Latar Belakang Pendidikan Profile H. Andrew Irfan Tanuadjaja 1.

Keinginannya untuk memperdalam ilmu agama, didapat dari sang ayah dan juga melalui karya-karya dari Abuya Ashaari Muhammad At Tamimi, salah seorang tokoh dakwah yang diidolakannya.

4. Aktifitas dan Kiprah Dakwah

Sejak di bangku Sekolah Menengah Pertama SMA ia telah aktif dalam organisasi, terutama yang bergerak di bidang kegamaan. Ketika Sekolah Menengah Atas SMA ia aktif di ROHIS Rohani Islam. Ia pun aktif di Palang Merah dan OSIS Organisasi Intra Sekolah. Setelah memasuki perkuliahan ia akif sebagai pengurus di Persatuan Islam Tionghoa Indonesia PITI Jakarta dan di Masjid Lautze sebagai Himpunan Remaja Kariem Oie. Berbagai organisasi yang ia ikuti telah memberikan pengalaman yang luar biasa bagi dirinya. Namun ia tidak hanya mengikuti organisasi- organisasi yang bergerak di bidang keagamaan, aktifitas dakwahnya pun telah dilakukan dengan mendirikan sebuah kelompok nasyid yang beranggotakan para pemuda keturunan Tionghoa yang dinamakan Chinese Moeslim Lampion. Lampion adalah nama sebuah grup nasyid yang berdiri di Jakarta pada tanggal 10 November 1997. Ketika itu semua personilnya adalah merupakan anggota remaja Masjid Lautze Pasar Baru, yaitu sebuah organisasi yang memberikan informasi Islam kepada warga negara Indonesia keturunan Tionghoa secara khusunya dan semua orang pada umumnya, dan mereka adalah Kelvin Ikhwan, Andrew Fateh, Musthofa Timur, Heri Adz-Dzakiy, Ade Yoliand. Namun seiring dengan perkembangan, maka sejak tahun 2000 Grup Nasyid Lampion berdiri sendiri secara independent. Nama Lampion diambil dari nama lampu penerangan yang dikenal di kalangan etnik tionghoa. Maknanya, ibarat sebuah lampu, maka Grup Nasyid Lampion berharap dapat menjadi lampu yang dapat menerangi jalan manusia menuju Allah SWT melalui jalur seni budaya, dalam hal ini adalah nasyid. Sampai akhirnya nama Lampion digunakan dikarenakan sebagian besar dari personil grup ini adalah dari Muslim Keturunan Tionghoa, dan memang Grup Nasyid Lampion memberi sentuhan etnik Tionghoa di dalam performancenya. Pada tahun 1999 sampai ke hari ini Grup Nasyid Lampion belajar kepada Grup Nasyid Qatrunada Indonesia. Lampion juga berkolaborasi dan bekerja sama dengan organisasi-organisasi dakwah yang banyak bergelut dengan dunia dakwah Islam di kalangan etnik Tionghoa seperti Yayasan MUSTIKA Muslim Tionghoa dan Keluarga dan juga organisasi PITI Persatuan Islam Tionghoa Indonesia di dalam menjalankan aktifitas dakwahnya, karena menurut Ustadz Andrew Irfan Tanudjaja, cara berdakwah tidaklah hanya sekedar berceramah, melainkan bisa melalui syair-syair yang indah. Nasyid Lampion pun sudah pentas di berbagai acara diataranya, Bank Muamalat Indonesia, Bank Syariah Mandiri, Travel Haji Tazkiyah, Radio Dakta, Asyafiiyah, Alaikasalam, TVRI, Indosat, SCTV, DAAI TV,