PBL mampu meningkatkan motivasi belajar, ketrampilan memecahkan masalah dan belajar mandiri. Sehingga ketika siswa diberikan
pertanyaan dalam bentuk kuis mereka dapat bekerja sendiri. Jika siswa mengalami kesulitan dan malu bertanya kepada guru maka dapat
bertanya kepada siswa lain. Berbeda dengan kelas eksperimen, kelas kontrol yang
menerapkan ceramah dan tanya jawab tidak banyak memberikan pengaruh terhadap siswa. ini terlihat dari siswa kurang aktif pada
proses pembelajaran.
2. Pengujian Prasyarat Analisis
Sebelum dilakukan uji hipotesis dengan menggunakan uji t untuk melihat adanya pengaruh dari perilaku yang diberikan, maka diperlukan
pengujian prasyarat analisis dengan menggunakan analisis parametrik sebagai berikut:
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sampel yang diteliti berdistribusi normal atau tidak dalam penelitian ini, maka
uji normalitas yang digunakan adalah menggunakan uji Liliefors. Adapun kriteria penerimaan bahwa suatu data berdistribusi normal
atau tidak dengan rumusan sebagai berikut: Jika L
hitung
L
tabel
berarti data berdistribusi normal Jika L
hitung
L
tabel
berarti data tidak berdistribusi normal Hasil uji normalitas skor pretest dan posttest pada kelas eksperimen
dan kelas kontrol adalah sebagai berikut:
1 Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Setelah dilakukan pengolahan data diperoleh normalitas pretest untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah sebagai
berikut:
Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas Data Skor Pretest
No Statistik
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
1 N 30
30 2
24,17 21,00 3 SD
11,82 9,14
4 L
hitung
0,152 0,152
5 L
tabel
0,161 0,161 Kesimpulan Distribusi
Normal Distribusi Normal
Berdasarkan data tabel 4.3 didapat L
hitung
skor pretest siswa kelas eksperimen adalah sebesar 0,152 dan L
tabel
n = 30 adalah sebesar 0,161; yang menunjukan bahwa data kelas eksperimen
berdistribusi normal, karena memenuhi kriteria L
hitung
L
tabel
0,152 0,161. Sedangkan untuk kelas kontrol didapatkan L
hitung
sebesar 0,152 dengan L
tabel
n = 30 sebesar 0,161; yang menunjukan bahwa data kelas kontrol juga berdistribusi normal,
karena memenuhi kriteria L
hitung
L
tabel
0,152 0,161. Dengan demikian, kedua sampel penelitian pada skor pretest dari kelas
eksperimen dan kelas kontrol memenuhi kriteria, hipotesis nol diterima dan berarti data berdistribusi normal. Hasil perhitungan uji
normalitas skor pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol disajikan dalam lampiran 9 .
2 Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Setelah dilakukan pengolahan data diperoleh normalitas postest untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah sebagai
berikut:
Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas Data Skor Postest
No Statistik Kelas Eksperimen
Kelas Kontrol
1 N 30
30 2
70,17 63,33 3 SD
10,95 12,27
4 L
hitung
0,114 0,118 5 L
tabel
0,161 0,161 Kesimpulan
Distribusi Normal Distribusi Normal
Berdasarkan data tabel 4.4 didapat L
hitung
skor posttest siswa kelas eksperimen adalah sebesar 0,114 dan L
tabel
n = 30 adalah sebesar 0,161; yang menunjukan bahwa data kelas
eksperimen berdistribusi normal, karena memenuhi kriteria L
hitung
L
tabel
0,110 0,161. Sedangkan untuk kelas kontrol didapatkan L
hitung
sebesar 0,118 dengan L
tabel
n = 30 sebesar 0,161; yang menunjukan data kelas kontrol juga berdistribusi normal, karena
memenuhi kriteria L
hitung
L
tabel
0,118 0,161. Dengan demikian, kedua sampel penelitian pada skor posttest dari kelas
eksperimen dan kelas kontrol memenuhi kriteria hipotesis nol diterima yang artinya data berdistribusi normal. Hasil perhitungan
uji normalitas skor posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol disajikan dalam lampiran 9 .
b. Uji Homogenitas