Usaha Mikro menurut Tanjung 2008 adalah : 1 Jenis barangkomoditi usahanya tidak selalu tetap, sewaktu-waktu dapat berganti.; 2 Tempat usahanya tidak selalu menetap,
sewaktu-waktu dapat pindah tempat; 3 Belum melakukan administrasi keuangan yang sederhana sekalipun, dan tidak memisahkan keuangan keluarga dengan keuangan usaha;
4 Sumber daya manusianya pengusahanya belum memiliki jiwa wirausaha yang memadai; 5 Tingkat pendidikan rata-rata relatif sangat rendah; 6 Umumnya belum
akses kepada perbankan, namun sebagian dari mereka sudah akses ke lembaga keuangan non bank; 7 Umumnya tidak memiliki izin usaha atau persyaratan legalitas lainnya
termasuk NPWP. Meskipun demikian, usaha mikro memiliki kelebihan sebagai berikut : 1 Perputaran usaha turn over cukup tinggi, kemampuannya menyerap dana yang mahal
dan dalam situasi krisis ekonomi kegiatan usaha masih tetap berjalan bahkan terus berkembang; 2 Tidak sensitif terhadap suku bunga; 3 Tetap berkembang walaupun
dalam situasi krisis ekonomi dan moneter; 4 Pada umumnya berkarakter jujur, ulet, lugu dan dapat menerima bimbingan asal dilakukan dengan pendekatan yang tepat.
2.4.2. Usaha Kecil
Definisi Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak
perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari Usaha Menengah atau Usaha Besar yang
memenuhi kriteria Usaha Kecil yaitu, memiliki kekayaan lebih dari Rp. 50.000.000,00 lima puluh juta rupiah sampai dengan paling banyak Rp. 500.000.000,00 lima ratus
juta rupiah tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha atau memiliki hasil
penjualan tahunan lebih dari Rp. 300.000.000,00 tiga ratus juta rupiah sampai dengan paling banyak Rp. 2.500.000.000,00 dua milyar lima ratus juta rupiah. Ciri-ciri Usaha
Kecil menurut Tanjung 2008, antara lain : 1 Jenis barang atau komoditi yang diusahakan umumnya sudah tidak gampang berubah; 2 Lokasi atau tempat usaha
umumnya sudah menetap tidak berpindah-pindah; 3 Pada umumnya sudah melakukan administrasi keuangan walau masih sederhana, keuangan perusahaan sudah mulai
dipisahkan dengan keuangan keluarga, sudah membuat neraca usaha; 4 Sudah memiliki izin usaha dan persyaratan legalitas lainnya termasuk NPWP; 5 Sumberdaya manusia
pengusaha memiliki pengalaman dalam berwirausaha; 6 Sebagian sudah akses ke perbankan dalam hal keperluan modal; 7 Sebagian besar belum dapat membuat
manajemen usaha dengan baik seperti business planning. Selanjutnya menurut Jatmiko 2005 dikemukakan bahwa karakteristik dari Usaha
Kecil pada umumnya adalah :
Dikelola oleh pemiliknya
Modal terbatas
Jumlah tenaga kerja terbatas
Berbasis keluarga atau rumah tangga
Lemah dalam pembukuan
Manajemen usaha sangat tergantung pada pemilik
2.4.3. Usaha Menengah
Definisi Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak
perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik
langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Kecil atau Usaha Besar dengan jumlah kekayaan bersih dan hasil sebagai berikut : 1 Memiliki kekayaan lebih dari Rp.
500.000.000,00 lima ratus juta rupiah sampai dengan paling banyak Rp. 10.000.000.000,00 sepuluh milyar rupiah tidak termasuk tanah dan bangunan tempat
usaha; 2 memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp. 2.500.000.000,00 dua milyar lima ratus juta rupiah sampai dengan paling banyak Rp. 50.000.000.000,00 lima puluh
milyar rupiah. Secara umum ciri-ciri Usaha Menengah menurut Tanjung 2008 meliputi : 1 Umumnya telah memiliki manajemen dan organisasi yang lebih baik, lebih teratur
bahkan lebih moderen, dengan pembagian tugas yang jelas antara lain, bagian keuangan, bagian pemasaran dan bagian produksi; 2 Telah melakukan manajemen keuangan
dengan menerapkan sistem akuntansi dengan teratur, sehingga memudahkan untuk auditing dan penilaian atau pemeriksaan termasuk oleh perbankan; 3Telah melakukan
aturan atau pengelolaan dan organisasi perburuhan, telah ada Jamsostek, pemeliharaan kesehatan dan lain sebagainya; 4 Sudah memiliki segala persyaratan legalitas antara lain
izin tetangga, izin usaha, izin tempat, NPWP, upaya pengelolaan lingkungan dan lain- lain; 5 Sudah memiliki akses terhadap sumber-sumber pendanaan perbankan; 6
Umumnya telah memiliki sumber daya manusia yang terlatih dan terdidik. Secara umum pengertian UMKM adalah usaha yang memproduksi barang dan
jasa yang menggunakan bahan baku utama berbasis pada pendayagunaan sumber daya alam, bakat dan karya seni tradisional dari daerah setempat. Adapun ciri-ciri UMKM
meliputi :
Bahan baku mudah diperoleh
Menggunakan teknologi sederhana sehingga mudah dilakukan alih teknologi
Keterampilan dasar umumnya sudah dimiliki secara turun-temurun
Bersifat padat karya atau menyerap tenaga kerja yang cukup banyak
Peluang pasar cukup luas, sebagian besar produknya terserap di pasar lokaldomestik dan tidak tertutup sebagian lainnya berpotensi untuk diekspor
Beberapa komoditi tertentu memiliki ciri khas terkait dengan karya seni budaya daerah setempat
Melibatkan masyarakat ekonomi lemah setempat
Secara ekonomis menguntungkan
2.5. Strategi Pengembangan