60
BAB 4. METODE ELIMINASI GAUSS
Kemudian dinyatakan dalam bentuk matriks:
1 1
−1 6 −4
6 2
I
1
I
2
I
3
=
24
10
4.4
Selanjutkan kita susun matriks augmentasi sebagai berikut:
1 1
−1 6 −4
24 6
2 10
Langkah berikutnya adalah menghitung matriks triangularisasi dengan langkah-langkah se- bagai berikut:
m = a
21
a
11
= 6
1 = 6
a
21
= a
21
− m.a
11
= 6 − 6.1 = 0 a
22
= a
22
− m.a
12
= −4 − 6.1 = −10 a
23
= a
23
− m.a
13
= 0 − 6.−1 = 6 a
24
= a
24
− m.a
14
= 24 − 6.0 = 24
m = a
31
a
11
= 6
1 = 6
a
31
= a
31
− m.a
11
= 6 − 6.1 = 0 a
32
= a
32
− m.a
12
= 0 − 6.1 = −6 a
33
= a
33
− m.a
13
= 2 − 6.−1 = 8 a
34
= a
34
− m.a
14
= 10 − 6.0 = 10 Sampai disini matriks augment mengalami perubahan menjadi
1
1 −1
0 −10 6
24 −6
8 10
4.5. CONTOH APLIKASI
61 Kelanjutan langkah menuju triangularisasi adalah
m = a
32
a
22
= −6
−10 a
31
= a
31
− m.a
21
= 0 − −6
−10 .0 = 0
a
32
= a
32
− m.a
22
= −6 − −6
−10 .−10 = 0
a
33
= a
33
− m.a
23
= 8 − −6
−10 .6 = 4, 4
a
34
= a
34
− m.a
24
= 10 − −6
−10 .24 = −4, 4
maka matriks triangularisasi berhasil didapat yaitu
1 1
−1 0 −10
6 24
4, 4 −4, 4
Sekarang tinggal melakukan proses substitusi mundur I
3
= a
34
a
33
= −4, 4
4, 4 = −1
I
2
= a
24
− a
23
.I
3
a
22
= 24 − 6.−1
−10 = −3
I
1
= a
14
− a
13
.I
3
+ a
12
.I
2
a
11
= 0 − [−1.−1 + 1.−3]
1 = 2
Dengan demikian, besar masing-masing arus pada rangkaian di atas adalah I
1
= 2A, I
2
= −3A dan I
3
= −1A. Tanda minus - memiliki arti bahwa arah arus yang sesungguhnya berlawanan arah dengan asumsi awal yang kita gunakan.
Proses perhitungan di atas dilakukan oleh komputer dengan menjalankan source-code yang
sudah kita buat. Inisialisasi matrik A dan vektor b disesuaikan dengan persamaan 4.4
1
from numpy import array
2
from komputasi import eliminasi_gauss
3 4
~~~~~~inisialisasi matrik A~~~~~
5
A = array[[1.,1.,-1.],\
6
[6.,-4.,0.],\
7
[6.,0.,2.]]
8
~~~~~~inisialisasi vektor b~~~~~
9
b = array[[0.],\
10
[24.],\
11
[10]]
12
~~~~~~mencari solusi sistem persamaan linear~~~~~
13
print eliminasi_gaussA,b
Hasilnya adalah [[ 2.]
62
BAB 4. METODE ELIMINASI GAUSS
[-3.] [-1.]]
Hasil ini sama persis dengan perhitungan secara manual.
4.5.2 Menghitung invers matrik
Sekali lagi saya ulangi apa yang pernah kita bahas di awal bab ini yaitu bahwa sistem per- samaan linear dapat dinyatakan sebagai berikut:
a
00
x + a
01
x
1
+ . . . + a
0n
x
n
= b a
10
x + a
11
x
1
+ . . . + a
1n
x
n
= b
1
. . . . . . . . . . . . . . . = . . . . . . . . . . . . . . . . . . = . . .
a
n0
x + a
n1
x
1
+ . . . + a
nn
x
n
= b
n
Sistem persamaan linear tersebut dapat dinyatakan dalam bentuk operasi matrik,
Ax = b 4.5
sehingga bentuknya menjadi seperti ini:
a
00
a
01
. . . a
0n
a
10
a
11
. . . a
1n
.. .
.. .
.. .
a
n0
a
n1
. . . a
nn
x x
1
.. .
x
n
=
b
b
1
.. .
b
n
dimana
A =
a
00
a
01
. . . a
0n
a
10
a
11
. . . a
1n
.. .
.. .
.. .
a
n0
a
n1
. . . a
nn
,
x =
x x
1
.. .
x
n
, b
=
b
b
1
.. .
b
n
Dalam kaitannya dengan invers matrik, matrik A disebut matrik non-singular jika matrik A
memiliki matrik invers dirinya yaitu A
− 1
. Atau dengan kata lain, matrik A
− 1
adalah invers
dari matrik A. Jika matrik A tidak memiliki invers, maka matrik A disebut singular. Bila matrik A dikalikan dengan matrik A
− 1
maka akan menghasilkan matrik identitas I, yaitu suatu
4.5. CONTOH APLIKASI
63 matrik yang elemen-elemen diagonalnya bernilai 1.
AA
− 1
= I =
1 0 . . . 0
0 1 . . . 0 ..
. ..
. . .. ...
0 0 . . . 1
4.6
Misalnya diketahui,
A =
1
1 3
2 1 −1
1 3 −1 −1
2 −1
2 3 −1
Lalu bagaimana cara mendapatkan matrik invers, A
− 1
? Mengacu pada persamaan 4.6
AA
− 1
= I
1
1 3
2 1 −1
1 3 −1 −1
2 −1
2 3 −1
i
00
i
01
i
02
i
03
i
10
i
11
i
12
i
13
i
20
i
21
i
22
i
23
i
30
i
31
i
32
i
33
=
1 0 0 0
0 1 0 0 0 0 1 0
0 0 0 1
4.7
dalam hal ini matrik A
− 1
adalah
A
− 1
=
i
00
i
01
i
02
i
03
i
10
i
11
i
12
i
13
i
20
i
21
i
22
i
23
i
30
i
31
i
32
i
33
Elemen-elemen matrik invers, A
− 1
dapat diperoleh dengan memecah operasi matrik pada per- samaan 4.7 menjadi 4 tahapan perhitungan. Tahapan pertama adalah
1 1
3 2
1 −1 1
3 −1 −1 2
−1 2
3 −1
i
00
i
10
i
20
i
30
=
1
4.8
Dengan trik seperti ini, kita bisa memandangnya sama persis dengan contoh penyelesaian sis- tem persamaan linear menggunakan metode eliminasi Gauss maupun metode Gauss-Jordan.