19
2. Teknik Investigasi Kelompok Group Investigation
Investigasi  kelompok  merupakan  salah  satu  teknik  dari    pembelajaran kooperatif  yang  paling  kompleks.  Teknik  ini  dikembangkan  pertama  kali  oleh
Thelan. Dalam perkembangan teknik ini diperluas dan dipertajam oleh Sharan dari Universitas Tel Aviv. Berbeda dengan STAD dan JIGSAW, siswa terlibat dalam
perencanaan  topik yang dipelajari dan bagaimana jalannya penyelidikan mereka. Teknik ini memerlukan norma dan struktur kelas yang lebih rumit daripada teknik
yang  lebih  berpusat  pada  guru.  Metode  ini  memerlukan  mengajar  siswa keterampilan komunikasi dan proses kelompok yang baik.
17
Investigasi  kelompok  memiliki  akar  filosofis,  etis,  psikologi  penulisan sejak  awal  tahun  abad  ini.  Yang  paling  terkenal  diantara  tokoh-tokoh  terkemuka
dari  orientasi  pendidikan  ini  adalah  Jhon  Dewey.  Pandangan  Dewey  terhadap kooperasi  di  dalam  kelas  sebagai  sebuah  prasyarat  untuk  bisa  menghadapi
berbagai masalah kehidupan  yang kompleks dalam masyarakat demokrasi. Kelas adalah  sebuah  tempat  kreatifitas  kooperatif  dimana  guru  dan  murid  membangun
proses  pembelajaran  yang  didasarkan  pada  perencanaan  mutual  dari  berbagai pengalaman, kapasitas, dan kebutuhan mereka masing-masing.
Investigasi  kelompok  tidak  akan  dapat  diimplementasikan  dalam lingkungan  pendidikan  yang  tidak  mendukung  dialog  interpersonal  atau  yang
tidak  memperhatikan  dimensi  rasa  sosial  dari  pembelajaran  di  dalam  kelas. Komunikasi  dan  interaksi  kooperatif  diantara  sesama  teman  sekelas  akan
mencapai  hasil  terbaik  apabila  dilakukan  dalam  kelompok  kecil,  dimana pertukaran diantara teman sekelas dan sikap-sikap kooperatif bisa terus bertahan.
Aspek  rasa  sosial  dari  kelompok,  pertukaran  intelektualnya,  dan  maksud  dari subjek yang berkaitan dengannya dapat bertindak sebagai sumber-sumber penting
maksud tersebut bagi usaha para siswa untuk belajar.
18
Pada teknik ini siswa dibagi ke dalam kelompok yang beranggotakan 4-5 orang. Kelompok dapat  dibentuk berdasarkan perkawanan  atau berdasarkan pada
keterkaitan akan sebuah materi tanpa melanggar ciri-ciri pembelajaran kooperatif.
17
Muslimin Ibrahim, dkk. Op. cit., hal. 21
18
Robert E. Slavin, Cooperative Learning, Bandung: Nusa Media, 2008, hal. 215
20
Pada  teknik  ini  siswa  memilih  sub  topik  yang  ingin  mereka  pelajari  dan  topik yang  biasanya  telah  ditentukan  guru,  selanjutnya  siswa  dan  guru  merencanakan
tujuan,  langkah-langkah  belajar  berdasarkan  sub  topik  dan  materi  yang  dipilih. Kemudian siswa mulai belajar dengan berbagai sumber baik di dalam atau pun di
luar  sekolah,  setelah  proses  pelaksanaan  belajar  selesai  mereka  menganalisis, menyimpulkan,  dan  membuat  kesimpulan  untuk  mempresentasikan  hasil  belajar
mereka di depan kelas.
19
Trianto mengutip pendapat Sharan, dkk 1984 membagi langkah-langkah pelaksanaan teknik investigasi kelompok meliputi enam fase.
20
a. Memilih topik
Siswa  memilih  subtopik  khusus  di  dalam  suatu  daerah  masalah  umum  yang biasanya ditetapkan oleh guru. Selanjutnya siswa diorganisasikan menjadi dua
sampai  enam  anggota  tiap  kelompok  menjadi  kelompok-kelompok    yang berorientasi  tugas.  Komposisi  kelompok  hendaknya  heterogen  secara
akademis maupun etnis. b.
Perencanaan kooperatif Siswa  dan  guru  merencanakan  prosedur  pembelajaran,  tugas  dan  tujuan
khusus yang konsisten dengan subtopik yang telah dipilih pada tahap pertama. c.
Implementasi Siswa  menerapkan  rencana  yang  telah  mereka  kembangkan  di  dalam  tahap
kedua.  Kegiatan  pembelajaran  hendaknya  melibatkan  ragam  aktivitas  dan keterampilan yang luas dan hendaknya mengarahkan siswa kepada jenis-jenis
sumber belajar  yang berbeda baik di dalam atau di luar sekolah. Guru secara ketat  mengikuti  kemajuan  tiap  kelompok  dan  menawarkan  bantuan  bila
diperlukan. d.
Analisis dan sintesis Siswa  menganalisis  dan  mensintesis  informasi  yang  diperoleh  pada  tahap
ketiga  dan  merencanakan  bagaimana  informasi  tersebut  diringkas  dan
19
Isjoni, Op. cit. hal. 59
20
Trianto,Mendesain Pembelajaran Inovatif-Progresif, Jakarta: Prenada Media Gtoup, 2009, hal. 80-81
21
disajikan  dengan  cara  yang  menarik  sebagai  bahan  untuk  dipresentasikan kepada seluruh kelas
e. Presentasi hasil final
Beberapa  kelompok  atau  semua  kelompok  menyajikan  hasil  penyelidikannya dengan  cara  yang  menarik  kepada  seluruh  kelas,  dengan  tujuan  agar  siswa
yang  lain  saling  terlibat  satu  sama  lain  dalam  pekerjaan  mereka  dan memperoleh perspektif luas pada topik itu. Presentasi dikoordinasi oleh guru.
f. Evaluasi
Dalam hal ini kelompok-kelompok menangani aspek yang berbeda dari topik yang  sama,  siswa  dan  guru  mengevaluasi  tiap  kontribusi  kelompok  terhadap
kerja  kelas  sebagai  suatu  keseluruhan.  Evaluasi  yang  dilakukan  dapat  berupa individual atau kelompok.
Peran  guru  dalam  kelas  yang  melaksanakan  pembelajaran  kooperatif  yaitu sebagai  fasilitator.  Guru  berkeliling  diantara  kelompok-kelompok  yang  ada
untuk  melihat  bahwa  mereka  bisa  mengelola  tugasnya  dan  membantu  setiap kesulitan  yang  mereka  hadapi  dalam  interaksi  kelompok,  termasuk  masalah
dalam  kinerja  terhadap  tugas-tugas  khusus  yang  berkaitan  dengan  kegiatan pembelajaran.
Sedangkan  langkah-langkah  pembelajaran  kooperatif  teknik  investigasi kelompok menurut Slavin adalah:
1. Mengidentifikasi  topik  dan  mengatur  ke  dalam  kelompok-kelompok
penelitian. Tahap  ini  secara  khusus  ditujukan  untuk  masalah  pengaturan.  Guru
mempresentasikan serangkaian
permasalahan dan
para siswa
mengidentifikasikan dan memilih berbagai macam subtopik untuk dipelajari. 2.
Merencanakan investigasi di dalam kelompok. Pada tahap ini anggota kelompok menentukan aspek dari subtopik  yang akan
mereka  investigasi.  Sebuah  kelompok  harus  memformulasikan  sebuah masalah  yang  dapat  diteliti,  memutuskan  bagaimana  melaksanakannya  dan
menentukan  sumber-sumber  mana  yang  akan  dibutuhkan  untuk  melakukan investigasi tersebut.
22
3. Melaksanakan investigasi
Dalam  tahap  ini  setiap  kelompok  melaksanakan  rencana  yang  telah diformulasikan  sebelumnya.  Biasanya  ini  adalah  tahap  yang  paling  banyak
memakan  waktu.  Selama  tahap  ini  para  siswa  mengumpulkan,  menganalisis, dan  mengevaluasi  informasi,  membuat  kesimpulan-kesimpulan,  dan
mengaplikasikan  pengetahuan  baru  yang  menjadi  bagian  mereka  yang  untuk menciptakan sebuah resolusi atau masalah yang diteliti kelompok.
4. Menyiapkan laporan akhir.
Tahap ini merupakan transisi  dari tahap pengumpulan data dan klarifikasi  ke tahap  dimana  kelompok-kelompok  yang  ada  melaporkan  hasil  investigasi
mereka  kepada  seluruh  kelas.  pada  tahap  ini  siswa  mengintegrasikan  semua bagian  menjadi  satu  keseluruhan,  dan  merencanakan  sebuah  presentasi  yang
bersifat instruktif sekaligus menarik. 5.
Mempresentasikan laporan akhir. Pada  tahap  ini  masing-masing  kelompok  mempersiapkan  diri  untuk
mempresentasikan  laporan  akhir  kepada  kelas.  Para  siswa  yang  akan melakukan  presentasi  harus  mengisi  peran  yang  srebagian  besar  dari  peran
tersebut  meruapakan  hal  yang  baru  bagi  mereka.  Mereka  harus  mampu mengatasi  bukan  hanya  tuntutan  dari  tugas  tersebut  tetapi  juga  harus  mampu
mengatasi  masalah-masalah  organisasional  yang  berkaitan  dengan  koordinasi seluruh pekerjaan dan perencanaan, serta membawakan presentasi.
6. Evaluasi pencapaian.
Pada  tahap  ini,  guru  harus  mengevaluasi  pemikiran  paling  tinggi  siswa mengenai  subyek  yang  dipelajari,  bagaimana  mereka  mengaplikasikan
pengetahuan  mereka  terhadap  solusi  dari  masalah-masalah  baru,  bagaimana mereka  menggunakan  kesimpulan  dari  apa  yang  mereka  pelajari  dalam
mendiskusikan  pertanyaan  yang  membutuhkan  analisis  dan  penilaian,  dan bagaimana mereka sampai pada kesimpulan serangkaian data.
21
21
Robert E. Slavin, Op.cit, hal. 217-227
23
3. Hasil Belajar