Konkret Penilaian Kualitas Terjemahan dari Aspek Keterbacaan dalam Al Qur’an Al Karim Terjemahan Bebas Bersajak dalam Bahasa Aceh karya Mahjiddin Jusuf
71
2. Kata diterjemahkan terlalu bertele-tele, pada dasarnya adalah huruf yang tidak dapat
menerima I’rab. hanyalah huruf hijaiyah seperti semua huruf yang terdapat pada awal surah. Seharunya huruf diterjemahkan sebagai
“nun”. 3.
Pada ayat
كب إ ني تْ ْل ب م ْعأ ه ه ي س ْنع لض ْن ب م ْعأ ه
peneliti menemukan adanya pemborosan terjemahan, adanya kalimat yang tidak menggambarkan maksud dari
ayat tersebut, yaitu kalimat nyang ka geujak cok jalan got leupah. Jika ayat ini diterjemahkan sebagai Po gata keubit Neuteupeue that-that, soe nyang bit sisat jalan ka
salah, neuteupeue that soe nyang na peutunyok, sangat lebih mudah dipahami maksud
dari ayat tersebut sehingga tidak menimbulkan kesalah pahaman bagi pembaca Tsa. 4.
Pada ayat
ميثأ تْعم ْي ْ ل نم
peneliti menemukan adanya pemborosan terjemahan, adanya ketidakselarasan peralihan pesan dari TSu ke TSa, dalam terjemahan ini terlalu
bertele-tele tanpa memperhatikan struktur dari ayat itu, ada kata yang begitu saja dibuang tanpa diterjemahkan.
5. Pada ayat
نيح ْصم نم ْصيل ا سْقأ ْ إ نجْلا ح ْصأ نْ ب ك ْمه نْ ب نإ
peneliti menemukan adanya pemborosan terjemahan, yaitu sinan na lampohjih di kawom nyan,
pada dasarnya tanpa harus ada penambahan tersebut ayat ini sudah sangat mudah dipahami oleh pembaca.
6. Pada kata
ني ل نك نإ
peneliti menemukan adanya pemborosan terjemahan atau terjemahan yang terlalu bertele-tele, pada dasarnya kata
ني ل نك نإ
cukup di terjemahkan dengan tanyoe lalem that, akan tetapi pada kata ini adanya penambahan
hana ban peugah, berakibat pada kesalah pahaman bagi pembaca TSa.
72
7. Pada kata
ىسع
peneliti menemukan adanya terjemahan yang terlalu bertele-tele atau pemborosan terjemahan, kata
ىسع
diterjemahkan dengan kadang neutem, pada dasarnya kedua kata berbeda. Menurut peneliti kata tersebut lebih tepat apabila diterjemahkan
dengan neutem. 8.
Pada ayat
ْعي ا ن ك ْ ل ْكأ خآا ا عل ا عْلا كل ك
peneliti menemukan adanya pemborosan terjemahan yaitu dengan adanya tambahan terjemahan han roe jih
salah, jika diperhatukan pada TSu cukup diterjemahkan dengan Meunankeuh Kamoe
adeueb Meubalah, adeueb akherat raya nibak nyoe, meunyo jiteupeue . Tidak perlu
adanya penambahan lagi. 9.
Pada kata
ْك
peneliti menemukan adanya pemborosan kata atau diterjemahakan secara bertele-tele, kata
ْك
diterjemahkan sebagai dike haba peuingat, kata dike dan peuingat memiliki arti yang sama. Seharusnya cukup diterjemahkan dengan memilih salah satu
dari kata tersebut.