Apakah kebijakan mutu SKILL CENTER hanya ada di SMK N 1 Magelang?

146 à . Wawancara dengan Wakil Kepala Kurikulum Informan : WKJ HariTanggal : Selasa, 6 Mei 2014 Waktu : 08.30-10.00 WIB Tempat : SMK Negeri 1 Magelang 1. Bagaimana strategi sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan pasca RSBI? Strategi mutu banyak, seperti 8 SNP itu banyak aspeknya. Semua aspek dalam 8 SNP harus dapat terpenuhi dan tercapai melalui berbagai cara dan upaya. Mutu sekolah pada saat RSBI, setelah RSBI sudah dihapus Alhamdulillah mutunya tetap terjaga. Setiap tahunnya animo pendaftar sekolah ini banyak sekali hanya sekitar 33 dari jumlah pendaftar yang diterima. Lulusan kami banyak yang langsung kerja, bahkan banyak juga yang sebelum pengumuman kelulusan itu sudah di pesan oleh beberapa perusahaan ternama untuk bekerja disana. Sisanya ada yang kuliah, dan wirausaha. 2. Apakah ada perbedaan yang signifikan saat RSBI dan setelah dihapuskannya RSBI? Perbedaan sebelum dan sesudah RSBI sepertinya tidak berbeda jauh, karena guru, fasilitas, sarana dan prasarana masih sama. Dana dari pemerintah digunakan untuk operasional RSBI lumayan banyak, jadi setelah RSBI dihapuskan dana tersebut juga dipotong. Permasalahan yang terjadi saat RSBI salah satunya mengenai bahasa, bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar dalam kegiatan belajar mengajar tetapi pelaksanaannya belum dapat langsung diterapkan semua masih membutuhkan adaptasi baik guru maupun siswanya. Di sekolah sebelumnya apabila tidak memakai bahasa Inggris lalu di sini memakai bahasa Inggris membutuhkan penyesuaian kembali, contohnya saat mengerjakan soal membutuhkan pemahaman lebih kalau ditambah dengan menggunakan bahasa Inggris pada soalnya itu juga bertambah pusing. Jadi penggunaannya hanya pada momen-momen tertentu saja. 3. Apa yang dimaksud dengan kebijakan mutu SKILL CENTER ? Kebijakan mutu skill center sepengetahuan saya sekolah berupaya untuk memberikan dan membentuk siswa agar dapat memiliki skill dengan memberikan pelajaran produktif sesuai dengan keahlian masing- masing. Kalau di dalam sekolah disesuaikan dengan kurikulumnya dengan mengacu pada kebutuhan industri dan dunia usaha. Kalau dari luar cara membentuk skillnya dengan praktik kerja industri. Sekolah ini diharapkan juga dapat menjadi pusat pelatihan.