Jenis-jenis Reksa Dana Reksa Dana

2 Unit Penyertaan Satuan yang digunakan dalam investasi Reksa Dana. Ketika Investor membeli Reksa Dana, dikatakan investor membeli Unit Penyertaan dari manajer investasi, ketika investor menjual Reksa Dana, dikatakan Investor menjual Unit Penyertaan kepada manajer investasi. Semakin besar jumlah Unit Penyertaan, berarti semakin banyak pula Investor yang berinvestasi pada suatu Reksa Dana. 3 NABUP Nilai Aktiva Bersih per Unit Penyertaan Menyatakan harga suatu Reksa Dana. Pada harga ini kegiatan transaksi Reksa Dana dilakukan. Berbeda dengan saham dan obligasi, dimana investor sudah mengetahui berapa harga pada saat transaksi dilakukan, Investor Reksa Dana baru mengetahui harga Reksa Dana pada keesokan harinya transaksi sebelum jam 12 siang per hari ini atau bisa keesokan harinya lagi apabila transaksi dilakukan setelah jam 12 siang.

b. Jenis-jenis Reksa Dana

1 Reksa Dana Pasar Uang Reksa Dana yang menempatkan 100 dananya, dalam instrumen pasar uang, seperti deposito, SBI Sertifikat Bank Indonesia, atau obligasi surat utang yang diterbitkan oleh perusahaan atau Pemerintah yang memiliki jatuh tempo kurang dari 1 tahun. Imbal hasil dan risiko pada Reksa Dana Pasar Uang paling rendah dibandingkan Reksa Dana lainnya. Reksa Dana pasar uang ditujukan bagi investor yang sangat konservatif, yaitu investor yang menginginkan pendapatan yang teratur dengan tingkat risiko kerugian rendah, dan memiliki jangka waktu investasi kurang dari 1 tahun. 2 Reksa Dana Pendapatan Tetap Reksa Dana yang menempatkan minimum 80 dari dananya dalam instrumen obligasi. Imbal hasil dan risiko pada Reksa Dana pendapatan tetap relatif lebih tinggi dibandingkan Reksa Dana pasar uang. Reksa Dana pendapatan tetap ditujukan bagi investor yang konservatif, yaitu investor yang menginginkan adanya sedikit pertumbuhan nilai pokok investasi dan telah sanggup menerima adanya penurunan nilai investasi sesaat, dan memiliki jangka waktu investasi antara 1 sampai 3 tahun 3 Reksa Dana Campuran Reksa Dana yang menempatkan dananya dalam instrumen pasar uang, obligasi, atau saham dengan komposisi yang fleksibel. Reksa Dana campuran melakukan investasi pada efek bersifat ekuitas, efek bersifat utang, danatau instrumen pasar uang yang masing-masing tidak melebihi 79 tujuh puluh sembilan perseratus dari Nilai Aktiva Bersih, dimana dalam portofolio Reksa Dana tersebut wajib terdapat efek bersifat ekuitas dan efek bersifat utang. Reksa Dana campuran ditujukan bagi investor yang bersifat moderat, yaitu investor yang menginginkan pertumbuhan investasi yang cukup tinggi dan sanggup menoleransi adanya fluktuasi atas nilai investasi serta memiliki jangka waktu investasi antara 3 sampai 5 tahun 4 Reksa Dana Saham Reksa Dana yang menempatkan minimum 80 dari dananya dalam instrumen saham. Investasi di Reksa Dana saham merupakan investasi yang paling berisiko, akan tetapi mempunyai potensi pertumbuhan nilai investasi yang relatif paling tinggi dibandingkan semua jenis Reksa Dana. Reksa Dana saham ditujukan bagi investor yang bersifat agresif, yaitu investor yang menginginkan pertumbuhan investasi yang tinggi dalam jangka panjang dan sanggup menoleransi fluktuasi nilai investasi yang cukup tajam, dan memiliki jangka waktu investasi lebih dari 5 tahun. 5 Reksa Dana Terproteksi Reksa Dana yang nilai pokok investasinya terproteksi bila dicairkan pada akhir periode perjanjian. Terproteksinya nilai pokok investasi karena struktur investasi yang membuat nilai pokok tidak mengalami penurunan. Periode perjanjian Reksa Dana umumnya tiga sampai lima tahun. Investor yang melakukan pencairan sebelum periode perjanjian akan mengalami kerugian karena Reksa Dana ini tidak membuat nilai pokok dari awal investasi sama dengan pada akhir periode investasi. Dalam Reksa Dana terproteksi ini, jumlah pemegang unit diharapkan tidak berubah selama periode perjanjian Reksa Dana. Reksa Dana ini diminati oleh investor karena manajer investasi memberikan target tingkat pengembalian bila melakukan investasi yang terbaik serta transparan untuk struktur investasi nilai pokok sehingga investor dapat menilai risikonya.

c. Keuntungan Reksa Dana

Dokumen yang terkait

Analisis Kinerja Reksa Dana dengan Metode Sharpe, Metode Treynor dan Metode Sortiono (Studi pada Reksa Dana Saham di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2012-2014)

2 95 147

Evaluation Performance of Equity Funds By Sharpe, Treynor, Jensen, Modigliani, Sortino, and Erov (Case Study Equity Funds Listed In Securitics and Exchange Commission (BAPEPAM) Period 2010-2012)

0 14 142

ANALISIS KOMPARASI KINERJA PORTOFOLIO REKSA DANA SAHAM SYARIAH DAN REKSA DANA SAHAM KONVENSIONAL DENGAN METODE SHARPE PERIODE 2011-2013

1 9 96

Analisis Pengukuran Kinerja Reksa Dana dengan Metode Sharpe, Metode Treynor, dan Metode Jensen (Studi Kasus Pada Reksa Dana Saham Periode 2013-2015)

0 3 130

Analisis Komparatif Kinerja Reksa Dana Saham Konvensional Dan Reksa Dana Saham Syariah Pada Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2009-2013.

0 0 8

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA REKSA DANA SAHAM MENGGUNAKAN METODE SHARPE, TREYNOR, DAN JENSEN PADA BURSA EFEK INDONESIA.

0 2 195

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA REKSA DANA SAHAM DENGAN METODE SHARPE, JENSEN, TREYNOR, M² DAN INFORMATION RATIO DI BURSA EFEK INDONESIA.

1 3 296

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA REKSA DANA SAHAM YANG TERCATAT PADA BURSA EFEK INDONESIA DENGAN METODE SHARPE, TREYNOR, DAN JENSEN.

0 0 259

Analisis Kinerja Reksa Dana yang Terdaftar di Bapepam Menurut Metode Risk Adjusted Return

0 0 24

Analisis Kinerja Reksa Dana dengan Metode Sharpe, Metode Treynor dan Metode Sortiono (Studi pada Reksa Dana Saham di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2012-2014)

0 0 24