merupakan indeks pasar yang digunakan sebagai tolok ukur dalam pengukuran kinerja Reksa Dana saham yang dikelola manajer investasi
apakah dapat mengalahkan outperform pasar atau justru kalah underperform dari pasar. Di Indonesia terdapat indeks lain yang dapat
dijadikan tolok ukur kinerja Reksa Dana saham yaitu indeks LQ45 yang merupakan nilai kapitalisasi dari 45 saham yang paling liquid.
B. Penelitian yang Relevan
Penelitian yang dilakukan oleh Wahdah 2012 yang berjudul Analisis pengukuran Kinerja Reksa Dana saham di Indonesia menjelaskan bahwa
berdasarkan tingkat pengembalian rata-rata menunjukkan bahwa 9 dari 10 Reksa Dana saham memperoleh hasil yang positif yang menandakan investasi
di Reksa Dana saham dapat memberikan keuntungan, terkecuali Reksa Dana Mefa Dana Saham menanggung kerugian dengan return negatif sebesar
5,01. Berdasarkan tingkat risiko bahwa standar deviasi yang dijadikan tolok ukur menandakan seluruh Reksa Dana saham mempunyai standar deviasi
lebih rendah dari pasar. Berdasarkan kinerja pembanding yaitu kinerja pasar dan investasi bebas risiko, dibandingkan dengan tingkat suku bunga Bank
Indonesia dengan average return 7,42 terdapat 6 Reksa Dana saham yang memiliki kinerja lebih baik. Dengan tolok ukur LQ-45 dengan average return
20,73 terdapat 2 Reksa Dana saham yang memiliki kinerja lebih baik. Berdasakan metode Sharpe dan Jensen terdapat 2 Reksa Dana saham yang
mampu melampaui kinerja IHSG dan LQ45 yaitu Reksa Dana Saham Panin Dana Maxima dan Panin Dana Prima. Berdasarkan metode Treynor terdapat 3
Reksa Dana saham yang memiliki kinerja lebih baik dari pasar yaitu Reksa Dana Saham Panin Dana Maxima, Panin Dana Prima dan Manulife Saham
Andalan. Penelitian oleh Saraswati 2006 yang berjudul Analisis Kinerja Reksa
dana saham Di Bursa Efek Jakarta yang bertujuan untuk mengetahui apakah return dan risiko Reksa Dana saham lebih baik daripada index LQ-45 dan
apakah ada pengaruh positif antara rata-rata return dan risiko. Dari 16 sampel Reksa Dana saham diperoleh hasil bahwa keuntungan dan risiko Reksa Dana
Saham tidak ada yang lebih baik dari index LQ-45 dan tidak ada pengaruh positif antara rata-rata return dan risiko.
Penelitian yang dilakukan Simforianus 2008 yang berjudul Analisis kinerja Reksa Dana saham menggunakan metode Raw return, Sharpe,
Treynor, Jensen dan Sortino memperoleh hasil bahwa kinerja Reksa Dana saham di Indonesia pada periode 2002-2007 adalah sebesar 56.25 atau
sebanyak 9 Reksa Dana saham yang dinyatakan superior, sedangkan sisanya sebanyak 7 Reksa Dana saham atau sebesar 43.75 dinyatakan inferior.
Terdapat konsistensi kinerja Reksa Dana saham menurut raw return, metode Sharpe, Treynor, Jensen dan Sortino periode 2002-2007 dengan rata-rata
probabilita konsistensi sebesar 71.50 Peringkat Reksa Dana saham menurut Raw return, Sharpe, Treynor, Jensen dan Sortino periode 2002-2007 adalah
Fortis Pesona, Schroder Prestasi Plus, Dana Reksa Mawar, Fortis Ekuitas, Trim Kapital, Panin Dana Maksima, Si Dana Saham, Rencana Cerdas dan
Bahana Dana Prima.
Penelitian yang dilakukan oleh Santosa 2012 dengan penelitian yang berjudul Penilaian produk Reksa Dana dengan menggunakan metode
penghituangan Jensen Alpha, Sharpe Ratio, Treynor Ratio, M-square dan Information Ratio studi kasus : PT NISP Asset Management Bandung tahun
2008 –2009, berdasarkan analisis dengan 5 metode diatas diperoleh hasil
bahwa terdapat produk-produk Reksa Dana yang memiliki return diatas pasar yaitu ISP, Dana Siaga, Dana tetap Likuid, Dana Handal, Dana Tetap II, dan
Flexi Growth. Reksa Dana yang memiliki knerja paling baik diantara Reksa Dana yang telah disebutkan diatas menurut 5 metode yang digunakan adalah
Reksa Dana Indeks Saham Progresif ISP Penelitian yang dilakukan oleh Manurung 2006 dengan judul penelitian,
Analisis Kinerja Reksa Dana dengan menggunakan Risk Adjusted Return, Rasio Risiko, dan Snail Trail. Hasil perhitungan Risk Adjusted-Return
terhadap kinerja Reksa Dana Saham dari 13 Reksa Dana yang diteliti hanya 1 Reksa Dana yang menunjukkan angka negatif yaitu Reksa Dana Big
Nusantara, Artinya manajer investasi mampu melakukan adjustment yang tepat untuk menghasilkan return terhadap Reksa Dana yang dikelolanya. Hasil
perhitungan Rasio risiko terhadap Kinerja Reksa Dana saham menunjukkan bahwa Nikkon Saham Nusantara memililiki risiko paling kecil dengan nilai
1.43. Hasil perhitungan Snail Trail terhadap kinerja Reksa Dana saham sepanjang waktu yang diplot kedalam kuadran. Reksa Dana saham
pergerakannya paling banyak menempati kuadran 1 risiko rendah dan return yang tinggi dan kuadran 3 risiko rendah dan return rendah.
C. Kerangka Pikir