Pesan Moral pada Frame : Menikah Karena Perjodohan

Pernyataan tersebut bukan berarti sebatas keinginan biasa, karena kalimat yang maknanya ‘menjaga keturunan’ dilakukan berulang-ulang khususnya pada sequence 1, berarti ada makna atau pesan yang ingin disampaikan oleh sutradara pada penonton berupa moral-sosial, karena pernikahan merupakan pranata sosial dan sudah menjadi fitrah setiap manusia untuk hidup berpasang- pasangan. Adanya sebuah keluarga dapat menyambung keturunan, memperkokoh kesatuan dan meningkatkan solidaritas, sehingga keberadaan mereka bagaikan bangunan bertingkat di mana bagian yang satu memperkuat bagian yang lainnya.

2. Pesan Moral pada Frame : Menikah Karena Perjodohan

a. Kategori Hubungan Manusia Dengan Tuhan Secara umum, perkawinan yang diatur oleh ayah atau wali itu tampak lebih baik, karena dalam islam pemilihan pasangan oleh seorang wanita tergantung pada kuasa yaitu ayah atau wali. “Bu Mardi : Kita cariin jodoh aja buat si Mae Pak, biar lepas tanggung jawab kita.” Maksud dari kalimat di atas adalah, saran atas Ibu Mardi kepada suaminya yaitu ayah Mae untuk segera melakukan pemilihan jodoh buat Mae. Akan tetapi harus digaris bawahi bahwa dalam film ini bukan berarti memperlihatkan keegoisan orang tua, namun ada kepedulian dan kewajiban orang tua untuk mencarikan putrinya lelaki yang baik dan cocok untuk menjadi suaminya lalu menikahkannya dengan si lelaki tersebut. Penulis merasa bahwa yang demikian juga termasuk pesan moral terhadap penonton, bahwa seorang anak adalah amanat dari Allah yang harus dijaga dan dididik dengan baik. Karena ini merupakan bentuk ibadah manusia terhadap Tuhannya dengan menunaikan amanat tersebut. Namun perlu diingat juga bahwa perkawinan dalam agama Islam hanya dapat dilakukan dengan persetujuan bebas kerelaan dari kedua pihak. Pada film ini, Mae sebagai korban perjodohan sangat terpaksa untuk memutuskan siap menikah sequence 3. Kondisi seperti inilah yang harus dilihat dan diperhatikan oleh masyarakat atau orang tua yang ingin menjodohkan anaknya. Walaupun niat dan tujuan orang tua adalah demia kebaikan putrid dan putra mereka, akan tetapi keadaan yang demikian akan menjadi boomerang bagi kehidupan anak mereka, dalam konteks ini adalah Mae. Karena tidak ada keinginan Mae untuk menikah, dan tidak ada rasa cinta diantara mereka, sehingga ditakutkan akan mengakibatkan keburukan di kehidupan rumah tangganya nanti. b. Kategori Hubungan Manusia Dengan Diri Sendiri Sikap Mae dalam menghadapi perjodohan yang dilakukan kedua orang tuanya dalam film ini bukan pesan yang ingin disampaikan, akan tetapi sikap yang melanggar norma nilai moral itu semata-mata sebagai bumbu komedi dalam film ini sequence 3. Namun secara tidak langsung ada pesan terselubung yang ingin disampaikan berupa sikap keterbukaan dan penonton juga dihimbau melalui frame ini agar mengambil keputusan dengan hati dan pikiran. Untuk mendapatkan rasa ketenangan dan kedamaian dalam hidup berumah-tangga, maka senantiasa tidak ada keterpaksaan dalam memutuskan untuk menikah, sehingga akan terciptalah pernikahan yang indah dan harmonis. c. Kategori Hubungan Manusia Dengan Lingkungan Sosial Frame Menikah karena Perjodohan mengandung pesan moral berupa sikap mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan baik itu dalam masalah sosial maupun masalah keluarga sekalipun. Sesuai dengan paham negara kita yaitu demokrasi, maka adanya kewajiban seseorang untuk menghormati orang lain dalam berpendapat. Hal ini terbukti pada dialog yang tercantum pada scene 26 sebagai berikut: “Bu Mardi : Gimana, kamu suka?” Tidak sedikit orang tua yang menganggap bahwa kehidupan anaknya adalah hak dari orang tuanya. Akan tetapi film ini mengingatkan bahwa hak seseorang sejak lahir itu sama. Jadi seorang putera atau puteri punya pilihan sendiri dalam menentukan jalan hidupnya, namun bukan berarti bebas dan tanpa pengawasan orang tua. Orang tua tetap punya wewenang untuk memberikan nasihat atau gambaran yang baik bagi anaknya. Film Get Married ini berhasil menciptakan iklim tersebut, di mana seorang anak menghormati dan menghargai pendapat orang tua dan sebaliknya. Menikah adalah ibadah, menikah dengan terpaksa berarti ibadah dengan terpaksa. Karena menikah bukanlah untuk sementara akan tetapi diharapkan untuk selamanya. Film ini memperlihatkan bahwa keikhlasan dalam beribadah membuahkan kemanisan, dan ibadah yang dipaksakan akan membuahkan kepahitan bagi diri sendiri.

3. Pesan Moral pada Frame : Mencari Bantuan Paranormal Agar Segera