Asesmen Kinerja Performance Assessment

27 dimiliki oleh seseorang untuk mengikutsertakan dirinya secara aktif dalam fenomena tertentu dan membuat reaksi terhadapnya dengan salah satu cara. Jenjang ini setingkat lebih tinggi ketimbang jenjang receiving. Valuing menilai atau menghargai, jenjang ini berkenaan dengan nilai dan kepercayaan terhadap gejala atau stimulus. Termasuk didalamnya kesediaan menerima nilai, latar belakang atau pengalaman untuk menerima nilai dan kesepakatan terhadap nilai tersebut. Organization mengorganisasikan, artinya mengembangkan nilai dalam satu sistem organisasi, termasuk menentukan hubungan satu nilai dengan nilai lain dan kemantapan serta proritas nilai yang telah dimilikinya. Value characterization karakterisasi nilai atau internalisasi nilai yaitu keterpaduan semua sistem nilai yang telah dimiliki seseorang yang mempengaruhi pola kepribadian dan tingkah lakunya. Dalam jenjang ini termasuk keseluruhan nilai dan karakteristiknya.

c. Asesmen Kinerja Performance Assessment

Asesmen Kinerja Performance Assessment adalah sesuatu yang digunakan oleh seorang guru untuk melakukan observasi dalam menilai penampilan atau performance dari siswa seperti menulis cerita, menggambar, praktikum, pidato, mengetik, kerjasama kelompok dan lain-lain. Asesmen kinerja disebut juga asesmen autentik karena berisi penilaian terhadap apa yang diketahui dan yang bisa dilakukan oleh siswa dalam situasi ril atau nyata. 29 Sedangkan menurut Ana Ratna Wulan, asesmen kinerja merupakan instrumen atau alat yang digunakan untuk menilai kinerja siswa ketika proses pembelajaran berlangsung. 30 Dalam penelitian ini asesmen kinerja digunakan untuk menilai kinerja diskusi siswa pada saat penerapan teknik investigasi kelompok. Asesmen kinerja digunakan sebagai umpan balik dalam membantu siswa belajar. Asesmen ini efektif dalam dalam memantau dan mengembangkan 29 Airasian, P.W., Classroom Assessment Concept and Applications, McGraw-hill Inc: New York, 2005, hal. 232 30 Ana Ratna Wulan, Skenario Baru Bagi Implementasi Asesmen Kinerja Pada Pembelajaran Sains Di Indonesia, Jurnal Kependidikan No. 3, Vol.XXXII, Tahun 2008, hal. 6. 28 potensi setiap siswa yang sering kali tidak tersentuh dalam pembelajaran sehari- hari karena beberapa faktor seperti besarnya jumlah siswa, banyaknya beban mengajar guru dan keterbatasan waktu pemebelajaran. Pada asesmen kinerja terdapat rubrik yang memandu penilaian. Rubrik adalah seperangkat kriteria yang menunjukkan gradasi mutu kinerja dari mutu terbaik sampai mutu terendah. Dalam skenario asesmen kinerja ini menggunakan istilah rubrik sederhana yaitu rubrik yang dibuat sesederhana mungkin tanpa mengurangi efektifitasnya. Asesmen kinerja ini menggunakan asesmen kelompok sebagai dasar untuk menilai individu. Hal ini didasari pada asumsi bahwa kinerja kelompok merupakan hasil kinerja para individu. 31

B. Hasil Penelitian Yang Relevan

1. Berdasarkan hasil penelitian Ida Bagus Putu Arnyana dengan judul Pengaruh Penerapan Model Belajar Berdasarkan Masalah dan Model Pengajaran Langsung Dipandu Strategi Kooperatif Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa, menunjukan bahwa terjadi perbedaan hasil belajar yang signifikan sebagai akibat dari interaksi antara model belajar model belajar berdasarkan masalah dan model pembelajaran langsung dan strategi kooperatif tipe STAD dan tipe investigasi kelompok. Kombinasi model pembelajaran berdasarkan masalah dengan strategi investigasi kelompok memberikan pengaruh yang paling baik dalam meningkatkan hasil belajar skor 72, 64 dengan rentangan 68-75,99. Kombinasi antar model pembelajaran berdasarkan masalah dan strategi kooperatif STAD dan kombinasi model pembelajaran langsung dengan strategi koperatif investigasi kelompok masing-masing menghasilkan skor 66,52 dan 62,12, keduanya berada pada kategori sedang dengan hasil belajar berada pada rentangan 75-84. Hasil ini menunjukan bahwa model 31 Ibid, hal. 7-10

Dokumen yang terkait

Pengaruh Strategi Pembelajaran Kooperatif dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa SMA Negeri 1 Pematangsiantar

3 43 165

Penerapan pembelajaran kooperatif model group investigation untuk meningkatkan hasil belajar sosiologi SMA SIT Fajar Hidayah Kotawisata-Cibubur: penelitian tindakan di SMA Fajar Hidayah pada kelas X

0 6 75

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (Gi) Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Matematika Siswa Kelas V Sdit Bina Insani ( Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Sdit Bina Insani Kelas V Semester Ii Serang-Banten )

0 3 184

Penerapan pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI) dalam meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas VII Smp Islamiyah Ciputat : penelitian tindakan kelas di SMP Islamiyah Ciputat

0 8 0

pengaruh penggunaan lembar kerja siswa berbasis Group investigation terhadap hasil belajar siswa pada konsep fluida statis

2 37 235

Pengaruh Strategi Pembelajaran Kooperatif tipe Group Investigation terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran PAI di SMP N 3 Tangerang Selatan

1 7 202

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INVESTIGASI KELOMPOK (GROUP INVESTIGATION) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI.

0 1 55

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INVESTIGASI KELOMPOK (GROUP INVESTIGATION) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI - repository UPI S PEA 1001575 Title

0 0 5

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION TERHADAP HASIL BELAJAR IPA

0 0 8

PENINGKATAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI)

0 0 6