Siapa saja yang terlibat dalam pembuatan kebijakan mutu SKILL CENTER ?

147 áâ ã agaimana implementasi program-program kebijakan mutu SKILL CENTER di SMK N 1 Magelang? Sekolah ini adalah ex RSBI dan telah menerapkan ISO 9001: 2008, selain itu sekolah ini menjadi sekolah rujukan. Sekolah dituntut dan berupaya untuk selalu meningkatkan kualitas terutama dalam pembentukan skill pada siswa dengan memberikan berbagai program pelatihan untuk siswa yang didukung dengan praktik di sekolah maupun luar sekolah. 5. Bagaimana strategi sekolah dalam implementasi program-program kebijakan mutu SKILL CENTER di SMK N 1 Magelang? Strateginya dalam bidang kurikulum disesuaikan dengan kurikulum dan kebutuhan industri. Sekolah sering melakukan berbagai kegiatan seperti: mengikuti berbagai pelatihan, praktik kerja industri untuk siswa, pertukaran pelajar. Selama 3 tahun terakhir ini sudah menerapkan pendidikan karakter. 6. Bagaimana peran Anda selaku Wakil Kepala Kurikulum dalam mengimplementasikan kebijakan mutu SKILL CENTER di SMK N 1 Magelang? Peran saya dengan mengikuti workshop kurikulum, karena sekarang kurikulum yang diterapkan baru. Sekolah ini ditunjuk untuk melaksanakan kurikulum 2013, tetapi dalam praktiknya belum dapat diterapkan semua karena ada beberapa hal yang kurang sesuai sehingga kami masih menggabungkan antara KTSP dan Kurikulum 2013, jadi materinya banyak mengacu pada KTSP, sedangkan pelaksanaannya standar proses menggunakan kurikulum 2013. Sebelum kurikulum 2013 ini diterapkan sekolah mengundang beberapa pihak yang kompeten seperti dari Dinas Pendidikan Yogyakarta dan mengikuti workshop kurikulum di Malang agar dalam pelaksanaan kurikulum 2013 ini dapat berjalan dengan baik.

7. Apa yang menjadi faktor pendukung dan penghambat dalam implementasi

program-program kebijakan mutu SKILL CENTER ? Faktor pendukungnya banyak seperti sebagian besar sebagian besar guru-guru kami sudah bersertifikasi, sarana prasarana yang digunakan Insya Allah lengkap dan memenuhi standar, input siswa berkualitas banyak mendapat bantuan dari pemerintah dan luar negri seperti Jerman untuk pembangunan, pengembangan kompetensi pendidik, untuk peralatan praktik, pertukaran pelajar dan praktik industri. Faktor penghambatnya ada yang dari internal dan juga eksternal. Faktor penghambat internalnya seperti: rasa malasbelum mau tau tentang hal baru seperti kurikulum 2013. Guru-guru masih kurang telaten mempelajari semua yang tertulis tentang kurikulum 2013, sehingga harus ada pelatihan dan sosialisasi, workshop dan mendatangkan ahli dari