampung besar Jakarta ketambahan beban empat penduduk yang nantinya harus dibikinkan
KTP, dan disediakan lowongan kerja. Empat orang Ibu sedang melahirkan di tempat dan waktu yang
sama
02. EXT. POSYANDU – SIANG
Keempat anak itu kini sudah bisa merangkak, sedang lucu- lucunya. Berkat air susu ibu, mereka tumbuh dengan cepat. Dari
sisa anggaran korupsi pejabat, mereka masih bisa mendapatkan pelayanan kesehatan gratis.
Ibu-ibu sedang sibuk dengan balita-balitanya
03. INT. RUANG KELAS SD – SIANG
Mereka selalu kompak bersama. Sekarang ini mereka menikmati pendidikan gratis wajib belajar sembilan tahun, walaupun yang
disediakan pemerintah sangat terbatas. Walaupun kadang-kadang masih juga dimintai sumbangan di sekolah.
Anak-anak SD memberikan uang di kotak amal sekolah
04. EXT. SUNGAI KOTOR – SORE
Walaupun fasilitas tempat bermain yang disediakan pemerintah sangat terbatas. semuanya habis buat jatah bisnis konglomerat.
Diharapkan mereka dapat menjadi anak-anak yang sehat jasmani dan rohani.
Anak-anak sedang mandi di sungai kotor yang terletak persis di belakang gedung-gedung pencakar langit
05. INT. KANTOR POLISI – SIANG
Pada suatu hari sebuah bis dibajak anak-anak SMP untuk tauran. Tapi itu bukan mereka.
Empat orang anak SMP ditangkap polisi Selanjutnya tidak ada yang pantas dicatat dari kehidupan.
Koran-koran lebih banyak menulis berita tentang korupsi dan
KKN para pejabat, serta anggota DPR yang rame-rame study banding nggak jelas ke luar negeri.
Perkenalan Tokoh
06. INT. GEDUNG WISUDA – SIANG
Setelah beberapa tahun kemudian si gadis yang bernama Mae lulus sekolah sekretaris. Mae mengikuti upacara wisuda
07. EXT. PINGGIR JALAN RAYA - SIANG
Padahal cita-cita sebenarnya adalah menjadi Polisi Wanita, maksudnya wanita polisi.
Mae dan kedua orang tuanya menunggu mobil lalu lalang untuk menyebrang jalan, Mae melihat ada Polwan yang sedang membantu
anak-anak kecil menyebrang. Mae berkhayal menjadi Polwan yang sedang memarahi para sopir bajaj yang parkir bukan pada
tempatnya
08. EXT. KAPAL LAUT – SORE