Manfaat Penelitian Penilaian Kualitas Terjemahan dari Aspek Keterbacaan dalam Al Qur’an Al Karim Terjemahan Bebas Bersajak dalam Bahasa Aceh karya Mahjiddin Jusuf
6
pada bab Salat saja. Sedangkan rumusan masalah yang dikemukakan oleh peneliti adalah ketepatan, kejelasan, dan kewajaran dalam mengalihkan pesan. Dalam penelitiannya, peneliti
merujuk pada teori yang dikemukakan oleh Rochayah Machali. Kriteria yang digunakan oleh peneliti dalam melakukan proses penilaian adalah pokok-pokok penilaian dan struktur gramatika.
Struktur gramatika tertuju pada pembahasan tentang morfologis dan sintaksis. Kedua bidang tersebut memang berbeda, tetapi keduanya adalah bidang tataran linguistic yang secara
tradisional disebut tata bahasa atau gramatika.
7
Sintaksis dan morfologis sangat berpengaruh terhadap proses penerjemahan. Apabila terjadi kesalahan dalam pengalihan makna, maka akan berpengaruh terhadap makna yang
dihasilkan. Sedangkan morfologis padanannya sesuai tetapi tidak berubah nilai rasa. Dalam kajian linguistik morfologis adalah ilmu yang membahasa tentang struktur internal kata,
sedangkan sintaksis adalah ilmu yang membicarakan kata dengan hubungannya dengan kata lain, atau unsur-unsur lain sebagai satuan ujaran.
8
Hilman Ridha 2011 M1436 H
yang menulis tentang “ Kualitas mesin penerjemah statistik studi terhadap terjemahan dokumen berita Aljazeera.net menurut ahli dan pembaca
awam”. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif-kualitatif dengan desain studi kasus terpancang embedded case study research. Penelitian ini mengkaji terkait aspek afektif atau
sama dengan tanggapan pembaca ahli dan pembaca awam terhadap terjemahan dan juga menganalisis kualitas penerjemahan mesin machine translation
Abdul Rosyid 2014 yang menulis tentang “ Studi Komparatif Penilaian Kualitas
Terjemahan Kitab Safinatun najaat antara Bahasa Indonesia dan Bahasa Sunda. Dalam
7
Abdul Chaer, Linguistik Umum Jakarta: Rineka Cipta, 2012, h. 206.
8
Abdul Chaer, Linguistik Umum Jakarta: Rineka Cipta, 2012, h. 206.
7
penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode analisis deskriptif dengan berlandaskan penelitian
terhadap teks kitab “Safiinatun Najaat” serta terjemahannya sebagai objek penelitian. Kemudian beliau membandingkan kualitas terjemahannya, yaitu antara terjemahan Sunda dan
Indonesia tersebut. Syafa’at Maulana 2014 yang menulis tentang “ Penilaian Kualitas Terjemahan dari
Aspek Keterbacaan dalam Kitab al-Muqaddimah al-Hadramiyyah Penerbit Ar-Roudho ”.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan deskriptif dengan pendekatan analisis ekuivalensi fokus pada bahasa sasaran dalam menggunakan teks-teks yang ada dalam kitab al-
Muqaddimah al-Hadramiyyah dengan mengeksplorasi aspek keterbacaan yang meliputi kosa
kata, susunan kalimat, dan lepadatan kata dalam kalimat. Pedoman yang digunakan dalam penulisan skripsi tersebut adalah yang dikemukakan oleh Moch. Syarif Hidayatullah.
Skripsi Abdul Rosyid, Amir Hamzah, Tatam Wijaya
dan Syafa’at Maulana melakukan
penilaian kualitas terjemahan terhadap teks buku dan kitab. Sementara Hilman Ridha melakukan penilaian kualitas terjemahan melalui media, yaitu kualitas mesin penerjemah statistik.
Sementara dalam skripsi ini akan mencoba menganalisis terjemahan Alquran. Sehingga menurut peneliti, penelitian ini signifikan dan patut dilakukan.
Perbedaan dengan yang akan diteliti adalah, mengamati hasil terjemahan dari aspek keterbacaan, baik dari segi ketepatan yaitu dengan melihat sejauh mana pesan itu tersampaikan,
segi kejelasan yaitu melihat struktur kalimat, pemilihan diksi, dan pemakain ejaan yang sesuai dengan padanan pada bahasa sasaran juga meliputi struktur bahasa, pemakaian ejaan, pemilihan
dan diksi yang digunakan. Korpus yang digunakan berbeda dengan peneliti diatas yaitu Al Qur’an Al Karim Terjemahan Bahasa Bersajak dalam Bahasa Aceh.