Uji Validitas Konstruk Skala Ketangguhan Mental

Langkah berikutnya adalah menguji validitas masing-masing item sehingga dapat diketahui apakah item tersebut perlu di drop atau tidak. Dalam hal ini yang diuji adalah hipotesis nihil Ho tentang koefisien muatan faktor item. Pengujian dilakukan dengan melihat nilai t untuk setiap koefisien muatan faktor seperti pada tabel 3.5. Pada tabel 3.5 dapat dilihat bahwa seluruh item signifikan dan tidak terdapat muatan faktor item yang bernilai negatif. Dengan ambang batas koefisien muatan faktor sebesar 0.63. Artinya jika nilai koefisien muatan faktor pada hasil CFA pertama 0.63 maka item tersebut akan diabaikan, sementara item yang tersisa akan tetap digunakan dalam pengujian CFA kedua. Berdasarkan hasil uji CFA pertama pada tabel 3.5 terdapat 3 item pengukuran dimensi sport awareness yang memiliki nilai koefisien 0.63, yaitu item nomor 26, 32, dan 44, sementara sisanya memiliki nilai koefisien 0.63. Dengan hasil ini, maka 3 item tersebut diabaikan, sementara 9 item sisanya akan dilakukan uji CFA kembali. Tabel 3.5 Muatan Faktor Item Sport Awareness No item Loading factor Standard error t -value Keterangan 2 0.68 0.06 10.68 √ 6 0.64 0.07 9.78 √ 10 0.73 0.06 11.79 √ 14 0.73 0.06 11.96 √ 18 0.78 0.06 12.90 √ 22 0.86 0.06 14.97 √ 26 0.56 0.07 8.53 √ 32 0.33 0.07 4.73 √ 34 0.76 0.06 12.68 √ 36 0.76 0.06 11.24 √ 40 0.70 0.06 12.41 √ 44 0.50 0.07 7.50 √ Keterangan:tanda √ = signifikan t1.96 dan tanda X= tidak signifikan t1.96

3. Tough Attitude

Dari hasil analisis CFA yang dilakukan terhadap 12 item dengan model satu faktor menunjukkan model tidak fit dengan nilai Chi-Square=508.36, df=35, P- value=0.00000, RMSEA=0.261. Peneliti kemudian melakukan modifikasi terhadap model, dimana kesalahan pengukuran pada beberapa item dibebaskan berkorelasi satu sama lain. Modifikasi dilakukan sebanyak 14 kali sehingga diperoleh model fit dengan nilai Chi-Square=31.69, df=21, P-value=0.06297, RMSEA=0.051. Hasil modifikasi model fit yang diperoleh menjelaskan bahwa seluruh item hanya mengukur satu faktor yaitu ketangguhan mental pada dimensi tough attitude. Langkah berikutnya adalah menguji validitas masing-masing item sehingga dapat diketahui apakah item tersebut perlu di drop atau tidak. Dalam hal ini yang diuji adalah hipotesis nihil Ho tentang koefisien muatan faktor item. Pengujian dilakukan dengan melihat nilai t untuk setiap koefisien muatan faktor seperti pada tabel 3.6. Pada tabel 3.6 dapat dilihat bahwa terdapat 1 item yg tidak signifikan yakni item nomor 19 dan terdapat 3 item dengan muatan faktor yang bernilai negatif yaitu item nomor 7, 15 dan 28. Dengan ambang batas koefisien muatan faktor sebesar 0.63. Artinya jika nilai koefisien muatan faktor pada hasil CFA pertama 0.63 maka item tersebut akan diabaikan, sementara item yang tersisa akan tetap digunakan dalam pengujian CFA kedua. Berdasarkan hasil uji CFA pertama pada tabel 3.6 terdapat 8 item pengukuran dimensi tough attitude yang memiliki nilai koefisien 0.63, yaitu item nomor 3, 7, 15, 19, 28, 37, 41 dan 46, sementara sisanya memiliki nilai koefisien 0.63. Dengan hasil ini, maka 8 item tersebut diabaikan, sementara 2 item sisanya akan dilakukan uji CFA kembali. Tabel 3.6 Muatan Faktor Item Tough Attitude No item Loading factor Standard error t -value Keterangan 3 0.34 0.07 4.80 √ 7 -0.20 0.07 -2.77 X 11 0.72 0.08 9.16 √ 15 -0.02 0.07 -0.23 X 19 0.13 0.07 1.85 X 23 0.67 0.07 9.70 √ 28 -0.19 0.07 -2.75 X 37 0.96 0.07 14.10 √ 41 0.40 0.07 5.73 √ 46 0.34 0.07 4.84 √ Keterangan:tanda √ = signifikan t1.96 dan tanda X= tidak signifikan t1.96

4. Desire Succsess

Dari hasil analisis CFA yang dilakukan terhadap 12 item dengan model satu faktor menunjukkan model tidak fit dengan nilai Chi-Square=133.27, df=35, P- value=0.00000, RMSEA=0.119. Peneliti kemudian melakukan modifikasi terhadap model, dimana kesalahan pengukuran pada beberapa item dibebaskan berkorelasi satu sama lain. Modifikasi dilakukan sebanyak 10 kali sehingga diperoleh model fit dengan nilai Chi-Square=32.35, df=25, P-value=0.14808, RMSEA=0.038. Hasil modifikasi model fit yang diperoleh menjelaskan bahwa seluruh item hanya mengukur satu faktor yaitu ketangguhan mental pada dimensi desire success. Langkah berikutnya adalah menguji validitas masing-masing item sehingga dapat diketahui apakah item tersebut perlu di drop atau tidak. Dalam hal ini yang diuji adalah hipotesis nihil Ho tentang koefisien muatan faktor item. Pengujian dilakukan dengan melihat nilai t untuk setiap koefisien muatan faktor seperti pada tabel 3.7. Pada tabel 3.7 dapat dilihat bahwa terdapat 1 item yang tidak signifikan dan muatan faktor bernilai negatif yaitu item 20. Dengan ambang batas koefisien muatan faktor sebesar 0.63. Artinya jika nilai koefisien muatan faktor pada hasil CFA pertama 0.63 maka item tersebut akan diabaikan, sementara item yang tersisa akan tetap digunakan dalam pengujian CFA kedua. Berdasarkan hasil uji CFA pertama pada tabel 3.7 terdapat 4 item pengukuran dimensi desire success yang memiliki nilai koefisien 0.63, yaitu item nomor 4, 20, 24, dan 48, sementara sisanya memiliki nilai koefisien 0.63. Dengan hasil ini, maka 4 item tersebut diabaikan, sementara 6 item sisanya akan dilakukan uji CFA kembali. Tabel 3.7 Muatan Faktor Item Desire Success No item Loading factor Standard error t -value Keterangan 4 0.36 0.07 5.17 √ 8 0.68 0.06 10.93 √ 12 0.74 0.06 12.12 √ 16 0.86 0.06 14.17 √ 20 -0.15 0.07 -2.01 X 24 0.58 0.07 8.61 √ 30 0.85 0.06 13.82 √ 38 0.69 0.07 10.03 √ 42 0.64 0.06 9.95 √ 48 0.47 0.07 7.00 √ Keterangan:tanda √ = signifikan t1.96 dan tanda X= tidak signifikan t1.96 Setelah melakukan CFA pertama terhadap dimensi dari dependent variable, selanjutnya peneliti melakukan CFA kedua dengan seluruh item yang signifikan dan memiliki koefisien muatan faktor 0.63. Dari hasil analisis CFA kedua yang dilakukan terhadap 26 item dengan model satu faktor menunjukkan model tidak fit dengan nilai Chi-Square=1792.03, df=299, P-value=0.00000, RMSEA=0.158. Tabel 3.8 Muatan Faktor Item Ketangguhan Mental No item Loading factor Standard error t -value Keterangan 2 0.66 0.06 10.30 √ 5 0.54 0.07 8.25 √ 6 0.54 0.07 8.18 √ 8 0.69 0.06 11.20 √ 10 0.74 0.06 11.90 √ 11 -0.11 0.07 -1.54 X 12 0.75 0.06 12.21 √ 13 0.75 0.06 12.87 √ 14 0.69 0.06 11.33 √ 16 0.72 0.06 11.59 √ 18 0.77 0.06 12.98 √ 22 0.85 0.06 14.73 √ 23 0.06 0.07 0.87 X 25 0.63 0.06 10.01 √ 27 0.74 0.06 12.23 √ 29 0.75 0.06 12.32 √ 30 0.76 0.06 12.37 √ 31 0.66 0.06 10.52 √ 33 0.58 0.07 8.71 √ 34 0.75 0.06 12.33 √ 36 0.75 0.06 12.30 √ 38 0.60 0.06 9.38 √ 39 0.68 0.06 10.92 √ 40 0.70 0.06 11.15 √ 42 0.72 0.06 11.76 √ 43 0.68 0.06 10.81 √ Keterangan:tanda √ = signifikan t1.96 dan tanda X= tidak signifikan t1.96 Peneliti kemudian melakukan modifikasi terhadap model, dimana kesalahan pengukuran pada beberapa item dibebaskan berkorelasi satu sama lain. Modifikasi dilakukan sebanyak 120 kali sehingga diperoleh model fit dengan nilai Chi- Square=208.17, df=179, P-value=0.06682, RMSEA=0.029. Hasil modifikasi model fit yang diperoleh menjelaskan bahwa seluruh item hanya mengukur satu faktor yaitu ketangguhan mental. Berdasarkan hasil uji CFA kedua pada tabel 3.8 terdapat 6 item pengukuran ketangguhan mental yang memiliki nilai koefisien 0.63, yaitu item nomor 2, 5, 10, 22, 31 dan 36, sementara sisanya memiliki nilai koefisien 0.63. Dengan hasil ini, maka 6 item tersebut diabaikan, sementara 20 item sisanya akan digunakan dalam analisis regresi. 3.7. Analisa Faktor Eksploratori Skala Ketangguhan Mental Peneliti memiliki asumsi bahwa terdapat masalah pengukuran pada skala ketangguhan mental. Asumsi peneliti berdasarkan hasil uji validitas konstruk dan expert judgement yang menjelaskan terdapat beberapa indikator masalah pengukuran diantaranya: 1. Hanya terdapat 20 dari 48 item yang dinyatakan valid. Hal ini berarti bahwa item yang memenuhi kriteria validitas t-value 1.96 dan koefisien muatan faktor 0.63 kurang dari 50. 2. Model mengalami modifikasi sebanyak 120 kali. 3. Mayoritas antar item berkorelasi lebih dari 3 kali. Menurut Lestari komunikasi personal, 2014, jika sebuah item memiliki korelasi sekurang- kurangnya dengan 3 item lain pada konstruk yang sama maka item tersebut terdapat kecenderungan multidimensional. Berdasarkan hal tersebut, maka item sebaiknya tidak digunakan karena dinilai kurang mewakili konstruk. Berdasarkan indikator masalah pengukuran yang ditemukan, maka peneliti mengambil gagasan awal bahwa jumlah faktor yang diukur dalam skala ketangguhan mental cenderung tidak sesuai dengan jumlah sebenarnya. Menurut Henson dan Roberts dalam Gucciardi et.al., 2009 dalam sebuah pengembangan alat ukur akan terdapat kemungkinan kesalahan ketika menteorikan jumlah faktor suatu variabel. Hal ini mendorong peneliti untuk melakukan Exploratory Factor Analysis EFA untuk mencari jumlah faktor yang diukur oleh skala ketangguhan mental. Peneliti menggunakan metode ekstraksi: Maximum Likelihood dan metode rotasi: Varimax dengan Kaiser Normalization. Jumlah faktor ditentukan berdasarkan besaran eigenvalue lebih besar dari 1.0 Guttman dalam Thompson, 2004. Dari hasil analisis EFA lihat lampiran 4 yang dilakukan terhadap 48 item skala ketangguhan mental. Diteorikan bahwa skala tersebut mengukur 10 faktor eigenvalue 1.0. Faktor 5, 7, 8, dan 9 masing-masing hanya diukur oleh satu item. Faktor 5 diukur oleh item 43, faktor 7 diukur oleh item 39, faktor 8 diukur oleh item 2, dan faktor 9 diukur oleh item 1. Menurut Lestari komunikasi personal, 2014, faktor yang hanya diukur oleh satu item sebaiknya tidak digunakan. Hal ini mempertimbangkan bahwa jika item tersebut gugur maka tidak ada item lain yang mengukur faktor tersebut, kemudian terdapat kecenderungan bahwa item yang mengukur faktor tersebut multidimensional dengan faktor lain. Pertimbangan berikutnya adalah item tersebut cenderung tidak memenuhi syarat validitas item yang salah satunya adalah bersifat unidimensional. Pada faktor 10 tidak ada item yang secara utuh mengukur faktor 10. Hal ini dapat terjadi karena nilai eigenvalue faktor 10 yang kemungkinan masih lebih dari 1.0 sehingga dianggap memenuhi syarat. Item 10 dan item 30 yang diteorikan mengukur faktor 10 ternyata multidimensional dengan faktor 1. Koefisien muatan faktor 1 pada item 10 dan item 30 lebih besar jika dibandingkan dengan faktor 10 lihat lampiran 4, sehingga item 10 dan item 30 diteorikan mengukur faktor 1. Berdasarkan hasil EFA bahwa gagasan awal peneliti yang menyatakan bahwa “skala ketangguhan mental tidak mengukur jumlah faktor yang tidak sesuai dengan seharusnya ” menjadi diterima. Sebab terdapat lima faktor yang diukur oleh sekurang-kurangnya dua item yaitu faktor 1, faktor 2, faktor 3, faktor 4 dan faktor 6. Dengan demikian, bahwa hasil EFA penelitian ini berbeda dengan hasil dari penelitian Gucciardi et.al. 2009 yang menghasilkan 4 faktor. Selain itu, perbedaan hasil EFA dalam penelitian ini terdapat pada komposisi item yang mengukur masing-masing faktor. Tabel 3.9 Blueprint Hasil EFA Skala Ketangguhan Mental No. No.Item Jumlah 1 Faktor 1 2, 7, 8, 10, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 20, 21, 22, 26, 27, 28, 30, 34, 35, 36, 38, 39, 40, 42, 43, 44 26 2 Faktor 2 1, 24, 25, 29, 31, 32, 33, 45, 46, 47, 48 11 3 Faktor 3 3, 11, 23, 37, 41 5 4 Faktor 4 4, 5, 6, 9 4 5 Faktor 6 18 19 2 Jumlah 48 48

3.8. Uji Validitas Konstruk Skala Perilaku Kepemimpinan Pelatih

Skala ini memiliki lima dimensi, yaitu training and instruction, perilaku demokratis, perilaku autokratis, dukungan sosial, dan umpan balik positif.

1. Training and Instruction

Dari hasil analisis CFA yang dilakukan terhadap 13 item dengan model satu faktor, menunjukkan model tidak fit dengan nilai Chi-Square=244.51, df=65, P- value=0.00000, RMSEA=0.118. Peneliti kemudian melakukan modifikasi terhadap model, dimana kesalahan pengukuran pada beberapa item dibebaskan berkorelasi satu sama lain. Modifikasi dilakukan sebanyak 12 kali sehingga diperoleh model fit dengan nilai Chi-Square=70.39, df=53, P-value=0.05522, RMSEA=0.041. Hasil modifikasi model fit yang diperoleh menjelaskan bahwa seluruh item hanya mengukur satu faktor yaitu perilaku kepemimpinan pelatih pada dimensi training and instruction. Langkah berikutnya adalah menguji validitas masing-masing item sehingga dapat diketahui apakah item tersebut perlu di drop atau tidak. Dalam hal ini yang diuji adalah hipotesis nihil Ho tentang koefisien muatan faktor item. Pengujian dilakukan dengan melihat nilai t untuk setiap koefisien muatan faktor seperti pada tabel 3.10. Pada tabel 3.10 dapat dilihat bahwa seluruh item signifikan dan bermuatan positif. Dengan ambang batas koefisien muatan faktor sebesar 0.63. Artinya jika nilai koefisien muatan faktor pada hasil CFA pertama 0.63 maka item tersebut akan diabaikan, sementara item yang tersisa akan tetap digunakan dalam pengujian CFA kedua. Berdasarkan hasil uji CFA pertama pada tabel 3.10 terdapat 2 item pengukuran dimensi training and instruction yang memiliki nilai koefisien 0.63, yaitu item nomor 1 dan 33, sementara sisanya memiliki nilai koefisien 0.63. Dengan hasil ini, maka kedua item tersebut diabaikan, sementara 11 item sisanya akan dilakukan uji CFA kembali. Tabel 3.10 Muatan Faktor Item Training and Instruction No item Loading factor Standard error t -value Keterangan 1 0.60 0.07 9.03 √ 6 0.69 0.06 11.05 √ 11 0.71 0.06 11.30 √ 16 0.72 0.06 11.54 √ 21 0.65 0.06 10.07 √ 26 0.69 0.06 10.99 √ 29 0.75 0.06 12.15 √ 31 0.77 0.06 12.54 √ 33 0.56 0.07 8.44 √ 35 0.70 0.06 11.15 √ 37 0.77 0.06 12.56 √ 39 0.68 0.06 10.57 √ 40 0.81 0.06 13.61 √ Keterangan:tanda √ = signifikan t1.96 dan tanda X= tidak signifikan t1.96 Setelah melakukan CFA pertama terhadap dimensi dari independent variable, selanjutnya peneliti melakukan CFA kedua dengan seluruh item yang signifikan dan memiliki koefisien muatan faktor 0.63. Dari hasil analisis CFA kedua yang dilakukan terhadap 11 item dengan model satu faktor menunjukkan model tidak fit dengan nilai Chi-Square=154.66, df=44, P-value=0.00000, RMSEA=0.112. Peneliti kemudian melakukan modifikasi terhadap model, dimana kesalahan pengukuran pada beberapa item dibebaskan berkorelasi satu sama lain. Modifikasi kedua dilakukan sebanyak 8 kali sehingga diperoleh model fit dengan nilai Chi- Square=43.30, df=36, P-value=0.18783, RMSEA=0.032. Hasil modifikasi model fit yang diperoleh menjelaskan bahwa seluruh item hanya mengukur satu faktor yaitu perilaku kepemimpinan pelatih pada dimensi training and instruction.

2. Perilaku Demokratis

Dari hasil analisis CFA yang dilakukan terhadap 9 item dengan model satu faktor, menunjukkan model tidak fit dengan nilai Chi-Square=157.23, df=27, P- value=0.00000, RMSEA=0.156. Peneliti kemudian melakukan modifikasi terhadap model, dimana kesalahan pengukuran pada beberapa item dibebaskan berkorelasi satu sama lain. Modifikasi dilakukan sebanyak 12 kali sehingga diperoleh model fit dengan nilai Chi-Square=22.11, df=15, P-value=0.10503, RMSEA=0.049. Hasil modifikasi model fit yang diperoleh menjelaskan bahwa seluruh item hanya mengukur satu faktor yaitu perilaku kepemimpinan pelatih pada dimensi perilaku demokratis. Langkah berikutnya adalah menguji validitas masing-masing item sehingga dapat diketahui apakah item tersebut perlu di drop atau tidak. Dalam hal ini yang diuji adalah hipotesis nihil Ho tentang koefisien muatan faktor item. Pengujian dilakukan dengan melihat nilai t untuk setiap koefisien muatan faktor seperti pada tabel 3.11. Pada tabel 3.11 dapat dilihat bahwa seluruh item signifikan dan bermuatan positif. Dengan ambang batas koefisien muatan faktor sebesar 0.63. Artinya jika nilai koefisien muatan faktor pada hasil CFA pertama 0.63 maka item tersebut akan diabaikan, sementara item yang tersisa akan tetap digunakan dalam pengujian CFA kedua. Berdasarkan hasil uji CFA pertama pada tabel 3.11 terdapat 6 item pengukuran dimensi perilaku demokratis yang memiliki nilai koefisien 0.63, yaitu item nomor 7, 17, 22, 27, 34, dan 38, sementara sisanya