Alat Ukur Hubungan Pelatih-Atlet

Artinya, teori tersebut tidak didukung oleh data ditolak. Dengan kata lain, analisis faktor konfirmatori merupakan pengujian terhadap hipotesis nihil H0 : S- ∑ = 0. Artinya, tidak ada perbedaan antara matriks korelasi yang diperoleh dari hasil observasi. 5. Jika teori diterima model fit, langkah selanjutnya menguji hipotesis tentang signifikan tidaknya masing-masing item dalam mengukur apa yang hendak diukur. Uji hipotesis ini dilakukan dengan t-test. Jika nilai t signifikan, berarti item yang bersangkutan signifikan dalam mengukur apa yang hendak diukur. Dengan cara seperti ini, dapat dinilai butir item mana yang valid dan yang tidak valid didalam konteks validitas konstruk.

3.6. Uji Validitas Konstruk Skala Ketangguhan Mental

Peneliti melakukan pengujian validitas terhadap 48 item yang terdapat pada alat ukur ketangguhan mental untuk mengetahui apakah seluruh item bersifat unidimensional, yang berarti hanya mengukur ketangguhan mental. Peneliti melakukan pengujian CFA pertama terhadap masing-masing dimensi ketangguhan mental yaitu dimesi thrive through challenge, sport awareness, tough attitude, dan desire succsess. Hasil uji validitas CFA pertama diuraikan sebagai berikut:

1. Thrive Through Challenge

Dari hasil analisis CFA yang dilakukan terhadap 16 item dengan model satu faktor menunjukkan model tidak fit dengan nilai Chi-Square=605.34, df=104, P- value=0.00000, RMSEA=0.156. Peneliti kemudian melakukan modifikasi terhadap model, dimana kesalahan pengukuran pada beberapa item dibebaskan berkorelasi satu sama lain. Modifikasi dilakukan sebanyak 41 kali sehingga diperoleh model fit dengan nilai Chi-Square=79.47, df=63, P-value=0.07868, RMSEA=0.036. Hasil modifikasi model fit yang diperoleh menjelaskan bahwa seluruh item hanya mengukur satu faktor yaitu ketangguhan mental pada dimensi thrive through challenge. Langkah berikutnya adalah menguji validitas masing-masing item sehingga dapat diketahui apakah item tersebut perlu di drop atau tidak. Dalam hal ini yang diuji adalah hipotesis nihil Ho tentang koefisien muatan faktor item. Pengujian dilakukan dengan melihat nilai t untuk setiap koefisien muatan faktor seperti pada tabel 3.4. Pada tabel 3.4 dapat dilihat bahwa item yang tidak signifikan adalah nomor item 9. Tidak terdapat muatan faktor item yang bernilai negatif. Tabel 3.4 Muatan Faktor Item Thrive Through Challenge No item Loading factor Standard error t -value Keterangan 1 0.60 0.07 9.00 √ 5 0.63 0.07 9.48 √ 9 0.00 0.08 0.05 X 13 0.72 0.06 11.41 √ 17 0.59 0.07 8.76 √ 21 0.55 0.07 8.11 √ 25 0.74 0.06 11.90 √ 27 0.73 0.06 11.71 √ 29 0.73 0.06 11.68 √ 31 0.81 0.06 13.42 √ 33 0.70 0.06 11.05 √ 35 0.62 0.07 9.21 √ 39 0.64 0.07 9.80 √ 43 0.68 0.06 10.62 √ 45 0.54 0.07 8.12 √ 47 0.42 007 5.99 √ Keterangan:tanda √ = signifikan t1.96 dan tanda X= tidak signifikan t1.96 Model fit yang diperoleh merupakan hasil modifikasi dengan membebaskan antar item saling berkorelasi. Semakin banyak korelasi yang terjadi maka