85 Tabel 30. Reksa Dana saham terbaik dengan metode Information
Ratio pada tahun 2013
NO Nama Reksa Dana
Kinerja Information
Ratio
1 Millenium Equity
0,01069 2
Grow 2 Prosper 0,00414
3 Pratama Equity
0,00396 4
Pratama Saham 0,00309
5 Si Dana Saham Optimal
0,00156 6
OSK Nusantara Alpha Sector Rotation 0,00144
7 Si Dana Saham
0,00121 8
Panin Dana Prima 0,00106
9 Schroder Dana Prestasi
0,00070 10
Schroder Indo Equity Fund 0,00066
Sumber : Lampiran 26 halaman 272-273 Reksa Dana saham yang memiliki kinerja paling tinggi adalah
Reksa Dana saham Millenium Equity dari Manajer Investasi PT Millenium Danatama Indonesia dengan nilai Information Ratio
sebesar 0,01069. Hasil kinerja Reksa Dana saham menggunakan metode Information Ratio pada tahun 2013 selengkapnya dapat dilihat
pada lampiran 26 halaman 272-273.
6. Perbandingan hasil kinerja masing-masing metode Risk-Adjusted
Return
Untuk mengetahui seberapa efektif pengukuran kinerja suatu portofolio dari berbagai metode yang digunakan maka hasil masing-
masing metode tersebut perlu dibandingkan. Hasil dari suatu metode sebenarnya tidak dapat secara langsung dibandingkan dengan hasil metode
yang lain karena masing-masing metode memiliki asumsi dan arti nilai yang berbeda-beda. Secara konseptual metode Sharpe hanya dapat
dibandingkan dengan metode Treynor walaupun asumsi yang digunakan
86 berbeda namun masih memiliki arti penilaian yang sama. Sedangkan,
apabila kita ingin membandingkan kinerja Reksa Dana secara langsung dengan kinerja pasar maka hasil dari metode Jensen, M-Square dan
Information Ratio dapat kita bandingkan. Perbandingan hasil kinerja masing-masing metode berdasarkan grafik adalah sebagai berikut :
Grafik 4. Perbandingan metode Sharpe dan Treynor pada tahun 2011
87
Grafik 5. Perbandingan metode Sharpe dan Treynor pada tahun 2012
Grafik 6. Perbandingan metode Sharpe dan Treynor pada tahun 2013 Berdasarkan perbandingan grafik 4, 5 dan 6 dapat kita lihat bahwa
kinerja Sharpe memiliki nilai yang lebih beragam dibandingkan dengan kinerja Treynor pada setiap tahunnya. Namun, secara detail nilai yang
88 dihasilkan menunjukkan hasil yang sama baik dari segi nilai positif
maupun informasi peringkat Reksa Dana saham yang dihasilkan. Hasil kinerja Sharpe dan Treynor Reksa Dana jika dibandingakan dengan hasil
kinerja Sharpe
atau Treynor
benchmark nilainya
akan sulit
diinterpretasikan, sehingga belum dapat dijadikan tolok ukur untuk menentukan Reksa Dana itu mampu outperform atau underperform. Untuk
menentukan metode mana yang lebih baik antara metode Sharpe dan Treynor tergantung dari persepsi investor. Apabila investor berasumsi
bahwa suatu portofolio telah terdiversifikasi dengan baik maka metode yang lebih tepat digunakan adalah metode Treynor yang menggunakan
beta sebagai tolok ukur risiko yang berarti bahwa return yang dihasilkan hanya dipengaruhi oleh pasar. Sebaliknya, apabila investor berasumsi
bahwa return portofolio hanya sebagaian kecil saja yang dipengaruhi oleh pasar maka metode yang digunakan adalah metode Sharpe.
Grafik 7. Perbandingan metode Jensen, M-Square dan Information Ratio tahun 2011
89
Grafik 8. Perbandingan metode Jensen, M-Square dan Information Ratio tahun 2012
Grafik 9. Perbandingan metode Jensen, M-Square dan Information Ratio tahun 2013
Berdasarkan perbandingan grafik 7, 8 dan 9 secara detail masing- masing metode menghasilkan nilai yang sama dalam menentukan Reksa
Dana saham yang mampu berada diatas kinerja pasar atau dibawah kinerja
90 pasar meskipun asumsi risiko yang digunakan dari ketiga metode tersebut
berbeda. Jika investor hanya ingin mengetahui suatu Reksa Dana itu mampu outperform atau underperform terhadap benchmark maka investor
bebas menggunakan salah satu metode diatas karena akan menghasilkan kinerja yang sama meskipun nilainya berbeda. Namun, apabila investor
ingin mengetahui seberapa besar selisih return Reksa Dana yang dihasilkan terhadap return benchmark pada tingkat risiko yang sama maka
metode yang paling tepat digunakan adalah metode M-Square. Dalam mengukur baik tidaknya kinerja suatu Reksa Dana saham kita
bebas menggunakan metode manapun sesuai dengan asumsi risiko yang kita gunakan. Namun, jika kita ingin membandingkannya secara langsung
terhadap kinerja pasar maka metode terbaik yang digunakan adalah metode M-Square.
7. Perbandingan Kinerja Reksa Dana Saham dengan Kinerja