Pengertian Teknik Pembelajaran Pengertian Metode Pembelajaran

19 unsur-unsur untuk belajar efektif yang mempengaruhi kesuksesan siswa. Unsur tersebut terbagi menjadi dua kategori yaitu: konteks dan isi. Konteks adalah latar belakang pengalaman guru. Sedangkan isi adalah bagaimana tiap frase musik dimainkan penyajian seperti fasilitasi dari ahli sang maestro terhadap orchestra dan pemanfaatan dari bakat setiap pemain musik dan potensi setiap instrumen. Interaksi dari konteks dan isi dapat mengubah kemampuan dan bakat alamiah siswa menjadi cahaya yang akan bermanfaat bagi mereka sendiri dan orang lain. Jika dikaitkan dengan situasi belajar-mengajar sekolah, unsur- unsur yang sama tersusun dengan baik yaitu suasana, lingkungan, landasan, rancangan, penyajian, dan fasilitas. Quantum teaching mencakup petunjuk spesifik untuk menciptakan lingkungan belajar yang efektif, merancang kurikulum, menyampaikan isi dan memudahkan proses belajar. Quantum adalah interaksi yang mengubah energi menjadi cahaya. Quantum teaching adalah bermacam- macam interaksi yang ada dalam momen belajar. Interaksi ini mengubah kemampuan dan bakat alamiah siswa menjadi cahaya. 30 2.Asas Utama Quantum teaching Menurut De porter. B 2004, asas utama quantum teaching adalah “bawalah dunia mereka kedunia kita dan antarkan dunia kita ke dunia mereka”. Dari asas utama ini, dapat disimpulkan bahwa langkah awal yang harus dilakukan dalam pengajaran yaitu mencoba memasuki dunia yang dialami oleh peserta didik. Cara yang dilakukan seorang pendidik meliputi: untuk apa mengajarkan dengan sebuah peristiwa, pikiran atau perasaan yang diperoleh dari kehidupan rumah, sosial, musik, seni, rekreasi atau akademis mereka. Setelah kaitan itu terbentuk, maka dapat membawa mereka kedalam dunia kit a dan memberi mereka pemahaman mengenai isi dunia itu. “Dunia 30 Ary Nilandari,Quantum Teaching, mempraktikan quantum learning di ruang kelas, Bandung:Kaifa,2000,h.5 20 kita” dipeluas mencakup tidak hanya para siswa, tetapi juga guru. Akhirnya dengan pengertian yang lebih luas dan penguasaan lebih mendalam, siswa dapat membawa apa yang mereka pelajari kedalam dunia mereka dan menerapkannya pada situasi baru. 31

3. Prinsip-Prinsip Quantum Teaching

Selain asas utama quantum teaching juga memiliki prinsip atau yang disebut oleh DePorter sebagai kebenaran tetap. Prinsip-prinsip ini akanberpengaruh terhadap aspek quantum teaching itu sendiri, prinsip- prinsip itu adalah: 1. Segalanya Berbicara segalanya dari lingkungan kelas hingga bahasa tubuh guru, dari kertas yang dibagikan hingga rancangan pembelajaran, semuanya mengirimkan pesan tentang belajar. 2. Segalanya Bertujuan Semuanya yang terjadi dalam proses belajar mengajar mempunyai tujuan. 3. Pengalaman sebelum pemberian nama Proses belajar yang paling baik terjadi ketika siswa telah mengalami informasi sebelum mereka memperoleh nama untuk apa yang mereka pelajari. 4. Akui setiap usaha Belajar mengandung resiko, belajar berarti melangkah keluar dari kenyamanan. Pada saat siswa mengambil langkah ini. Mereka patut mendapat pengakuan atas kecakapan dan kepercayaan dan kepercayaan diri mereka. 5. Layak Dipelajari maka layak juga dirayakan Perayaan adalah sarapan pelajar juara. Perayaan memberikan umpan balik mengenai kemajuan dan meningkatkan asosiasi emosi positif dengan belajar. 32 31 Ibid.h.7 32 Ibid, h. 8 21

4. Kerangka Rancangan Belajar Quantum Teaching

Agar proses pembelajarn dengan model quantum teaching ini dapat benar-benar sedinamis mungkin. Maka, perlu melalui tahap - tahapan di bawah ini yang sering dikenal sebagai kerangka rancangan quantum teaching TANDUR yaitu :

a. Tumbuhkan

Pada langkah ini guru harus menumbuhkan motivasi dan semangat belajar siswa. Dan memberi tahu siswa bahwa merekalah yang bertanggung jawab atas pendidikan mereka sendiri, mengaitkan pelajarn dengan masa depan dan berguna dalam dunia nyata. Sehingga mereka tahu apa manfaat dari apa yang sdang mereka pelajari bagi diri mereka biasannya dikenal dengan AMBAK Apa Manfaatnya Bagiku. b. Alami Guru memberikan pengalaman kepada siswa dan memanfaatkan hasrat alami otak untuk menjelajah. Karena pengalaman membangun keingintahuan siswa dan dapat menciptakn beberapa pertanyaan dalam benak mereka. Saat pengalaman terbentang, guru mengumpulkan inforamasi untuk memaknai pengalamn tersebut. Inforamsi ini membuat yang abstrak menjadi konkrit.

c. Namai

Setelah membuat siswa penasaran, penuh pertanyaan mengenai pengalaman mereka, maka penamaan dapat memuaskan keingintahuan siswa. Penamaan memuaskan hasrat alami otak untuk memberikan identitas, mengurutkan, dan mendefinisikan. Penamaan merupakan informasi, fakta, rumus, pemikiran, tempat dan sebagainya. Guru menyediakn kata kunci, konsep, model, rumus, strategi dan sebuah masukan.