Ciri-ciri Pembelajaran Kooperatif Keterampilan-keterampilan Kooperatif Langkah-Langkah Umum Pembelajaran Kooperatif

16 Elemen yang kedua adalah interaksi tatap muka. Interaksi tatap muka menuntut para siswa dalam kelompok saling bertatap muka sehingga mereka dapat melakukan dialog, tidak hanya dengan guru, tetapi juga dengan sesama siswa. Jadi dalam hal ini, semua anggota kelompok berinteraksi saling berhadapan, dengan menerapkan keterampilan bekerja sama untuk menjalin hubungan sesama anggota kelompok. Elemen berikutnya adalah akuntabilitas individual. Setiap anggota harus belajar dan menyumbangkan pikiran demi keberhasilan pekerjaan kelompok. Untuk mencapai tujuan kelompok hasil belajar kelompok, setiap siswa harus bertanggung jawab terhadap penguasaan materi pembelajaran secara maksimal, karena hasil belajar kelompok didasari atas rata-rata nilai anggota kelompok. Kondisi belajar yang demikian akan menumbuhkan tanggung jawab akuntabilitas pada masing-masing individu siswa. Tanpa adanya tanggung jawab individu, keberhasilan kelompok akan sulit tercapai. Elemen yang terakhir adalah keterampilan menjalin hubungan antar pribadi. Dalam pembelajaran kooperatif dituntut untuk membimbing siswa agar dapat berkolaborasi, bekerja sama dan bersosialisasi antar anggota kelompok. Dengan demikian dalam pembelajaran kooperatif, keterampilan sosial seperti tenggang rasa, sikap sopan santun terhadap teman, mengkritik ide dan bukan mengkritik teman, berani mempertahankan pikiran logis, tidak mmendominasi orang lain, mandiri, dan berbagai sifat lain yang bermanfaat dalam menjalin hubungan antar pribadi tidak hanya diasumsikan, tapi secara sengaja diajarkan oleh guru.

f. Ciri-ciri Pembelajaran Kooperatif

Menurut Tonih Feronika mengutip pendapat Carin mengemukakan bahwa pembelajaran kooperatif memiliki beberapa ciri. Ciri-cirinya adalah setiap anggota mempunyai peran, terjadi interaksi langsung diantara siswa, setiap anggota kelompok bertanggung jawab atas belajarnya dan juga teman-teman sekelompoknya, dan guru hanya berinteraksi dengan kelompok saat diperlukan. 11 11 Tonih Feronika, Op. cit., hal. 58 17 Sedangkan menurut Ibrahim, pembelajaran kooperatif memiliki ciri-ciri diantaranya siswa bekerja dalam kelompok secara kooperatif untuk menuntaskan materi belajarnya, kelompok dibentuk dari siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang dan rendah, anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku, jenis kelamin berbeda-beda, dan penghargaan yang diberikan lebih berorientasi kelompok ketimbang individu. 12

g. Keterampilan-keterampilan Kooperatif

13 Model pembelajaran kooperatif memiliki beberapa tingkat keterampilan. Keterampilan tersebut terdiri dari keterampilan tingkat awal, keterampilan tingkat menengah dan keterampilan tingkat mahir. 1 Keterampilan kooperatif tingkat awal, meliputi menjalankan tugas sesuai dengan tanggung jawabnya, mengambil giliran dan berbagi tugas, mendorong adanya partisipasi, dan menyamakan persepsi atau pendapat. 2 Keterampilan kooperatif tingkat menengah, meliputi mendengarkan dengan aktif, meminta atau menanyakan informasi atau klarifikasi lebih lanjut, menafsirkan atau menyampaikan kembali informasi dengan kalimat yang berbeda, memeriksa ketepatan, yaitu membandingkan jawaban, memastikan bahwa jawaban tersebut benar. 3 Keterampilan kooperatif tingkat mahir, meliputi mengelaborasi, yaitu memperluas konsep, membuat kesimpulan, dan menghubungkan pendapat dengan topik tertentu.

h. Langkah-Langkah Umum Pembelajaran Kooperatif

14 Langkah pertama pada model pembelajaran kooperatif adalah memberikan informasi dan menyampaikan tujuan serta skenario pembelajaran kepada siswa atau peserta didik, kemudian mengorganisasikan siswa atau peserta didik dalam kelompok kooperatif. Setelah itu siswa atau peserta didik dibimbing untuk 12 Muslimin Ibrahim, dkk. Pembelajaran Kooperatif, Surabaya: UNESA-university Press, 2000, hal. 3-4 13 Trianto, Op. cit., hal. 46 14 Yatim Rianto, Paradigma Baru Pembelajara:sebagai referensi pendidik dalam implementasi pembelajarn yang efektif dan berkualitas, Jakarta: prenada Media, 2009, hal. 271 18 melakukan kegiatan atau berkooperatif. Langkah terakhir adalah evaluasi dan memberikan penghargaan.

i. Beberapa Variasi Teknik Dalam Model Pembelajaran Kooperatif

Dokumen yang terkait

Pengaruh Strategi Pembelajaran Kooperatif dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa SMA Negeri 1 Pematangsiantar

3 43 165

Penerapan pembelajaran kooperatif model group investigation untuk meningkatkan hasil belajar sosiologi SMA SIT Fajar Hidayah Kotawisata-Cibubur: penelitian tindakan di SMA Fajar Hidayah pada kelas X

0 6 75

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (Gi) Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Matematika Siswa Kelas V Sdit Bina Insani ( Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Sdit Bina Insani Kelas V Semester Ii Serang-Banten )

0 3 184

Penerapan pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI) dalam meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas VII Smp Islamiyah Ciputat : penelitian tindakan kelas di SMP Islamiyah Ciputat

0 8 0

pengaruh penggunaan lembar kerja siswa berbasis Group investigation terhadap hasil belajar siswa pada konsep fluida statis

2 37 235

Pengaruh Strategi Pembelajaran Kooperatif tipe Group Investigation terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran PAI di SMP N 3 Tangerang Selatan

1 7 202

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INVESTIGASI KELOMPOK (GROUP INVESTIGATION) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI.

0 1 55

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INVESTIGASI KELOMPOK (GROUP INVESTIGATION) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI - repository UPI S PEA 1001575 Title

0 0 5

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION TERHADAP HASIL BELAJAR IPA

0 0 8

PENINGKATAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI)

0 0 6