Pengertian Kebijakan Mutu Manfaat Praktis

24 Thinking Ú ulture : Membudayakan berfikir inovatif pada setiap personil sekolah. Educated : Menerapkan prinsip pendidikan yang utuh dalam pengelolaannya. Revitalize : Mengembangkan kesesuaian dan kesetaraan, program sesuai of link and match dengan harapan stakeholder. Dokumen Kebijakan Mutu SMK Negeri 1 Magelang. Untuk dapat merealisasikan kebijakan mutu SKILL CENTER sekolah mengembangkan berbagai program sekolah guna meningkatkan layanan mutu pendidikan di SMK Negeri 1 Magelang. Beberapa program sekolah tersebut antara lain: 1 Pengembangan kurikulum; 2 Kerjasama dan partnership dengan luar negeri; 3 Pengembangan organisasi dan manajemen; 4 Pengembangan fasilitas; 5 Pengembangan tenaga pendidik dan kependidikan; 6 Pembinaan kesiswaan; 7 Pengembangan hubungan kerjasama dengan DUDI, 8 Pengembangan lingkungan sekolah; 9 Pelaksanaan Renstra; 10 Pengelolaan Unit Produksi dan Teaching Factory; 11 Pendidikan karakter siswa. ÛÜ T injauan terhadap Mutu Pendidikan

a. Konsep Mutu

Bagi setiap institusi, mutu adalah agenda utama, dan meningkatkan mutu adalah tugas yang paling penting Edward Sallis, 2006: 29. Mutu dapat dikatakan ada apabila sebuah layanan memenuhi spesifikasi yang 25 ada, karena mutu merupakan sebuah cara yang menentukan apakah produk terakhir sesuai dengan standar mutu atau belum. Mutu berkenaan dengan penilaian bagaimana suatu produk memenuhi kriteria, standar atau rujukan tertentu Syaiful Sagala, 2007: 169. Definisi relatif tentang mutu memiliki dua aspek, yaitu: 1 Menyesuaikan diri dengan spesifikasi; 2 Memenuhi kebutuhan pelanggan Edward Sallis, 2006: 53-54. Sejalan dengan itu, mutu juga dapat diartikan sebagai sebuah proses terstruktur untuk memperbaiki keluaran yang dihasilkan. Dalam sekolah mutu, standar mutu ditetapkan untuk serangkaian kerja didalam keseluruhan proses kerja, hasilnya adalah sebuah produk bermutu Arcaro, Jerome. S, 2006: 75-76. Mutu menciptakan lingkungan bagi pendidik, orangtua, pejabat pemerintah, wakil-wakil masyarakat dan pemuka bisnis untuk bekerja bersama guna memberikan kepada para siswa sumber-sumber daya yang dibutuhkan untuk memenuhi tantangan masyarakat, bisnis dan akademik sekarang dan masa depan. Fokus mutu dalam pendidikan yaitu pendidikan, orangtua, masyarakat dan bisnis Arcaro, Jerome. S, 2006: 77-78. Mutu secara umum mengandung makna sebagai derajat keunggulan suatu produk atau hasil kerja, baik berupa barang maupun jasa. Dalam konteks pendidikan, pengertian mutu mengacu pada masukan, proses, luaran dan dampaknya. Mutu masukan dapat dilihat dari beberapa sisi, 26 yaitu: Pertama, kondisi baik atau tidaknya masukan sumber daya manusia, seperti kepala sekolah, guru, siswa, laboran dan lainnya. Kedua, memenuhi atau tidaknya kriteria masukan material berupa alat peraga, buku, kurikulum, sarana prasarana dan sebagainya. Ketiga, memenuhi atau tidaknya kriteria masukan yang berupa perangkat lunak, seperti peraturan, struktur organisasi, deskripsi kerja, dan struktur organisasi. Keempat, mutu masukan yang bersifat harapan dan kebutuhan, seperti visi, motivasi, ketekunan, dan cita-cita Sudarwan Danim, 2006: 53. Rumusan mutu pendidikan bersifat dinamis dan dapat ditelaah dari berbagai sudut pandang. Kesepakatan konsep mutu dikembalikan pada rumusan acuan atau rujukan yang ada seperti kebijakan pendidikan, proses belajar mengajar, kurikulum, sarana dan prasarana, fasilitas pembelajaran dan tenaga kependidikan sesuai dengan kesepakatan pihak-pihak yang berkepentingan. Peningkatan mutu pendidikan diperoleh melalui dua strategi, yaitu: 1 Peningkatan mutu pendidikan yang berorientasi akademis untuk memberi dasar minimal dalam perjalanan yang harus ditempuh mencapai mutu pendidikan yang dipersyaratkan oleh tuntutan zaman; 2 Peningkatan mutu pendidikan yang berorientasi pada keterampilan hidup yang esensial yang dicakupi oleh pendidikan yang berlandasan luas, nyata dan bermakna Syaiful Sagala, 2007: 169-170.