Gambaran Umum Sampel Penelitian

Tscore= 10 × skor faktor + 50 deskripsi statistik, peneliti menghitung setiap item yang valid dan bermuatan positif sehingga diperoleh skor faktor. Skor faktor tersebut dihitung untuk menghindari bias dari kesalahan perngukuran. Jadi, penghitungan skor faktor bukan merupakan penjumlahan tiap item variabel seperti pada umumnya, namun dengan menghitung true score pada tiap skala. Skor faktor yang dianalisis merupakan skor faktor yang bermuatan positif dan signifikan. Setelah memperoleh skor faktor yang telah diubah menjadi Tscore, nilai baku ini kemudian akan dianalisis dalam uji hipotesis korelasi dan regresi. Hal yang sama berlaku untuk seluruh variabel pada penelitian ini. Skor tersebut dapat dilihat pada tabel 4.4. Tabel 4.4 Deskripsi Statistik Variabel Penelitian N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Ketangguhan Mental 200 -0.66 65.72 50.0000 9.67290 Training Instruction 200 11.89 65.68 50.0000 9.46207 Perilaku Demokratis 200 28.31 66.47 50.0000 8.44991 Perilaku Autokratis 200 37.98 70.89 50.0000 8.55127 Dukungan Sosial 200 19.72 65.29 50.0000 8.85650 Umpan Balik Positif 200 20.72 65.29 50.0000 8.81234 Kedekatan Emosional 200 14.98 63.68 50.0000 9.27110 Komitmen 200 16.22 66.62 50.0000 9.12850 Perilaku Komplementer 200 11.84 64.14 50.0000 9.31075 Valid N listwise 200 Pada tabel 4.4 dapat diketahui skor dari training instruction terendah 11.89 dan skor tertinggi 65.68 dengan standar deviasi 9.46207. Skor perilaku demokratis terendah 28.31 dan skor tertinggi 66.47 dengan standar deviasi 8.44991. Skor perilaku autokratis terendah 37.98 dan skor tertinggi 70.89 dengan standar deviasi 8.55127. Skor dukungan sosial terendah 19.72 dan skor tertinggi 65.29 dengan standar deviasi 8.85650. Skor umpan balik positif terendah 20.72 dan skor tertinggi 65.29 dengan standar deviasi 8.81234. Skor terendah kedekatan emosional 14.98 dan skor tertinggi 63.68 dengan standar deviasi 9.27110. Skor terendah komitmen 16.22 dan skor tertinggi 66.62 dengan standar deviasi 9.12850. Skor terendah compelementarity 11.84 dan skor tertinggi 64.14 dengan standar deviasi 9.31075. Terakhir, skor terendah ketangguhan mental -0.66 dan skor tertinggi 65.72 dengan standar deviasi 9.67290 dengan nilai rata -rata dari seluruh variabel sebesar 50. Data skor ketangguhan mental, training instruction, perilaku demokratis, perilaku autokratis, dukungan sosial, umpan balik positif, kedekatan emosional, komitmen dan perilaku komplementer diperoleh melalui angket yang didistribusikan oleh peneliti kepada responden. Dengan data skor yang dimiliki, peneliti kemudian membuat kategorisasi responden untuk menentukan jumlah responden pada tiap variabel yang terbagi dalam tiga kategori yaitu tinggi, sedang, dan rendah.

4.3 Kategorisasi Skor Variabel

Kategorisasi responden bertujuan untuk menempatkan individu kedalam kelompok yang terpisah secara berjenjang menurut suatu kontinum berdasarkan atribut yang diukur. Kontinum berjenjang yang akan peneliti gunakan dalam kategorisasi variabel penelitian terdiri dari kategori tinggi hingga kategori rendah. Sebelum melakukan pengelompokan setiap variabel berdasarkan kategori tinggi, sedang, dan rendah. Peneliti terlebih dahulu menetapkan norma dari skor dengan menggunakan nilai mean dan standar deviasi pada tabel 4.4 dan berlaku pada seluruh variabel. Norma skor tersebut digambarkan dalam tabel 4.5 berikut. Tabel 4.5 Norma Skor Variabel Kategori Rumus Tinggi XM+1SD Sedang M- 1SD ≤ X ≤ M+1SD Rendah X ≤M-1SD Setelah norma kategorisasi tersebut diperoleh, selanjutnya akan dijelaskan perolehan nilai persentase kategorisasi untuk variabel ketangguhan mental, training instruction, perilaku demokratis, perilaku autokratis, dukungan sosial, umpan balik positif, kedekatan emosional, komitmen dan perilaku komplementer.

4.3.1 Kategorisasi Skor Ketangguhan Mental

Berdasarkan data hasil kategorisasi ketangguhan mental, dapat dilihat bahwa atlet yang memiliki ketangguhan mental dalam kategori tinggi sebanyak 16.5 atau 33 atlet, atlet yang memiliki ketangguhan mental kategori sedang sebanyak 72.5 atau 145 atlet, sementara atlet yang memiliki ketangguhan mental kategori rendah sebesar 11 atau 22 atlet. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa atlet yang memiliki ketangguhan mental dalam kategori sedang merupakan yang terbesar dengan 145 atlet atau 72.5 dari total subjek. Kategorisasi skor ketangguhan mental dapat dilihat pada tabel 4.6 berikut: Tabel 4.6 Kategorisasi Skor Ketangguhan Mental Kategorisasi N Persentase Tinggi 33 16.5 Sedang 145 72.5 Rendah 22 11