memilih pasangan hidup dengan penuh pertimbangan.
B. Pesan Moral Film Get Married
Setelah penulis mengamati dan menemukan data-data framing tersebut, maka penulis mendapatkan hasil analisa pesan moral yang terdapat dalam film
Get Married. Analisa pesan moral ini dilakukan sesuai dengan kategori- kategori yang terdapat dalam pesan moral.
1. Pesan Moral pada Frame: Menikah Untuk Meneruskan Riwayat
Keluarga
a. Kategori Hubungan Manusia Dengan Tuhan
Seperti telah diketahui, bahwa hukum menikah itu boleh bahkan bisa menjadi kewajiban bagi beberapa pribadi tertentu, seperti yang telah
dijelaskan pada Bab II. Namun, dalam konteks film ini dapat dikatakan menjadi sunah hukum
bagi Mae untuk menikah. Karena Mae memiliki daya untuk mengendalikan kebutuhan biologisnya, akan tetapi ada keinginan untuk memperoleh
keturunan. Jadi, menikah sebagai tujuan meneruskan riwayat keluarga adalah termasuk bentuk pesan moral – hubungan manusia dengan Tuhan, karena
dengan menikah berarti manusia menjauhkan diri dari zinah dan fitnah, yang demikian itu termasuk ibadah atau telah menjalankan perintah Allah dan
Rasul-Nya. b.
Kategori Hubungan Manusia Dengan Diri Sendiri Suatu pernikahan pada prinsipnya mempunyai banyak kebaikan. Melalui
film ini pesan moral juga dikemas dengan ringan namun berisi – penuh makna. Pada frame ini, terkandung pesan moral yang paling sinkron dengan
judul film sendiri yaitu Get Married. Agama apapun senantiasa menghendaki dicapainya suatu perkawinanpernikahan untuk tujuan yang mulia yakni saling
mencintai dan menghasilkan keturunan serta dapat hidup dalam kedamaian. Karena dengan menikah berarti telah menjaga dari perzinahan dan
menciptakan wadah yang bersih sebagai tempat lahirnya generasi. Pesan yang menunjukkan hal ini ada pada skenario scene 23 yang
dikatakan oleh pak Mardi yaitu “
Asal lu tau manusia itu mesti berkembang biak
”
.
Kalimat ini sangat sederhana namun terkandung makna mendalam tentang moral. Ketika suatu individu menikah berarti telah
melakukan kebaikan, karena menikah adalah fitrah manusia, pun karena dengan menikah akan tercipta sebuah keluarga yang jelas nasabnya.
c. Kategori Hubungan Manusia Dengan Lingkungan Sosial
Pada scene 20 terdapat dialog antara Mae si pemeran utama dengan kedua orang tuanya, yang pada intinya orang tua Mae menginginkan keturunan –
darah daging dari Mae. Dari scene ini penulis melihat terdapat pesan moral yang ingin disampaikan oleh sineas yaitu ‘menjaga keturunan’.
Tanpa perkawinan yang sah, tidak akan langgeng wujud manusia di muka bumi ini, sedangkan dengan perkawinan manusia berkembang biak melaui
lahirnya nak laki-laki dan perempuan. Hal ini yang diinginkan kedua orang tua Mae terhadap dirinya. Rasa keinginan yang besar itu diperlihatkan dalam
scene 47, sebagai berikut:
“Pak Mardi : Ya udah, emang nasibnya si Mae jadi perawan tua mao apa lagi
Bu Mardi : Tapi apa kita nggak punya penerus generasi apa?
…”
Pernyataan tersebut bukan berarti sebatas keinginan biasa, karena kalimat yang maknanya ‘menjaga keturunan’ dilakukan berulang-ulang khususnya
pada sequence 1, berarti ada makna atau pesan yang ingin disampaikan oleh sutradara pada penonton berupa moral-sosial, karena pernikahan merupakan
pranata sosial dan sudah menjadi fitrah setiap manusia untuk hidup berpasang- pasangan.
Adanya sebuah keluarga dapat menyambung keturunan, memperkokoh kesatuan dan meningkatkan solidaritas, sehingga keberadaan mereka bagaikan
bangunan bertingkat di mana bagian yang satu memperkuat bagian yang lainnya.
2. Pesan Moral pada Frame : Menikah Karena Perjodohan