Pengrajin gula aren berdasarkan survei yang dilakukan di Desa Rambah Tengah Barat berjumlah 90 orang, dan di Desa Bangun Purba berjumlah 8 orang. Pengambilan
sampel di Desa Rambah Tengah Barat dilakukan berdasarkan metode random sampling acak sederhana sebanyak 25 persen berjumlah 23 orang dan Desa Bangun Purba Timur
Jaya semua pengrajin diambil sebagai responden dengan menggunakan metode sensus berjumlah 8 orang. Pengrajin gula semut hanya ada di Desa Rambah Tengah Barat yaitu 1
responden.
3.3. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data adalah menggabungkan studi lapangan dan studi pustaka yaitu dengan mempelajari literatur buku, jurnal, majalah, dan karya tulis
relevan dan studi lapangan dengan wawancara yang menggunakan kuesioner dan dilakukan observasi.
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari wawancara berdasarkan kuesioner terhadap
pengrajin, key informan Dinas terkait, Kepala Desa, Pemuka Tokoh Masyarakat. Data primer yang diambil adalah identitas pengrajin agroindustri umur, pendidikan,
pengalaman agroindustri, tanggungan keluarga, aspek produksi bahan baku, tenaga kerja, modal dan manajemen, aspek pengolahan waktu dan tempat pengolahan,
diversifikasi produk, jumlah produksi, aspek teknologi teknologi yang digunakan, penguasaan teknologi, pengaruh teknologi terhadap produksi, aspek pemasaran
distribusi pemasaran, aspek kelembagaan lembaga keuangan, organisasi dan KUD. Data sekunder diperoleh dari literatur yang mendukung dan instansi terkait. Data yang
dikumpulkan bersamaan dengan penelitian Sispa Pebrian dengan judul Strategi
Pemasaran Produk Olahan Aren Arenga pinnata di Kabupaten Rokan Hulu Provinsi Riau dan Wynda Maya Lestari dengan judul Analisis Finansial Agroindustri Aren
Arenga pinnata di Kabupaten Rokan Hulu Provinsi Riau.
3.4. Analisis Data
Data primer ditabulasi dan dikelompokkan sesuai tujuan penelitian dan dianalisis. 1. Mengetahui aspek produksi bahan baku, tenaga kerja, modal dan manajemen, aspek
pengolahan waktu dan tempat pengolahan, diversifikasi produk, jumlah produksi, aspek teknologi teknologi yang digunakan, penguasaan teknologi, pengaruh
teknologi terhadap produksi, aspek pemasaran distribusi pemasaran, aspek kelembagaan lembaga keuangan, organisasi dan KUD, informasi yang diperoleh
dianalisis secara deskriptif. 2. Menyusun strategi pengembangan yang tepat bagi pengrajin agroindustri aren di
Kabupaten Rokan Hulu yang dilihat dari faktor internal kekuatan, kelemahan dan faktor eksternal peluang, ancaman perusahaan maka digunakan anlisis SWOT
Rangkuti, 1997. Penggunaan analisis SWOT sangat membantu untuk menyusun suatu strategi
dengan mengkombinasikan aspek-aspek kekuatan dan kelemahan dalam faktor internal dan dengan aspek-aspek peluang dan ancaman pada faktor eksternal. Ada empat strategi
altenatif yaitu: 1. Strategi SO
Adalah strategi yang dibuat dengan memanfaatkan seluruh kekuatan yang dimiliki merebut peluang sebesar-besarnya.
2. Strategi ST Adalah strategi dengan menggunakan kekuatan yang dimiliki agroindustri untuk
mengatasi ancaman. 3. Strategi WO
Adalah strategi yang memanfaatkan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada.
4. Strategi WT Adalah strategi yang berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta
menghindarkan ancaman. Untuk lebih jelasnya strategi yang telah disusun dapat dilihat pada matriks berkut:
Tabel 1. Bagan Matriks SWOT INTERNAL
EKSTERNAL Strengths S
Daftar kekuatan internal Weaknesses W
Daftar kelemahan internal Opportunities O
Daftar peluang eksternal Strategi SO
Strategi WO
Threats T Daftar ancaman eksternal
Strategi ST Strategi WT
Untuk memilih strategi yang baik diterapkan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Tentukan unsur-unsur SWOT yang ada yaitu S, W, O, dan T.
2. Beri nilai untuk masing-masing faktor menurut urutan pentingnya unsur tersebut terhadap kondisi agroindustri dengan memberi skala mulai dari 3 sangat penting, 2
penting, 1 tidak penting.
3. Tentukan alternatif strategi berdasarkan kombinasi masing-masing, yaitu alternatif strategi SO, ST, WO, dan WT berdasarkan kombinasi faktor internal dan faktor
eksternal. 4. Tentukan keterkaitan antara alternatif strategi dengan unsur-unsur SWOT yang telah
dibuat. 5. Hitung bobot masing-masing alternatif strategi berdasarkan penjumlahan nilai
masing-masing unsur yang terkait dengan strategi itu. 6. Menanyakan kepada pihak-pihak yang terkait setelah itu baru mengeluarkan strategi
yang tepat.
3.5. Konsep Operasional